Kambuh

96 9 3
                                    

Syasya dan Vio berbeda kelas dengan Lysni dan Dara, Syasya dan vio berada dikelas 11 Ips 2 sedangkan Lysni dan Dara di kelas 11 Ipa 2. Tak ada yang tau mereka bisa berteman seperti itu bahkan sekarang mereka sudah seperti bersahabat.

Jam pulang sudah berbunyi, Lysni menarik tangan Dara cepat cepat menuju parkiran. tadi ketika pelajaran, Frans mengirimkan pesan padanya bahwa dia menunggu Lysni diparkiran. Benar saja Frans sudah bersandar di mobilnya dengan sebelah tangan dimasukan ke saku celana dan satu lagi memainkan handphone nya, terlihat keren memang.

Lysni langsung menghampiri Drans dengan tangan yang masih menarik Dara "Ngapain bang?" Frans ngedongak ketika dia mendengar suara Lysni.

"Pulang bareng abang" Frans memasukan handphone nya ke saku.

"Tapi kan bang Lysni bawa mobil sendiri lagian Lysni juga harus nganterin Dara dulu" Lysni menjelaskan sambil mengerutkan alisnya, ngapain Lysni harus pulang bersama Frans toh Frans juga tahu kalau Lysni berangkat memakai mobil sendiri.

"Kalian naik mobil abang, nganterin Dara terus pulang. mobil Lysni ntar biar abang suruh supir ambil" ucap Frans langsung masuk ke mobil.

Lysni hanya mengangguk saja dan mulai memasuki mobil Frans, Lysni duduk disebelah Frans dan Dara dibelakang. Frans melajukan mobilnya kearah rumah Dara. Diperjalanan tidak ada pembicaraan apapun hanya Dara yang sedang menunjukkan arah kerumahnya.

Sampai dirumah Dara, Dara langsung keluar setelah mengucapkan terima kasih kepada Frans. Mobil Frans melaju meninggalkan kediaman rumah Dara dan melajukan lagi mobilnya menuju pulang.

Lysni meringis sambil meremas perutnya, seluruh wajah Lysni sudah basah oleh keringat. Frans melirik Lysni dan memarkirkan mobilnya dipinggir jalan, memposisikan duduknya menghadap Lysni sambil mengusap pelipisnya.

"Are you okey Lys?" tanya Frans berusaha menenangkan hatinya kalau Lysni tidak apa apa.

"Perut Lysni sakit bang" ucap Lysni dengan nafas tersenggal senggal menahan nyeri yang semakin menjadi.

Frans lansung melajukan mobilnya menuju rumah sakit dengan sebelah tangan memegang tangan Lysni mencoba menenangkan lewat tangannya. Frans benar benar kesal kenapa disaat keadaan genting seperti ini rumah sakit terasa jauh, Frans menambahkan kecepatan laju mobilnya sampai banyak terdengar bunyi klakson dari kendaraan lain.

Frans langsung menggendong Lysni ketika dia sudah sampai di rumah sakit dan membawanya ke dalam, memanggil dokter dengan tidak sabaran. Frans masih tidak tenang ketika Lysni sudah dibawa beberapa perawat dan dokter masuk ke ruangan dan memeriksa keadaan Lysni.

Frans sudah memberi tahu Dika bahwa Lysni dilarikan ke rumah sakit, Dika langsung meninggalkan meeting dan pergi dari kantor dengan terburu buru tidak peduli dengan orang orang yang memanggil namanya.

Dika sampai dirumah sakit dan menemukan Frans sedang berdiri dihadapan pintu ruangan yang masih tertutup. "Bagaimana bisa Lysni masuk rumah sakit? Apa kamu tidak menjaganya?" Tanya Dika ketika sudah berhadapan dengan Frans.

Frans menundukkan kepalanya merasa bersalah, setelah ini dia akan terus menjaga Lysni 24 jam tidak peduli kalau dirinya dibilang posesif yang penting Lysni baik baik saja.

"Maaf dad, Frans gak akan mengulanginya lagi"

"Maaf, dad kasar sama kamu" Dika menyadari bahwa sikapnya sudah terlalu kasar terhadap anak pertamanya Frans. Harusnya dia tidak boleh begitu juga terhadap Frans, Frans juga anaknya Dika, dia tidak boleh membedakan anak anaknya.

"Tidak apa apa dad" ucap Frans sambil tersenyum.

Pintu terbuka dokter yang pertama kali keluar dan beberapa perawat meninggalkan ruangan.

"Bagaimana keadaan anak saya" tanya Dika tidak sabaran.

" Lysni baik baik saja, hanya maag nya kambuh seperti nya pola makan nya tidak teratur" ucap dokter.

"Apa kita sudah bisa melihat Lysni sekarang?" tanya Frans.

"Silahkan" dokter melenggang pergi, Dika dan Frans masuk kedalam dan melihat Lysni sedang berbaring menatap daddy dan abamgnya yang menatapnya dengan khawatir.

"Bagaimana keadaanmu sekarang, sayang" tanya Dika sambil mengelus rambut Lysni.

"Im fine dad" Lysni tersenyum menunjukan kalau dia baik baik saja sekarang.

"Dont make me worry anymore" ucap Frans dengan wajah yang masih menatap lysni khawatir.

"I'm sorry, and now I promise I won't make you worry again" kata Lysni tersenyum kearah Frans dan dibalas anggukan oleh Frans.

Dika tersenyum mendengar percakapan Lysni dan Frans, 'lihatlah Clau anak kita sudah dewasa' batin Dika dengan menahan air mata yang akan keluar.

My ex enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang