BAB 21

89.4K 2.2K 84
                                    

BAB 20 SUDAH UPDATE DI KARYAKARSA. SILAKAN KLIK LINK DI BIO.
_____

Saat melihat Sandra rasanya Ayla begitu malu hati pada majikan wanitanya.

Wanita cantik itu percaya begitu penuh padanya, tapi lihatlah apa balasan yang dia beri? Mengkhianati dan mencuri suaminya.

Gadis itu hanya mengangkat barang-barang mereka untuk berlibur selama satu minggu. Menyewa sebuah villa di pinggir pantai dan mereka bisa berjalan kaki ke sana menikmati liburan yang private karena ini adalah villa private.

Terlalu banyak berpikir Ayla sampai tersandung kaki sendiri. Perasaan bersalah itu terus menggerogoti dirinya, walau dirinya telah masuk dalam lingkaran setan dan tak ada jalan keluar dari semua ini.

"Awhhh!" Gadis itu meringis memeriksa jempol kakinya. Dia sedang membawa masuk koper Sandra berwarna merah ke kamar utama.

Bukan hanya mereka bertiga yang liburan karena banyak keluarga Sandra dan Auden turut hadir membawa pasangan masing-masing.

"Onty! Onty, oke?" pekik Lionel. Bocah tiga tahun menggemaskan dengan pipi bulat merah seperti tomat mendekati Ayla. Tangan mungilnya memegang pipi Ayla ketika tersandung kaki sendiri.

Lionel adalah anak Cheryl. Cheryl adalah Kakak Auden.

"Onty oke, Sayang." Ayla tersenyum menatap bocah tampan di depannya. Hari ini dia memakai jaket dan celana abu-abu, begitu menggemaskan.

Tiba-tiba Ayla dibuat terdiam, tanpa sadar tangannya terulur memegang perutnya sendiri, beberapa bulan lagi akan ada makhluk menggemaskan yang lahir dari perutnya. Tidak ada yang menginginkan bayi ini, tapi dia akan merawatnya sebaik mungkin.

"Mana kaki Onty." Ayla masih tersenyum menunjuk kakinya dengan pertanyaan Lionel. Semua orang akan jatuh cinta pada batita ini.

"Fyuhhhh!" Dengan polosnya Lionel meniup kaki Ayla yang ditunjuk tadi membuat senyum Ayla kian melebar pada bocah cerdas di depannya. Ah... Anak-anak bisa sangat menggemaskan dan juga jadi iblis kecil di saat bersamaan.

"Kaki Onty oke. Mari kita keluar," ajak Ayla memegang tangan mungil itu keluar.

Keluarga yang lain masih menurunkan barang, sedangkan Ayla yang memasukan ke dalam.

"Waoh, ada laut," tunjuk Lionel saat menyadari jika tempat penginapan mereka berada di pinggir pantai.

"Iya, Sayang. Kamu suka laut?"

"Apakah ada Nemo? Ada Dory? Ada Spongebob? Ada Plankton? Ada Patrick?" Bocah itu bertanya dengan lancar pada semua kartun yang pernah dia tonton. Ayla yakin saat besar nanti Lionel sangat cerdas.

"Yes!"

"Ahhh. Mommy, aku mau ke laut," tunjuk Lionel saat melihat ibunya yang membawa barang-barang milik bocah itu.

"Nanti ke sana."

"No!!! Mommy, sekarang," rengek Lionel menarik-narik tangan Ayla.

Ayla hanya berdiri serba salah, melayani bocah ini atau dia harus melaksanakan tugasnya.

Terlihat Auden dan Sandra yang sedang bermesraan. Sang istri mengusap wajah suaminya, begitu sebaliknya. Auden menaikkan kacamata hitam milik Sandra dan menyampir rambut panjang sang istri ke belakang.

Tidak! Ayla bukan cemburu, hanya saja dia merasa kemesraan itu berdiri di sebuah puing-puing yang sudah retak. Tiang penyangga rumah tangga Auden dan Sandra tak lagi kokoh.

"Mommy!!!" Lionel masih terpekik kuat.

"Apakah Lionel sudah makan siang?" Ayla berkata sambil merangkul Lionel yang ada di pelukannya agar bocah ini diam.

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang