"Woyy... Lang, lo bisa berantem sama dia" ucap Dafa sambil mengejar Langit yang berada didepan dengan wajah datar menahan amarah.Langit berhenti dan menatap kearah kedua sahabatnya yang mengejarnya "Gue gak mau kaya gini terus, diam disaat Frans ngancam gue, gue bukan cupu lagi Daf, gue gak mau Frans jadi penghalang gue buat dapetin Lysni" ucap Langit dengan nafas yang menggebu lalu meninggalkan Nathan dan Dafa yang masih mencerna ucapan Langit.
Langit sampai didepan kelas Frans yang bertuliskan 12 Ipa 1 untung saja dikelas Frans tidak ada guru karena memang sedang rapat. Langit melangkahkan kakinya masuk ke kelas Frans dengan wajah menantang, Langit melihat Frans sedang duduk bersama teman teman sesekali tertawa sampai salah satu teman nya menepuk pundak Frans membuat Frans langsung menegapkan badannya ketika melihat langit berjalan menghampiri nya.
"Berani juga lo kesini" ucap Bagas salah satu teman Frans yang tersenyum miring dengan kedatangan Langit.
"Gue gak ada urusan nya sama lo, urusan gue sama Frans" ujar Langit dengan wajah datar.
"Urusan Frans urusan gu-" ucapan Bagas terhenti ketika Frans maju kehadapan Langit dengan alis sebelah yang terangkat.
"Mau apa lo?" tanya Frans tanpa basa basi dengan wajah yang sama sama datar. Nathan dan Dafa menghentikan langkahnya ketika melihat Langit dan Frans yang sudah saling berhadapan.
Langit mendekatkan diri kearah Frans berbisik "Jangan jadi parasit di hubungan gue sama Lysni, kali ini gue gak bakalan diem aja, gue bakalan dapetin Lysni. Dan..." langit menghentikan bicaranya melirik kearah Frans yang masih tanpa ekspresi "Kalau lo tetep jadi penghalang diantara gue sama Lysni, gue bisa aja ngelakuin apa yang lu takutin" lanjut Langit dengan seringai di bibirnya menjauhkan dirinya dari Frans yang raut wajah nya sudah memerah. Langit berbalik hendak pergi sebelum Frans menarik kerah baju Langit lalu memukul wajah Langit sampai tersungkur membuat seisi kelas terutama kaum hawa histeris ketika Langit menubruk meja terlebih dahulu sebelum jatuh. Tak ada yang berani memisahkan mereka semuanya sama sama takut.
Frans berada diatas Langit memukul wajah Langit tanpa ampun, Langit tidak tinggal diam Langit memutar posisinya sekarang Langit lah yang berada diatas dan memukul balik Frans. Langit menarik Frans untuk berdiri dan keluar dari kelas Frans melepaskan tarikan dari bajunya dengan kasar, Frans memukul perut Langit sampai Langit menyemburkan sesuatu dari mulutnya. Nathan dan Dafa yang melihat itu hendak menolongnya namun ditahan oleh teman teman Frans.
"Woy..Grans sama Langit ribut!!" teriak ketua kelas Lysni yang melihat keributan diluar dan hendak menghampiri keributan itu.
Lysni yang mendengar itu langsung berlari bersama Dara menerobos kerumunan yang mengelilingi Frans dan Langit tanpa minat memisahkan. Dara mencengkal lengan Lysni ketika Lysni hendak maju memisahkan.
"Lo gila ya Lys mau misahin mereka" Dara berteriak kearah Lysni yang masih berontak melepaskan cekalan nya.
"Dan gue bakalan lebih gila ngebiarin mereka ribut" Lysni menyentak tangan Dara dan berlari kearah Frans yang berada diatas Langit sedang memukulnya bertubi tubi.
Lysni memeluk Frans dari belakang membuat frans seketika berhenti dan membalikkan badannya kearah Lysni, flFrans menarik tangan Lysni menjauhi kerumunan itu meninggalkan Langit yang masih tergeletak diatas tanah.
"Aww.. Pelan pelan Lysni" erangan Frans saat Lysni mencoba membersihkan luka Frans yang berada di pelipis nya.
"Sakitkan? Udah tau sakit masih aja berantem. Dasar jantan" ucap lysni masih fokus mengobati luka frans.
Setelah frans tadi menarik lysni, frans membawa lysni ke taman belakang menyuruh nya mengobati luka luka mesti tidak terasa sakit. Frans tersenyum memerhatikan wajah lysni dari dekat.
"tidak apa kalau gue sakit, asal jangan kamu yang sakit" batin frans.
Mereka sama sama terdiam setelah Lysni selesai mengobati Frans. Langit, nama itu tiba tiba saja berputar dipikiran nya dia juga pasti terluka Lysni harus mengobatinya juga kalau gitu. Lysni segera bergegas pergi tidak lupa membawa kotak p3k yang selalu dia bawa kemana aja.
"Mau kemana?" tanya Frans ketika melihat Lysni berdiri pergi.
"Emang abang doang yang luka? Langit juga pasti luka luka lah bahkan kayanya lebih parah dari abang" ucap Lysni berlalu meninggalkan Frans.
Frans tentu saja tidak tinggal diam, dia mengikuti Lysni dari belakang waspada takut terjadi apa apa sama Lysni barang sekecil pun. Sampai Lysni menghentikan langkahnya didepan pintu Uks yang terbuka memperlihatkan dua insan yang sama sama saling memandang satu sama lain dengan satu yang memegang kapas dan satu lagi memerhatikan dengan dekat wajah dihadapan nya. Langit tersadar dan mengalihkan perhatiannya kearah keluar sampai seseorang yang mengobati luka Langit pun menoleh kearah keluar, tempat Lysni berdiri dan sekarang masuk kedalam menyimpan kotak p3k dipangkuan Langit.
Lysni berlalu begitu saja dengan tenang tidak ada kemarahan di wajah Lysni apa cuma Lysni menutupinya, Langit ingin mengejar Lysni dan langsung menjelaskan nya sebelum tangannya dicekal untuk tetap berdiam dan duduk. Langit menurut dan duduk kembali mengobati luka lukanya.
Sudah Frans duga, Frans dengan tiba tiba merangkul bahu Lysni yang masih saja berjalan dengan pandangan lurus "Yuk kekantin, abang traktir" ucap Frans mencoba menghibur Lysni. Lysni mudah sekali merubah raut wajahnya, senyumnya terpampang di wajah Lysni dan membalas melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Frans.
Lysni dan Frans sudah berada diarea Kantin sekarang, Frans melihat sekeliling mencari seseorang namun tidak menemukannya juga "Dara dikelas 11 Ips 2 bareng sama Syasya dan Vio, dia ngabarin gue tadi" ucap Lysni yang melihat Frans sedang mencari seseorang yang Lysni pikir dara. Frans mengerutkan dahinya mendengar ucapan Lysni tadi, bukan Dara yang dia cari melainkan seseorang yang baru saja masuk menghampiri meja Frans dan Lysni.
"Nat, gue titip Lysni bentar" ujar Frans saat Nathan sudah berada didepan meja mereka.
"Gue titip juga boleh gak?"tanya Nathan kearah Frans yang dibalas delikan doang oleh Frans.
"Yaudah ntar gue beliin" Frans melenggang pergi memesan makanan biarlah dia yang memesan, tidak masalah.
"Nat?" panggil Lysni yang membuat Nathan tersadar telah memandang wajah Lysni ntah Lysni sadar atau tidak.
"Langit punya cewek baru ya?" lanjut Lysni sambil menundukkan kepalanya tidak siap dengan jawaban Nathan.
"Cewek?" ucap Nathan sambil mengetuk ngetukan jari diatas meja mencoba berpikir "Ohhh.. Dia. dia bukan cewek baru, dia cewek lama" ucap Nathan masih memerhatikan wajah Lysni.
"Maksud lo?" tanya Lysni sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gue gak berhak jawab soal ini, lo tanya aja sama Langitnya langsung" ujar Nathan diakhiri senyumannya yang manis mampu membuat para kaum hawa berteriak histeris melihatnya.
Frans membawakan makanannya memberikan makanan kearah Lysni dan Nathan. Lysni tersenyum hangat diperlakukan seperti itu sama Frans, jarang sekali dia mau disuruh sama orang lain apalagi sama Nathan yang notabe nya adik kelas Frans.
Mereka tidak banyak bicara ketika makan, memang sedari kecil Dika mengajarkan anak anaknya untuk tidak bicara ketika makan dan sekarang mereka menerapkan nya.
Sampai ketika bunyi bel berbunyi yang bertanda pulang lebih awal, "Lys lo pulang sama Nathan ya, abang harus kekantor dad sekarang" Frans mengecup kening Lysni setelah itu berlalu meninggalkan Lysni dan nathan.
"Yaudah yuk, pulang lys" Lysni hanya mengangguk menjawab ajakan Nathan, tas nya sudah dibawakan oleh Frans tadi sebelum berangkat pergi.
Diparkiran Lysni kembali terdiam ketika melihat Langit sedang berboncengan dengan cewek yang sama di Uks. Lysni segera menghampiri Nathan yang sudah menunggunya, Lysni memeluk Nathan dari belakang sambil memejamkan matanya merasakan harum maskulin milik laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...