[1.4] Where?

49.7K 2.2K 244
                                    

-Ketika merasakan jatuh cinta, terkadang kita harus mempersiapkan diri untuk siap tersakiti-Anatasya Buditama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ketika merasakan jatuh cinta, terkadang kita harus mempersiapkan diri untuk siap tersakiti-
Anatasya Buditama

Tubuh Alvino kini sudah membaik. Mereka selama dua bulan ini telah menyelesaikan syutingnya dan tinggal tunggu tanggal penayangannya.

Ana bekerja di perusahaan Rio karena Aisyah melarang Ana bekerja sebagai asisten pribadi Alvino.

Rio sudah meminta Alvino untuk berhenti di dunia hiburan, namun Alvino menolak keras karena menjadi seorang aktor adalah cita-citanya.

Hari ini, Ana dan Alvino dipaksa menginap di rumah kedua orang tua Alvino karena mereka tidak pernah berkunjung. Karena memang semenjak pernikahan mereka tak pernah menginjakan kaki di rumah kedua orang tua Alvino.

"Wah, kamar kamu luas ya!" Seru Ana melihat kamar Alvino.

"Sorry kotor soalnya gue jarang pake kamar ini!"

Ana tak menghiraukan ucapan Alvino, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur Alvino.

"Alvi" panggil Ana.

"Hem"

"Kok aku jadi kepengen martabak manis ya!"

Alvino mengalihkan pandangannya menatap Ana bingung, "Siang bolong gini mana ada!"

"Ada!"

"Nggak!"

"Ada! Pokoknya harus beli sekarang, rasa markisa!"

Alvino menatap Ana jengah. "Lo ngerjain gue ya? Mana ada martabak tasa markisa!"

Entah mengapa Ana ingin menangis mendengar nada tak suka dari Alvino. "Aku, aku cuman pingin martabak!"

Alvino menyimpan ponselnya disaku, ia meraih kunci motor lalu ke luar kamar. Ana tersenyum senang karena Alvino menuruti permintaannya.

Sekitar lima belas menit lamanya Alvino tak kunjung datang membuat Ana menghela nafas jengah. Tiba-tiba pintu terbuka membuat senyum Ana merekah, namun hanya sementara ketika yang ia lihat bukanlah Alvino melainkan ibu mertuanya.

"Ana, mama bikin puding tadi kamu mau gak?"

Ana mengangguk sebagai jawaban. Ia meraih nampan yang berisikan puding. Aisyah tersenyum sebagai tanggapan.

"Gimana udah ngisi belum?" Tanya Aisyah.

"Ngisi apa Ma?" Tanya Ana sambil melahap pudingnya.

Aisyah meraba perut Ana dari luar membuatnya terlejut, "Eh?"

"Udah ada Alvino kecil belum?"

"Apaan sih ma, lagian kan aku sana Alvi baru nikah dua bulan!"

"Lebih sayang!" Ralat Aisyah.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang