“Lu yakin mau ngedeketin Lysni lang?” Langit dan kedua sahabatnya sedang berada diwarung dekat sekolah yang biasa mereka pake bolos, Langit terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan dari nathan salah satu sahabat Langit.“Gue yakin” Langit hanya menjawab dengan wajah yang datar, Nathan dan Dafa yang mendengar jawaban dari Langit langsung menengok kearah Langit bersamaan.
“Lo tau kan Lang kalau dia itu bukan Lysna” Dafa sedikit menaikan nadanya merasa jengkel dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini.
“Gue gak peduli dia Lysna atau Lysni kek, toh keduanya mirip” lagi dan lagi kelakuan langit membuat kedua sahabatnya jengkel.
“Jadi lo ngedekitin dia karena rasa bersalah?” tanya Nathan menyimpulkan.
“Kalian gak tau gimana gue ngerasa bersalah saat Lysna ngedorong gue, Lysna nyelametin gue Nat!!dan disitu gue baru sadar kalau gue keterlaluan, gue prustasi saat gue gak bisa bales perasaannya gue malah mainin dia dan sekarang Lysni muncul, awalnya gue rasa.. gue mimpi ketemu Lysna yang persis sama kaya lysni” Langit menundukan kepalanya.
Nathan dan Dafa yang melihat itu tak tega dengan sahabatnya tapi cara Langit salah “Tapi cara lo salah Lang, rencana lo setelah ini apaan? Minta maaf ke Lysni kalau lo penyebab Lysna mati?" ucap Dafa menatap Langit yang masih menunduk.
Langit tetap dengan posisi menunduknya “Gue gak tau, gue bakalan bilang tapi ntar kalau gue udah deket sama Lysni” ucap Langit bangkit melenggang pergi menjauh dari pertanyaan yang semakin banyak dari mereka berdua.
Langit berjalan kebelakang gedung sekolahan, hanya itu satu satunya jalan ke sekolah kalau terlambat, menaiki tembok dan meloncat turun. niatnya sih ingin menghampiri Lysni tapi dia tidak tahu dimana kelasnya.
Berakhir langit berada ditengah tengah kantin berharap dia bertemu dengan Lysni, Langit mengedarkan pendangan nya dan melihat sosok yang dia cari berada tepat dipojok, dia melihat Lysni sedang duduk sambil mengomel kepada teman yang duduk didepannya, Langit tersenyum lebar tetapi Langit menghentikan langkahnya ketika dua cewek juga menghampiri meja Lysni dengan girang mereka duduk bersama. Senyum Langit seketika hilang dan terus melanjutkan langkahnya ke meja Lysni, Langit melihat raut wajah temannya Lysni yang berubah, Lysni tidak mengetahui itu karena dia duduk membelakangi Langit, Langit berdehem yang membuat Lysni menengok kebelakang dan menemukan Langit, Lysni hanya mengangkat alisnya sebelah.
“Boleh gue duduk disamping Lysni” sahut Langit, Dara yang disebelah Lysni pun berdiri dan pindah disamping kiri Syasya, Vio disebelahnya.
Lysni hanya melihat Dara pindah terus melanjutkan makannya kembali acuh tidak peduli. Langit menopang dagunya ke arah Lysni sambil tersenyum, Syasya, Vio, dan Dara buru-buru menghabiskan makanannya merasa tidak nyaman dengan kehadiran Langit setelah makanan habis mereka bangkit.
“Mau kemana?” tanya Lysni saat mereka bangkit bersamaan, Lysni menatap kearah mereka dengan wajah datar.
“Kita mau ketoilet dulu Lys buru buru, dadah.. Lysni tenang aja makanannya udah dibayarin ko, kita duluan yahh” ucap Syasya sambil melambaikan lambaikan tangannya kearah Lysni. mereka meninggalkan Lysni dan Langit hanya berdua bahkan Lysni belum memikirkan cara apa yang harus dia gunakan untuk membalas dendam.
Langit tetap dengan posisi nya yang terus tersenyum ke arah Lysni langit tau Lysni sedang salah tingkah tapi dia terlalu pintar untuk menutupi itu “Horor lo senyum terus” ucap Lysni sambil memakan makanan nya.
“Senyum gue tuh manis tau gak sih Lys” ujar Langit menaik turunkan alisnya dan menggemas gemaskan wajahnya
'padahal bukannya bikin gemas malah bikin jijik' batin Lysni
Lysni yang melihat itu hanya menaikan sebelah alis nya keheranan “Terus—” Lysni tidak melanjutkan makanannya dia sedang tidak mood kalau diganggu.
“Gue kangen” hanya dua patah kata itu yang dikeluarkan oleh Langit sambil tersenyum bahkan sekarang semakin lebar, Langit mengucapkan itu tanpa rasa bersalah dia tidak tahu bahwa sekarang jantung Lysni berdetak dua kali lebih cepat mendengar ucapan itu dari Langit.
Lysni bangkit dan berniat ingin pergi dari sini tapi niatnya gagal saat tangan Langit mencegahnya.
“Buru buru banget sih Lys gue baru aja dateng, lo udah mau pergi aja, mau kemana sih emangnya?”
Lysni hanya mendengarkan Langit acuh dan menghentakan tangannya, Lysni berlalu meninggalkan Langit.
“GUE GAK BAKALAN BERHENTI NGEJAR LO LYS, LO BAKALAN JADI MILIK GUE, YOUR MINE LYS” teriak Langit lantang hingga semua penghuni kantin melihat kearah Langit dan Lysni, Lysni berhenti sejenak dan melanjutkan langkahnya meninggalkan kantin dengan wajah datar.
Langit pastikan Lysni bakalan jadi miliknya dia akan menaklukkan hati Lysni tidak peduli apapun yang harus dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...