[2.5] Mabok?!!

42.2K 2K 133
                                    

Masih adakah ruang kosong untuk ku isi di hatimu?


2k readers, 250+ vote dan 100 komentar aku up -Insyaallah.

Hening. Awkward . Dan horor.

Itu yang dialami Ana saat ini. Setelah mengetahui bahwa ia tengah mengandung tiga calon anak sekaligus, Alvino langsung berencana membuat acara makan-makan dirumahnya. Dan Ana mengajak Rena, karena ia sangat merindukan sahabat kecilnya.

Namun, ternyata oh ternyata. Di duga Rena memaksa Gio untuk ikut.

Dan jadinya, Ana, Alvino, Rena, Gio, Regan, Arletta, Dirga dan Adinda tengah berkumpul di ruang tamu menyidangkan kasus tersangka yang tak diundang dalam acara yang tak lain adalah Giodana.

Kampret emang si Vino - batin Gio.

"Gila, sekali bikin langsung dapat tiga!" Ucap Regan memecah keheningan.

Dan reaksi Alvino? Bukan, dia tidak berdiam diri menatap tajam Regan. Ia malah tersenyum sinis yang mana sifat sombongnya akan keluar.

"Jelas dong, dari bibit berkualitas bikinnya juga!" Ucap Alvino.

Regan hanya memangut mempercepat. Tak mau lebih membahas dan mendengar ocehan Alvino yang kelewat sombong.

"Berhubung gue lagi baik, lo gue izinin!" Alvino menunjuk Gio yang tengah menatap jengah dirinya.

Mereka semua langsung pergi ke taman belakang takut jika Alvino berubah pikiran dan memperkerih suasana.

"Gio ayo!" Ajak Rena. Lelaki itu hanya menurut keinginan Rena.

Setiap orang kebagian tugas masing-masing. Regan dan Dirga yang menyiapkan api unggun. Rena dan Arletta yang menyiapkan tempat makan dan entah itu baik atau buruk, Alvino harus rela bertugas memanggang daging dengan Gio. Sedangkan Adinda dan Ana? Mereka hanya duduk dan ditemani oleh Rian.

"Ngapain lo ke sini?!" Tanya Alvino tanpa basa-basi terlebih dahulu baginya itu ribet.

"Kenapa? Gak boleh?"

"Lo udah tahu jawabannya tapi kenapa malah nanya lagi bego kok dipelihara!" Cibir Alvino.

"Bacot lo! Gue temennya Ana, dan bisa jadi gue bongkar rahasia lo selama ini!"

"Gue bacok saat itu juga!" Ucap Alvino santai aka kelewat santai.

"Silah-"

"Dan gue bakal bilangin ke si Ana apa yang sebenarnya terjadi dengan diri lo saat ini!"

Gio berdecih. Sungguh tidak adil.

"Om, Dirga! Nyanyi cicak di dinding dong!" Request Rian.

Dirga mengangguk semangat. "Di hadapan api unggun karya gue sendiri ... gue persembahkan lagu untuk ponakan gue ini ..."

"Si Dirga emang segila itu ya?" Tanya Ana pada Adinda.

"Di rumah, dia itu feminim!" Balas Adinda dan Ana terkekeh mendengarnya.

Ia kembali mengasuh anak pertama Arletta yang kini berada dalam gendongannya.

Makanan telah siap. Mereka makan dengan lahap sesekali diseling dengan gurauan.

Usai makan-makan. Mereka mengelilingi api unggun dan duduk berdampingan dengan pasangan masing-masing.

"Nyanyi! Giliran .... Rena!" Sahut Regan sambil membuka kertas.

My Husband Is An Actor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang