[3.2] Penghuni Rumah Yang Aneh

31K 1.7K 165
                                    

✏Awas typo

Sudah beberapa bulan sejak kejadian dimana Ana yang merasa kecewa pada Rena. Kini ketiga bayi Ana dan Alvino sudah beranjak sebelas bulan. Mereka perlahan sudah mulai bisa tengkurap.

Alvino semakin hari semakin sibuk karena pekerjaannya. Bahkan pernah beberapa gosip pernah tersebar tentang Alvino yang selingkuh. Namun kenyataannya saat itu Alvino bertemu sepupu perempuannya.

Alvino semakin menjadi sorang hot dady bagi Ana. Meski jadwalnya yang padat, Alvino sering meluangkan waktu untuk anak-anaknya.

Sialnya untuk Ana tidak.

Namun Ana tidak mempersalahkan hal tersebut. Ia hanya kesal, rasanya ingin menggorok leher suaminya tapi dosa.

Jadilah Ana hanya bersikap merajuk bak anak kecil. Namun Alvino tidak memperdulikannya. Menyebalkan.

Hal yang tak terduga saat Ana mengetahui bahwa gigi masing-masing putranya mulai tumbuh meski hanya ada satu. Itu juga masih kecil.

Ana tentunya senang akan hal tersebut. Karena merasa kewalahan, Ana mempekerjakan seorang ART berusia lima puluhan bernama Minah.

Bi Minah adalah seorang single parent yang memiliki dua orang putra yang berumur tujuh belas tahun dan lima belas tahun.

Kembali pada kehidupan Ana saat ini. Wanita itu tengah menyuapi ketiga anaknya. Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Di bantu dengan Ara yang menginap di rumahnya, akhirnya ia dapat menyelesaikan tugasnya.

Ketika Al dan El tertidur, Azka malah terbangun dan tak mau tidur. Anaknya yang satu ini tidak akan bisa tidur jika ayahnya belum pulang, maka dari itu Azka sering tidur di kamarnya dan Alvino.

"Azka kenapa belum tidur hm?" Ana memainkan batang hidung putranya. Azka dengan mata bulatnya menatap Ana dan juga bibirnya yang bergerak seolah ingin membalas perkataan ibunya.

Pukul setengah sepuluh, Alvino baru pulang. Ia memasuki kamarnya setelah melihat anak-anaknya di kamar bawah. Senyuman tipis di bibirnya ketika melihat Ana yang tertidur dan anak sulungnya yang masih bergerak tanda belum tertidur di atas ranjang. Untung sisi kosong di sebelahnya di halangi guling.

Alvino menaiki kasur setelah membuka sepatunya. Saat tubuhnya berada di atas Azka dengan tangan sebagai tumpuan agar tidak menindihnya, Alvino segera menciumi gemas wajah putranya.

Suara kekehan bayi dan Alvino membangunkan Ana dari tidur nyenyaknya. Ia mengucek matanya sekilas.

"Kamu udah pulang?" Tanya Ana. Alvino menoleh pada Ana lalu mencium dan sedikit melumat bibir Ana.

"Gak lihat gue udah pulang?"

Ana hanya mengangguk sekilas lalu memejamkan mata kembali. Sedangkan Alvino hanya mendecak sebal. Ia beranjak lalu pergi mandi, setelahnya ikut berbaring di samping Azka. Seperti biasa ia sering mengusap pelan rambut Azka agar tertidur dan setelahnya iapun ikut memejamkan matanya.

°°°

"Mau ke rumah Dinda?" Tanya Alvino yang tengah mengajak bermain putranya.

"Ngapain?" Tanya Ana yang duduk di sofa sambil menyusui Alpha.

"Siapa tau mau lihat anaknya!"

"Biasanya juga mereka yang ke sini!" Gumam Ana.

Berhubung sekarang hari libur, dan Alvino yang mengambil cuti untuk hiatus sementara. Jadi semua orang berada di rumah, termasuk Ara si gadis narsis gak tahu malu.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang