6. Balap

2K 121 0
                                    

Daffa memasuki kelas yang terlihat Raina dan tiga orang siswi. "Eh Rain," panggil Daffa. Duduk di samping Raina.

"Hmm, apa?" Raina menoleh ke samping.

"Lo tau nggak-?" Belum juga Daffa menyelesaikan perkataan Raina mrnyahutnya.

"Ya nggak lah."

"Eh buset dah, mangkanya kalau orang belum selesai ngomong jangan dipotong dulu, belum selesai ngomong nih."

"Ya, apa? "

"Singkat bener dah jawabnya."

"Cepetan, katanya mau ngomong."

"Eh ya, lo udah tau kalau si Rayhan ikut balap nanti malam?"

"Apa?" kaget Raina sedikit keras dengan tangan menggebrak meja.

"Haah..." kaget daffa terjungkal dari kursi yang didudukinya.

Daffa berdiri dan duduk di temoat semula. "Heh kalau mau kaget bilang dong, biar gue siap-siap dulu," omel Daffa.

"Yakali, gue kaget mau bilang dulu, kan gue nggak tau yang lo omongin bikin gue kaget apa nggak."

"Tapi seriusan lo kagak tau?" Raina hanya menggeleng.

"Pacar apaan lo, pacar mau balap nggak tau."

"Heh, kalau dianya nggak kasih tau gimana gue bisa tahu."

"Ya lo cari tahu kek."

"Yaya." Raina memutar bola mata jengah.

"Nanti malam lo datang nggak?"

"Oke gue dateng, tapi nebeng lo ya."

"Hemmm, apasih yang nggak buat Raina."

"Thanks ya." Daffa mengangguk.

•••••

Raina telah datang ke tempat balap berlangsung. Tak sengaja Rayhan melihat ke arah raina.

"Loh raina, kenapa dia ada disini kan gue nggak ngsih tahu," ucap Rayhan dalam hati.

Raina mencari keberadaan Rayhan. Setelah melihat dimana Rayhan ia menghampiri.

"Heem." Raina berdehem dari samping Rayhan, dan Rayhan tidak menyadarinya.

"Eh Rain kok lo ada disini?" ucap rayhan kikuk.

"Heem, kok lo nggak ngasih tau kalu mau balap?" bukannya menjawab Raina malah balik tanya.

"Eh iya lupa." Rayhan menggaruk tengkuknya.

"Lupa?" Raina memicingkan matanya.

"Mampus dah," ucap Daffa dalam hati melihat tatapan Raina lada Rayhan.

"Emm...nggak...apa... Emm gue nggak mau.... lo khawatir.l," ucap Rayhan terbata-bata.

"Oh, kalau gue khawatir lo boleh nggak batalin balap motor?" Raina bersedekap.

"Nggak bisa Rain."

"Kenapa nggak bisa, tinggal bilang doang kan? "

"Nggak segampang itu Rain, Ini udah perjanjian gue dulu."

"Perjanjian apa? "

" Dulu gue pernah balap sama seseorang kalau gue menang gue harus iku pertandingan balap motor dengan orang itu, di sini," ucap Rayhan dengan menunjukkan salah satu lawan mainnya.

"Tapi pliisss Ray nggak usah ikut balap."

"Tapi Rain gue nggak bisa langgar apa yang gue janji."

"Pliiss Ray, nggak usah ikut gue akan nglakuin apa yang lo minta."

"Termasuk buat manggil gue dengan sayang?"

Raina ragu dan tak lama kemudian ia mengangguk. "Heem, gue akan usahain buat terbiasa manggil lo dengan sayang, tapi lo harus batalin untuk gausah iku balap."

"Maaf Rain, gue nggak bisa buat nurutin apa yang lo minta kali ini." Rayhan tersenyum sendu pada Raina.

"Ray--"ucap raina terpotong karena udah ada instruksi untuk para pemain bersiap-siap.

Balap motor sudah mulai, para pemain saling adu cepat untuk mendapatkan posisi pertama, dan saat ini rayhan lah yang berada di posisi pertama.

Malang tak bisa dihindari, sebuah dan pada saat itu truk dengan laju tak terkendali membuat rayhan tidak bisa menjaga keseimbangannya.

Bruakkk

Rayhan terpental jauh.

"Rayhaaaannnnn," teriak Raina menghampiri Rayhan.  Raina dengan sigap memangku kepala rayhan.

"Ray bangun," ucap raina menepuk pelan pipi rayhan.

"Daff, cepet hubungi ambulans!"

Daffa dengan cepat merogoh hp di saku nya dan segera menghubungi ambulans.

Mata rayhan terbuka. "Ray lo sadar?"  ucap Raina lirih.

Rayhan menatap mata Raina "Ra-in ma-af-ya ng-gk nu-rut ya-ng lo u-ucaa-p-ka-an," ucap Rayhan terbata dan kembali menutup matanya.

Skip rumah sakit

Sudah satu jam Rayhan masih ditangani oleh dokter, dengan sabar Raina menunggu.

"Eh Daff lo hubungi gih orang tua rayhan,"  suruh Raina ke Daffa.

"Lo lupa kalau orang tua Rayhan nggak dirumah, sedang diluar kota buat ngerawat nenek rayhan yang lagi sakit." Raina hanya bergeming. Tak lama kemudian Dokter keluar.

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya temennya dok," ucap daffa.

"Baik, beruntung pasien segera di bawa kerumah sakit, pasien hanya mengalami benturan di kepala, dan kita tunggu besok untuk melihat kondisinya, saat ini biarkan pasien istirahat," ungkap Dokter tersebut.

"Alhamdulillah."

"Baik saya permisi."

"Rain lo pulang aja deh, kasian orang tua lo pasti nyariin."

"Gue pulang, besok gue akan kesini."

"Gue anterin? "

"Gausah, lo jaga aja Rayhan gue bisa naik taksi."

"Oke hati-hati."

••••••


Vote coment🤗

Nggak maksa kok, buat yang ikhlas aja🙂😂😁


15-02-2020





09-06-20

Cinta masa SMA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang