18. Challange

1.2K 61 0
                                    

Sore hari Raina sudah di jemput oleh Shela. Shela menjemput raina menggunakan motor kesayangannya.

"Shel mau kemana sih?"

"Apa Na?" karena suara bising antar kendaraan Shela tak mendengar apa yang di ucapkan Raina.

Motor shela berhenti di depan parkiran mall.

"Malah ke Mall lagi, tau gini gue nggak mau ikut," gerutu Raina.

"Udah ah Na, temenin gue bentar." Shela menarik pergelangan tangan Raina.

Mereka memasuki mall itu, dan Shela menariknya ke pusat kuliner di mall tersebut.

Raina masih diam, kesal mengapa sahabatnya satu ini malah mengajaknya ke mall, apalagi masuk kekawasan kuliner? 'Bukankah sebelum berangkat Shela juga sudah makan dirumah Raina?' batin Raina.

"Mau apa sih kesini? Lo masih lapar atau gimana?" tanya Raina saat mereka sudah duduk.

"Udah Na, tunggu bentar napa." Shela fokus pada ponselnya.

Tak lama, lalu Daffa datang dan menghampirinya.

"Lo juga kesini Daff?" tanya Raina dan Daffa pun mengangguk.

"Pesen gih Shel, Na."

"Udah kenyang gue," ujar Raina.

"Kalau gitu minuman.l," ucap Daffa dan memanggil salah satu pelayan, pelayan itu memberikan daftar menu.

"Gue jus mangga" ucap raina.

"Gue juga sama raina deh."

"Oke, mbak dua jus mangga, dan dua jus alpukat," ucap Daffa pada pelayan itu.

"Baik mbak, mas tunggu sebentar." ucap pelayan itu.

"Lo pesen dua? Haus apa doyan lo daff?" tanya Raina. Daffa hanya cengengesan nggak jelas.

"Sorry gue telat," ucap seseorang yang baru saja datang.

"Eh Ray, sini duduk," ucap daffa mempersilahkan rayhan untuk duduk.

Raina masih terdiam, mengapa ada Rayhan disini. Apa ini hanya sebuah kebetulan? Raina masih kecewa dengan Rayhan yang tak mau untuk memaafkan nya.

"Gue duluan ya?" ucap Raina beranjak dari duduknya.

"Eh rain" rayhan mencekal pergelangan tangan raina karena ia duduk di sampingnya, sebab meja itu berbentuk melingkar.

Shela dan daffa yang mengerti itupun langsun beranjak pergi.

"Maaf," hanya satu kata yang mampu di ucapkan Rayhan.

"Kenapa lo minta maaf?" tanya Raina tanpa berbalik dan pergelangan tangannya pun masih dicekal oleh rayhan.

"Duduk dulu, malu diliatin orang," ujar rayhan dan menarik perlagan tangan raina. Raina tak menolak dan menuruti perkataan Rayhan, memang benar tempat itu memiliki pengunjung yang lumayan banyak.

"Maaf ya, nggak bales chatt lo, nggak ngangkat panggilan dari lo," ucap rayhan menatap manik mata Raina.

"Hm." Raina memandang Rayhan malas.

"Kok hm doang sih."

"Ya."

"Ck, lo maafin gue kan?"

"Ya."

Rayhan mengeluarkan sesuatu dari jaket yang dipakainya.

"Ini sebagai permintaan maaf gue." Rayhan memberikan sebuah kalung berinsial huruf 'R' pada Raina.

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang