[2.5] USG

42.6K 2.1K 187
                                    

Jomblo? Bukannya gak ada yang naksir, hanya saja hatiku yang terlalu lelah terus saja dipermainkan oleh cinta.




"Lo kenapa sih?" Tanya Alvino yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ternyata istri kamu banyak ya?! Gak nyangka aku!" Ana tersenyum sinis. Sedangkan Alvino mengangkat debelah halisnya bingung, "apaan sih elo gak jelas banget!"

"Gak mau tahu, pokoknya kamu harus cerain mereka semua!"

Alvino semakin dibuat bingung dengan sikap Ana yang tiba-tiba aneh. Ada apa? Jangankan punya istri banyak yang satu juga sudah nyebelin apalagi banyak seperti .... fans fanatiknya.

Alvino bergidik ngeri membayangkan hal tersebut. Tidak ... tidak. Satu lebih baik daripada lebih.

"Dengerin gak? Aku ce-"

"Lo kenapa sih? Jangan-jangan lo kerasukan setan di tukang kredok itu ya?" Tanya Alvino penuh selidik.

Ana melemparkan bantal ke wajah Alvino dengan kesal. Bisa-bisanya ia menuduhnya kerasukan setan kredok.

"Jahat kamu ya! Jangan harap besok pagi aku kasih makan!" Ancam Ana lalu pergi menuju kamar bekas miliknya yang di mana terdapat Rian yang tengah tertidur.

Biarlah ia pisah ranjang untuk menenangkan diri daripada harus berhadapan langsung dengan makhluk menyebalkan seperti Alvino.

°°°

Seperti ucapan Ana, wanita hamil itu kini tengah merajuk beberapa hari ini. Terpaksa pula Alvino harus memesan makanan di luar.

Pernah ketika Ana yang telah menyiapkan sarapan, Alvino ikut bergabung dengan Rian dan Ana. Namun sayangnya, Ana malah mengusirnya secara terang-terangan malah Alvino sampai dipukul dengan sepatula.

"Argh, najis!" Alvino mengacak rambutnya kasar.

"Tante buat kue mau gak?" Rian yang tengah asik memainkan rubik langsung melepaskan mainannya dan berlari menghampiri Ana.

"Wah, kayaknya enak nih!" Sahut Rian. Dan percakapan mereka masih terdengar oleh Alvino yang seujujur nya menginginkan kue buatan Ana.

"Emm ... enak!"

"Ck. Bocah, bisa aja bikin gue ngiri dasar anak setan!" Gumam Alvino yang masih setia memainkan PS nya.

"Wah, ana kismis nya tante!"

"Iya, inikan spesial buat keponakan tante!" Ana mengusap sayang rambut Rian.

"Dedek bayinya mau gak?" Tanya Rian sambil mengusap perut buncit Ana.

"Mau, katanya!" Ucap Ana. "Tapi, gimana cara ngasihnya?"

Ana tersenyum, membungkukkan badannya dan membuka lebar mulutnya. "Masukin ke mulut-"

"Om!" Tiba-tiba Alvino mengalihkan tangan Rian pada mulutnya dan memakan kue yang dipegang Rian.

"Om gimana sih?! Ini buat dedek bayi bukan buat om!"

"Emang om kamu itu gak tahu diri. Minta aja sana sama istri kamu itu!" Ana melipat tangannya di depan dada.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang