[0.5] Ragu

52.4K 2.2K 42
                                    

★Bertemu denganmu adalah suatu kebanggaan bagiku★

"Kamu bohong ya?"

Alvino berdecak. Sudah dua puluh tiga kali Ana bertanya seperti itu dan ia hanya fokus pada jalan tak berminat menjawabnya.

"Alvi kenapa bohong?"

Masih diam membisu. Ana dibuat berdecak kembali,ia lebih baik diam.

Ting

Ana melihat layar ponselnya. Ternyata pesan dari ibunya.

From :Bunda
Besok kamu fitting baju ya sama Vino

To ;Bunda
Bunda, bisa gak sih pernikahannya di.batalin aja:(

From ;Bunda
Loh kenapa ?

To ;Bunda
Aku gak kenal Alvi Bun, dia juga orangnya dingin Tasya gak suka:(

From ;Bunda
Gak bisa, kamu udah ngumumin hubungan kamu sama Vino loh ke seluruh media.

To ;Bunda
Tpi Bun,.Ana gak suka sma dia

From ;Bunda
Pernikahan tidak semua harus di dasari dengan cinta Tasya, ada saatnya kalian jatuh cinta

To ;Bunda
Tpi Bun ...

From ;Bunda
Jangan ragu,bunda yakin kmu sdh memilih jalan yang benar.
20:04 √√

Ana menghela nafas kasar. Apakah ia bisa mencintai Alvino dan melupakan Gio? Bisa saja sih jika ia sudah mengenal lama dengan Alvino. Tapi masalahnya dia gak kenal sama Alvino.

Meskipun mereka tetanggaan sudah lama. Namun Ana tidak pernah berkata sepatah pun pada Alvino. Bahkan menginjak halaman rumahnya juga tidak. Dan sekarang secara tiba-tiba ia akan menjadi calon hidup Alvino Bagaskara?Sungguh dramatis.

Sesampainya di rumah, Ana tak berkata sepatah pun. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada di depan kamar Alvino.

Laki-laki itu tak peduli ia malah asik memainkan Tiktok. Padahal dirinya baru saja datang.

Ana membaringkan tubuhnya di ranjang yang sudah ia rapikan beberapa jam yang lalu. Ia menatap langit-langit kamar, pikirannya mulai bercabang.

Harapan ia akan menikah dan mempunyai bayi lucu bersama Gio hilang dan pudar. Melihat Gio yang terbaring lemah dan saat ia memelas menginginkan dirinya menemani Gio membuat ia sediit ragu akan pernikahaannya bersama Alvino.

Namun terlintasa sikap bajingan Giodana membuat Ana memudarkan hal tersebut. Tak terasa buliran bening menetes begitu saja di pipinya.

Setiap manusia itu tak lepas dari masalalunya. Jika tak ada masa lalu maka tak akan ada masa depan.

Begitupun dengan Ana. Jika ia tidak mengetahui sikap bajingan Gio, mungkin selamanya ia akan menetapkan hati pada Gio.

Semoga apa yang ia pilih saat ini tak akan membuatnya menyesal di masa depan nanti.

∞∞

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang