31. Kejadian di kantin

936 60 0
                                    

Saat Raina sedang menunggu Shela yang sedang memesanan hanya mengotak-atik ponselnya. Seseorang menghampiri.

"Boleh gabung?" tanyanya.

Raina menoleh. "Eh, lo Jun. Gue kira siapa tadi," ucap Raina seraya memasukkan ponselnya di saku seragam bawahannya.

"Boleh duduk nggak nih? Pegel nih."

Raina baru tersadar. "Eh iya duduk aja." Juna mengambil posisi dusuk di depan Raina. Meja itu hanya terdiri dari 4 kursi, juga ada satu meja 1 meja 6 kursi.

"Emang lo kira, gue siapa tadi?" tanya Juna masih soal tadi.

"Rayhan."

Itu suara Raina? Bukan itu hanya suara hati Raina. Kenapa seperti film yang lagi tren itu. Oke kembali.

"Eii,  malah bengong." Arka menjentikkan jarinya di depan wajah Raina.

"Kepo lu ah."

"Dasar!"

Shela datang membawakan makanan dan di bantu oleh penjual kantin.

"Lho udah pesan?" tanya Juna.

"Udah," jawab Raina.

"Lo nggak pesen, Jun?" tanya Shela.

"Nanti ah,  rame banget."

Laki-laki berjalan ke arah mereka.

"Hai boleh gabung nggak?" tanya laki-laki itu.

Raina mendongak, mengernyitkan dahi.

"Boleh, Kak," jawab Shela. Laki-laki itu langsung duduk di samping Juna dan berhadapan dengan Shela.

"Shel, siapa? Kok lo kenal sama kakak kelas sih?" tanya Raina berbisik.

"Dia kak Zayn, kenalin Kak, ini Raina temen aku, eh sahabat sih lebih tepatnya. Terus itu Juna." Shela menunjuk Juna.

"Salam kenal, aku Zayn." Raina dan Juna hanya menganggukkan kepalanya.

"Aku pesan duku ya? Ada yang mau nitip?" tanya Zayn.

"Eh gue eh aku nitip kak. Siomay sama es jeruk," ucap Juna tak tau malu, padahal baru kenal.

Zayn terkekeh. "Pakai lo-gue nggak papa kok. Soalnya aku nggak terbiasa pakai bahasa itu jadi, pakainya aku-kamu."

"Oke."

Rayhan dan Daffa baru saja datang. Niat Rayhan ingin meminta maaf pada Raina malah di suguhkan oleh pemandangan yang tak mengenakkan mata. Raina, Shela dan Juna sedang bersendau gurau. Rayhan juga melihat ada seorang kakak kelas duduk si samping Juna.

"Apa salah gue? Kemarin sama Afif, lalu Juna? Lalu kakak kelas itu?" batin Rayhan.

Sedangkan Daffa melihat Raina dan Shela, ia menatap intens mereka. Ada rasa tak rela melihat mereka bersendau gurau. Seharusnya dia dan Rayhan di posisi Juna dan Zayn. Tapi apa? Persahabatannya hancur akibat adanya rasa cinta. Daffa menatap sendu Shela, segitu bahagianya Shela dengan kakak kelas itu. Apa Daffa cemburu? Daffa bahkan tak pernah melihat Shela tersenyum padanya, bahkan untuk menyapa, serasa tak mengenal. Ah bukankah itu permintaan dia sendiri? Lalu apa?

Rayha sudah bertekad untuk menghampiri Raina. "Daff lo ikut nggak ke meja sana?" tanya Rayhan menunjuk meja yang ada Raina.

"Itu kan udah penuh Ray," jawab Daffa.

"Nggak papa,  timbang gue lihat itu, tambah hati gue panas." Rayhan langsung berjalan mendekati meja Raina. Diikuti Daffa.

"Yang," panggil Rayhan saat sudah di samping Raina.

Raina mendongak. "Lo panggil siapa? Di sini nggak ada yang namanya Yang," terang Raina.

"Ya kamulah, kamu kan sayangku, cintaku, kasihku." Ah sejak kapan Rayhan jadi lebay dan bucin?

Raina bergidik ngeri. "Alay."

Rayhan memegang tangan Raina, lalu menariknya keluar dari kantin.

"Rayhan kenapa sih narik-narik, sakit tau nggak?!" protes Raina.

Rayhan terus menarik Raina sampai ke rooftop. Lalu melepas cengkramannya,sedikit menhempas Raina sampai punggungnya menubruk dinding.

"Ray?" Suara Raina memelan, gugup.

"Lo ada hubungan apa sama, Juna? Afif? Lalu kakak kelas itu?" Rayhan terus berjalan mendekati Raina.

Raina menggeleng. "Nggak ada."

"Jujur!"

"Seriusan Ray, nggak ada." Rayhan teris mendekati Raina sampai tepat di hadapan Raina.

"Jelasin semuanya kemarin lo jalan sama Afif!"

"Iya,  gue jelasin, belakangan sedikit! Gue jelasin." Kenapa Rayhan berani? Karena rooftop sepi hanya ada dia dan Raina.

"Nggak, lo jelasin. Cepet."

"Duduk sih Ray, nggak enak kayak gini."

"Kalau lo masih aja protes,  gue akan lakuin sesuatu yang lebih."






See you next part

23-06-20





Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang