40. Penjelasan

886 54 0
                                    

"Jadi lo duda?" tanya Raina.

"Ya nggaklah, masih juga SMA udah jadi duda aja."

"Terus tadi apa coba mantan istri segala?" tanya Raina.

"Rain, gue cuma ngasih contoh mantan. Nggak semua mantan tuh mantan pacar. Ada tuh mantan istri, mantan suami, mantan__"

Raina menyeka ucapan Rayhan. "Udah, pulang sekarang!"

Rayhan kembali menstater motornya lalu melajukan perlahan. Sepuluh menit dalam perjalanan ke rumah Raina. Rayhan mengantarkan Raina sampai depan rumah Raina.

Raina turun dari motor. "Mampir yuk," ajak Raina.

"Ada siapa di rumah? Kok suaranya rame."

"Nggak tahu juga, ayo masuk." Rayhan turun dari motornya dan mengikuti Raina.

Raina membuka pintu rumahnya. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab serenta orang yang ada di ruang tamu.

"Afif?" lirih Rayhan.

"Eh ada Rayhan juga, sini duduk," ucap Fira. Rayhan duduk di sofa panjang. Lalu Raina daduk di sampingnya.

"Lho Rayhan? Ternyata kamu toh tunangannya Raina," ujar Rita.

"Hehe iya Tan."

"Udah lama nggak ke rumah."

"Lho mbak kamu kenal sama Rayhan?" tanya Fira.

"Iya Fir, Rayhan tuh temennya Afif."

"Oh temennya toh. Kita makan siang yuk, aku siapin dulu." Fira beranjak menuju ruang makan.

"Eh aku bantuin Fir," ujar Rita ikutan beranjak.

Hanya ada empat orang tersisa, Rayhan, Raina, Afif dan Nisya, adik Afif.

"Ray bisa bicara sebentar?" tanya Afif. Rayhan hanya mengangguk.

"Man, Nis. Kita ke depan dulu ya," ucap Afif pada Raina dan Nisya. Raina dan Nisya hanya menganggukkan kepalanya.

Keadaan canggung menyelimuti Raina dan Nisya. Pasalnya, walaupun mereka sepupuam mereka tak kenal satu sama lain. Mereka bersama hanya saat bayi saja itupun waktu sangat singkat. Iya di karenakan waktu itu Rita pindah ke rumah mertuanya di Bandung.

"Mbak Manda?" panggil Nisya.

Raina menoleh. Tersenyum canggung, ia sebenaranya agak aneh jika di panggil mbak.

Raina berdehem untuk menghilangkan kecanggungan. "Panggil Manda aja, nggak usah pakai Mbak, mungkin kita seumuran."

"Oke, emang Mbak eh Manda lahiran tahun berapa?" tanya Nisya.

"Aku tahun 2003?"

"Kita sama dong."

"Oh ya? Kalau bulan?" tanya Raina.

"Aku bulan Maret. Manda?"

"Aku April."

Mereka tertawa bersama. "Jadi kita hanya selisih satu bulan dong," ujar Nisya.

"Hehe iya. Seharusnya aku kan yang panggil kamu Mbak."

"Nisya aja nggak papa."

"Nggak ah aku panggil kamu mbak, biar sopan."

Nisya tersenyum. "Oke oke terserah Manda."

"Mbak Nisya sekolah mana?"

"Aku sekolah plus mondok di Ma Annur."

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang