36. Sandra

922 58 1
                                    

Dua hari lagi adalah hari pertunangannya Rayhan dengan Raina. Sore hari, mereka berdua saat ini sedang fitting baju salah satu butik milik temen Mamanya Raina.

Rayhan memarkirkan mobilnya di halaman butik itu. Ia keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Raina. Raina keluar langsung berjalan tanpa menunggu Rayhan.

Rayhan mensejajarkan langkahnya dengan Raina. Ia meraih tangan Raina  untuk di gandengnya. Raina hanya diam tanpa membalas.

Mereka memasuki butik. Seorang perempuan datang menghampiri mereka. "Ada yang bisa saya bantu, Mbak, Mas?"

"Kita mau cari gaun untuk tunangan," jawab Rayhan.

"Mari saya tunjukkan." Perempuan itu berbalik menjauh dan diikuti oleh Raina dan Rayhan.

"Kamu Raina?" ujar seseorang dari samping Raina.

"Iya, Tan." Raina menjawab dengan tersenyum.

"Oh iya, saya Nida, sahabat mama kamu. Mama kamu udah ngasih tau tante dan tante udah siapin gaun untuk kamu, spesial."

Raina tersenyum. "Makasih, Tan."

"WINA!," teriak Nida.

Perempuan yang di panggil Wina itu pun menghampiri.

"Kamu ambil gaun yang masih ada di ruangan saya, berikan padanya," titah Nida. Raina hanya berdiam diri sedangkan Rayhan merogoh pinsel di sakunya.

"Mah," panggil seseorang dari arah belakang Nida. Raina yang mulanya melihat dekorasi butik itu pun mengalihkan pandangannya.

Nida menoleh. Terlihat perempuan dengan rambut sebahunya. "Eh Sandra, tumben kamu ke sini ada apa?"

Perempuan yang di panggil Sandra itu pun mengadahkan tangannya. "Minta uang."

"Mau beli apa sih?" tanya Nida.

"Mau belanja sama temen."

"Bentar, mama ambil dompet dulu." Nida beranjak meninggalkan mereka. Sandra mengedarkan pandangannya, ia melihat ke arah Raina, lalu tersenyum. "Hai," sapanya.

"Hai," jawab Raina seraya tersenyum ramah.

"Gue Sandra, lo?" Sandra mengulurkan tangannya pada Raina.

"Raina," jawab Raina membalas uluran tangan Sandra.

Sandra mengalihkan pandangannya ke arah Rayhan yang masih sibuk dengan ponselnya,  tanpa memperdulikan sekitar.

Sandra memicingkan matanya. "Rayhan?" ucap Sandra pelan tapi masih bisa di dengar Raina maupun Rayhan.

Rayhan mendongak melihat orang yang memanggilnya.

"Sandra?" ucap Rayhan dengan tampang masih tak percaya.

Wina datang membawakan gaun yang di perintah oleh bosnya.

"Ini mbak gaunnya." Wina menyodorkan dua gaun yang di bawanya dengan berbeda model, satu berwarna hitam dan satunya berwarna peach.

Raina menerimanya, berbarengan dengan datangnya Nida. Wina segera beranjak pergi.

Nida menyodorkan kartu kepada Sandra. "Jangan sampai Lima juta lebih!" peringatnya pada Sandra. 

Sandra menerimanya. "Oke." Lalu Nida bernajk pergi. Pandangan Sandra teralihkan ke Rayhan. "Ray, bisa bicara sebentar?"

Rayhan ragu untuk menjawab, ia menatap Raina, seolah meminta izin, tapi Raina membuang pandangan agar tak menatap Rayhan.

"Nggak bisa San," jawab Rayhan.

Raut wajah Sandra yang mulanya sumringah berganti dengan raut eajah kecewa. "Yah kenapa? Sebentar doang kok Ray."

"Gue sibuk."

"Sibuk ngapain? Nganterin sepupu kamu kan." Sandra menunjuk Raina.

Raina menatap Rayhan. "Nggak papa kok, kalau mau bicara, gue ke ruang ganti bentar ya." Raina beranjak meninggalkan mereka berdua.

Sandra meraih pergelangan tangan Rayhan lalu menariknya ke sofa untuk duduk.

"Mau bicara apa?" tanya Rayhan to the point.

"Apa kabar Ray?"

"Baik."

"Kamu nggak nanya kabar aku gimana?"

"Nggak."

"Oke, emang keluarga kamu ada acara apa? Kok tadi sepupu kamu beli gaun segala?"

"Tunangan."

"Oh ya? Sepupu kamu tadi mau tunagan? Kok nggak ngundang sih."

"Buat apa? Nggak penting juga kan?"

"Jutek banget sih Ray kamu sekarang."

"Gue pergi," ujar Rayhan langsung beranjak berdiri meninggalkan Sandra.

Raina yang sudah memilih gaun tadi pun sudah keluar lalu menghampiri Rayhan yang sudah berjalan mendekatinya.

"Lho udah selesai? Kok aku nggak lihat sih," ucap Rayhan.

"Udah, gue pilih warna peach. Yuk pulang."

"Oke."

Mereka berjalan menuju pintu keluar. Mereka melihat Sandra yang menghampiri mereka.

"Raina," panggil sandra.

"Emang kapan acara pertunangan lo?" tanya Sandra.

Raina menatap tajam Rayhan. "Eee, besok lusa."

"Nggak ada niatan ngundang gue? Kita kan baru aja berteman kan? Gue juga udah kenal lama sama sepupu lo,  Rayhan."

Sepupu?

Raina tersenyum canggung pada Sandra. "Maaf ya, acara ini hanya keluarga aja. Gue nggak ngundnag siapa-siapa selaia keluarga gue."

"Yaelah Na, gue nanti juga jadi keluarga lo kali."

"Ha?"

Sandra tersyum pada Raina. "Kan sama Rayhan."

"Rayhan?"

Sedangkan orang namanya di sebut itu pun melototkan matanya.










Huuuuu siapa sandra?

See you next part..


01-07-20

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang