Amarah

413 26 0
                                    


Ketukan high heels menggema disebuah rumah yang sangat besar banyak orang yang datang kerumah nya bendera kuning yang menandakan kematian terpampang jelas di atas pagar yang tinggi suara tangisan yang membuat hatinya semakin teriris.

Dia mendekati seorang gadis yang tertidur pulas dengan ditutupi kain, dia membelai nya dengan lembut dan terakhir memeluknya.

Kemudian berdiri dan menatap semua nya yang ada didalam dengan tajam seperti ingin memakan mereka semua.

“BERHENTI KALIAN!! APA YANG KAIAN LAKUKAN?! KENAPA KALIAN MENGANGGAP DIA SUDAH TIADA! BODOHHHH!!” jeritan gadis itu sangat lantang bahkan semua yang ada disana diam tanpa berkutik sampai seorang pria tua yang ber umur 40 tahunan menghampiri nya dan memeluknya.

“Tenanglah Lysni ikhlaskan dia, dad harap kau tenang Lysni” ujar Dika daddy dari Lysni dan Lysna dan jangan lupakan seseorang yang tampak menyembunyikan sedih nya didepan sang adek tercinta.

Kematian Lysna kembaran Lysni sangat membuat Lysni selaku kakak nya terpukul hebat dia datang ke Indonesia mendengar kabar buruk dari seorang kepercayaan nya untuk menjaga adek nya dia langsung terbang menggunakan jet pribadi nya malam hari setelah kecelakaan Lysna terjadi.

Lysni masih sesegukan di pelukan sang daddy dia melepaskan pelukan itu dan menghapus air mata nya.

“Siapa yang membuat lysni meninggal?” tanya Lysni dengan penuh nada penekanan.

“JAWAB!!” merasa kesal tidak ada seorang pun yang menjawabnya akhirnya dia membanting semua yang ada disana dengan brutal.

“BRENGSEK SAYA BERBICARA PADA KALIANN!!AKHHHH”

Bruk

Tiba tiba dia kehilangan kesadaran nya karna obat bius yang disuntikan oleh daddy nya dan dibantu oleh kakaknya untuk membawa nya kekamar dan menenangkan diri.

Frans nama sang kakak pertama, menggendong Lysni kedalam kamarnya dan membaringkan dia dengan perlahan ke kasur. Frans menatap nanar Lysni yang sangat terpukul kehilangan saudari kembar nya, Frans dapat melihat raut sedih dari Lysni dia tidak tega dengan keadaan nya.

Frans memegang sebelah tangan Lysni dan mengecupnya lembut menyalurkan rasa kasihan dan sedikit rindu didalamnya Lysni mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Lysna bahkan tidak bisa membedakan keduanya.

Kedua bola mata itu terbuka dengan cantik nya dan melihat Frans kakaknya sedang menunduk.

“Abang nangis?” ada sebuah perasaan yang sama seperti kakak nya 'KEHILANGAN'.

“Tidak Lysni” mencoba tersenyum kala sebuah suara lemah bertanya padanya.

“Abang Lysni pengen keluar” ucap Lysni sembari menahan air mata nya.

“Tidak Lysni sebaiknya kamu istirahat disini abang yang nemenin kamu” Frans membaringkan tubuhnya disamping Lysni memeluknya dan mencoba menenangkan Lysni yang rapuh padahal dirinya juga sama rapuhnya.

“Tapi bang Lysna pasti kesepian” mendongak melihat wajah sang kakak.

“Kata siapa? Lysna kuat kok, istirahat ya kamu pasti cape habis naik pesawat” frans tersenyum menatap lysni.

Lysni tertidur di pelukan Frans. Hancur sudah pertahanan Frans untuk tidak menangis dihadapin Lysni, berpura pura kuat ternyata tak semudah yang dilakukan.

My ex enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang