8. Jalan

1.9K 89 0
                                    

Saat ini Raina dan Rayhan sedang duduk di kantin, karena saat ini sudah waktu istirahat. Daffa dan Shela hanya menyimak.

"Rain,  nanti jalan yuk," ajak Rayhan ketika makanan mereka sudah habis.

"Ke mana?"

"Terserah ke mana yang lo mau." Raina mengangguk. "Oke, lo jemput kan nanti." Di balas anggukan dari Raina.

•••••

Sore hari raina sudah siap-siap untuk jalan dengan rayhan. Ia memoles bibirnya dengan lipbalm agar tak terlihat kering. Ponselnya berbunyi. Mendapati chatt dari Rayhan

Rayhan 😪💕
Online

Rain, gue udah otw kerumah

Ya gue tunggu,  hati²

Ya

Read

Tok tok

"Iya sebentar!" teriak Fira, Ibu Raina dari dapur. Fira berjalan tergesa untuk membukakan pintu. 

"Iya siapa? " tanya Fira setelah pintu terbuka.

"Saya Rayhan Tante, pa- ehm maksudnya temennya Raina. Raina nya ada tante?"

"Oh ada sebentar."
Fira sudah membalikkan badannya dan sudah melihat Raina. "Eh itu Raina."

"Hai, " sapa Raina. Rayhan hanya tersenyum. "Saya mau izin tan mau ngajak raina jalan boleh kan Tan?" tanya rayhan.

"Oh ya silahkan," jawab Fira. Fita mengantarkan sampai teras.

"Rayhan!" yang di panggil pub berbalik.

"Iya Tan?"

"Hati-hati di jalan, jangan lupa jagain anak Tante, satu lagi Raina jajannya banyak lho," ucap Fira dengan candaan.

"Maah," rengek Raina.

"Nggak papa Tan,  yaudah kami pamit dulu,  Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Raina memasuki mobil Rayhan. Mobil perlahan berjalan menjauh dari pelataran rumah Raina.

Raina menatap Rayhan. "Eh tumben lo pakai mobil,  biasanya pakai motor."

"Ya gapapa sekali-kali." Rayhan tersenyum pada Raina.

"Yaya."

"Ngomong-ngomong gue salut sama lo, kok lo bisa bersikap manis didepan nyokap gue," ujar Raina.

"Yakan aslinya emang gue manis," sahut Rayhan dengan bangga.

"Yain ah, nyenengin orang kan dapat pahala."

Setelah sampai ditempat, mereka berjalan kaki karena tempat itu tidak muat untuk jalan mobil. Rayhan menggandeng tangan Raina.

"Mau kemana sih Ray?"

"Udah ikut aja."

Setelah sampai ditemaot yang dituju raina dibuat takjub. Melihatkan sebuah danau dan senja. Di sana juga di sediakan bangku. Raina dan Rayhan duduk di salah satu bangku menghadap Danau.

"Lo suka?" tanya Rayhan menatap Raina di sampingnya.

"Suka banget,  makasih Ray," ujar Raina dengan wajah berseri.

Raina mengambil benda pipih di tas, kemudian mengajak rayhan untuk berfoto.

"Ray, ayo foto dulu." ajak Raina.

"Lo aja, males gue." Rayhan memang orangnya tidak suka berfoto. Sekali foto narsisnya nggak ketulungan.

"Ih, lo nggak asik, kita kan nggak pernah foto berdua." Rayhan mengabaikan ocehan Raina. Ia berjalan menjauh dari Raina untuk melihat danau dari dekat. Posisi Rayhan yang membelakangi Raina,  diam-diam Raina mengambil foto Rayhan. Sangat cantik hasil jebretan Raina.

Setelah puas menikmati senja bersama Raina, Rayhan mengajak Raina pulang. "Yaudah yuk balik,  hampir maghrib," ucapnya menatap Raina. "Nanti mampir ke masjid atau musholla dulu,  ntar nggak sempet kalau sholat dirumah," lanjutnya dan diangguki Raina. Inilah sisi baik rayhan,  ia tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Rayhan menepikan mobilnya di halaman samping masjid, halaman masjid sangat luas tidak hanya mobil rayhan, ada beberapa mobil terparkir disana.

Setelah melaksanakan kewajibannya mereka melanjutkan perjalanannya. "Rain mampir makan dulu ya?" tanya Rayhan.

"Emm oke."

"Lo mau pesen apa?" tanya rayhan setelah seorang waitress menghampiri dan menyodorkan sebuah menu yang disediakan di restoran itu.

"Gue minum aja jus alpukat, nggak laper soalnya."

"Oke, mbak jus alpukat satu sama milkshake satu." Kemudian waitress itu menulis pesanan mereka.

"Kenapa lo nggak pesen makan?" tanya raina setelah pelayan itu pergi.

"Gue ikut lo, biar romantis."

"Romantis dari mana? Ck," cibir Raina.

"Kan lo nggak mau gue romantisin,  katanya lebay lah,  bucin lah, apalah itu yang lo sebut, padahal hatinya udah baper," ucap Rayhan dengan kekehan.

"Apaansih."

Setelah menghabiskan minumannya mereka melanjutkan perjalanannya untuk pulang.

"Lo nggak ikut masuk?" tanya Rayhan setelah sampai didepan minimarket.
Raina menggeleng.

"Ayo ikut, ntar gue bayarin deh jajan lo"

Raina nampak berfikir, kan lumayan dapat cemilan, gratis lagi. "Bener lho," ucap raina memastikan dan diangguki Rayhan.

Setelah puas memilih jajanan Rayhan bertanya pada Raina. "Nggak beli apa gitu? Selain makanan?

"Apa?"

"Itu loh, yang hanya di pakai oleh kaum wanita."

Raina masih belum paham. "Apasih?"

Rayhan membisikkan kata pada Raina. Raina membulatkan matanya.

"Nggak!" jawabnya ketus. Rayhan hanya terkekeh.

Setelah membayar mereka memasuki mobil untuk pulang. "Banyak bener deh jajan lo," ucap rayhan didalam mobil sebelum menjalankan mobilnya.

"Nggak ikhlas nih."

"Ikhlas kok, nggk nyangka aja,  yang di bilang sama nyokap lo bener," ucap Rayhan dengan gelak tawa.

"Hem."

•••••





Vote coment nya jangan lupa😙😁

See you next part 🐱

20-02-2020






09-06-20

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang