Lysni tertidur selama upacara berlangsung. Setelah upacara selesai Langit masuk kembali ke uks dan duduk disamping Lysni memperhatikannya sambil tersenyum, anggap saja kalau dia tergila gila sekarang kepada Lysni ntahlah mungkin pandangan pertama, Pikirnya.Suara bel istirahat berbunyi bersamaan dengan pintu uks terbuka terpampang Frans dengan wajah datar lalu masuk tanpa berbicara apapun dan memutari ranjang uks yang berukuran kecil dan berada di seberang Langit yang sedang duduk, Frans mengelus kepala Lysni dengan lembut.
“Heyy bangun baby” Frans menepuk nepuk pelan pipi Lysni membangunkannya dengan lembut tidak ingin membuat adik nya itu tersakiti ahh Frans terlalu berlebihan.
Lysni membuka matanya pelan dan mendengus ke arah Frans “Bang, aku masih ngantuk, 5 menit lagi yahh” Lysni berniat untuk menutup mata kembali.
“Kamu udah tidur terlalu lama, baby. Sekarang sudah waktunya istirahat” mata Lysni terbuka sempurna, benarkah dia tidur selama itu perasaan baru beberapa menit yang lalu.
Frans membantu Lysni turun dari ranjang, Lysni sempat melirik Langit yang juga melirik nya tapi Frans menganggapnya seolah tidak ada kehadiran Langit. Pintu tertutup sempurna Langit mengepalkan tangan nya sampai buku buku kuku nya memutih menahan amarah, Langit keluar dan menuju ke rooftop dimana kedua teman nya berada. Kedua teman nya yang melihat wajah Langit bergidik ngeri tidak pernah Langit semarah ini.
“Kenapa bro?” tolong beri tepuk tangan ke nathan, emang cuma Nathan yang bisa nyeimbangin emosi Langit, Dafa terlalu santuy untuk Langit yang bar bar. Langit duduk disamping Nathan.
“Frans gagalin rencana gue deketin Lysni” Dafa menoleh ke Langit merasa tertarik dengan pembicaraan yang sedang di berbincangkan.
“Dan lo ngalah” tebak Dafa dan dihadiahi senggolan dari Nathan.
“Kalian sendiri tau kalau gue gak mau berurusan lagi sama Frans” Dafa menatap langit.
“Dan lo kapok gtu?” tanya Dafa lagi. Langit menundukkan kepalanya tidak ingin mengingat kejadian dulu saat berurusan sama Frans.
“Kalau lo serius sama Pysni hadapin Frans, jangan diem aja kaya orang bego” tegas Nathan.
sekarang gantian Dafa menatap Nathan heran “Tumben lo bijak” Dafa mendapatkan satu pukulan dari Nathan di kepalanya yang menyebabkan Dafa meringis kesakitan.
“Lo ngerusak suasana aja sih njirr, pergi sono lo ganggu” Nathan mendorong Dafa pelan, Dafa yang didorong hanya cengegesan.
“Ehh bukan nya sehabis itu lo langsung latihan bela diri yah Lang?” nathan berseru kembali.
“Iya, tapi gue gak yakin bakalan menang kalau gue rebutin Lysni” lagi lagi Langit menundukkan kepalanya.
“Eitss jangan nyerah dong Lang, masa pengorbanan lo sampai disini, bukan nya lo ngomong kalau lo mau Lysni?" Langit mendongakan kepalanya menatap Dafa dan tersenyum.
“Oke thanks saran nya gue bakalan dapetin Lysni bagaimanapun caranya” Langit bangkit dari duduk nya dan berjalan hendak menemui Lysni.
“Untung teman kalau bukan udah gue loakin lo Lang, minta nyemangatin doang abis tuhh pergi” Nathan yang mendengar ocehan Dafa menutup telinganya memakai aerphone.
•••
Jam pulang berbunyi Langit buru buru ke kelas Lysni dan menunggunya keluar banyak yang memerhatikan Langit ketika sampai didepan pintu kelas Lysni. terutama para kaum hawa, Lysni keluar bersama Dara tangan Lysni langsung dicekal oleh Langit.
“Pulang bareng yuk?” ucap Langit to the point.
“Sorry Lysni pulang bareng gue” suara bariton seorang laki laki terdengar dari sebelah koridor bagian barat terlihat Frans yang menenteng tas dengan sebelah tangan dan satu nya lgi menata rambutnya yang lumayan berantakan.
Frans menarik tangan Lysni dan meninggalkan Langit. Frans menatap tajam kearah Langit, sedangkan Lysni hanya menatapnya datar. Dara mengikuti Lysni dari belakang mulai sekarang sampai seterusnya Dara berangkat dan pulang bersama Lysni. Langit mengepalkan tangan nya dan menutup mata menahan amarahnya, tidak dia tidak boleh kalah lagi oleh Frans. Langit pergi begitu saja masih dengan amarah yang memuncak.
Frans, Lysni, dan Dara sudah berada didalam mobil dengan Frans yang masih memasang wajah datar “Udahlah bang, kenapa sih? Muka nya gitu terus” Lysni mengerucutkan bibir nya, Frans yang melihat itu langsung terkekeh dengan sikap sang adik.
“Abang cuma gak suka kalau Langit dekatin kamu” Frans memegang sebelah tangan Lysni dan sebelahnya memegang setir.
Lysni terdiam, Frans terlalu posesif menurut Lysni tapi disisi lain juga Lysni nyaman diperlakukan seperti itu oleh Frans.
•••
Tok tok tok
Ketukan jendela sebanyak tiga kali terdengar dibalkon Lysni, malam sekali Langit berniat mengunjungi Lysni sekalian modus. Langit bersandar di pinggiran balkon menghadap ke jendela kamar sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari tanganya. Raut wajah Langit seketika berubah menjadi datar setelah yang membuka jendela bukanlah Lysni, Frans mendekati Langit dengan wajah dingin, Frans mencekal leher langit tapi tidak kasar hanya menempel saja.
“Gue peringatan sama lo, jangan pernah lo deketin dan samperin Lysni dimana pun, ntah itu sengaja atau kebetulan. Atau lo pengen kejadian beberapa tahun lalu ke ulang lagi?” ucap Frans penuh penekanan sambil melepaskan tangannya dari leher Langit.
Langit hanya diam tatapannya tidak jauh tajam dengan Frans “Gue gak peduli, gue mau Lysni. Apapun caranya bakalan gue lakuin buat Lysni jadi milik gue” Langit langsung loncat dari balkon dan pergi begitu saja. Lagi lagi niat nya gagal gara gara Frans.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...