Didalam mobil cuma keheningan yang menyelimuti Lysni dan Frans, Frans yang melihat Lysni sedari tadi cembrut tak bisa berbuat apa apa."Kenapa adikku?" tanya Frans membuat muka yang sok imut dan memberhentikan mobilnya dipinggir jalan lalu memposisikan duduknya miring menghadap Lysni, Frans tidak bisa tahan kalau Lysni terus berdiam saja.
“Pikir aja sendiri” jawab Lysni ketus, Frans yang mendengarnya mengetuk ngetukan jarinya ke pelipis seolah berpikir.
“Abang nungguin kamu sangat lama didalam mobil Lysni, jadi tidak ada salahnya bukan kalau abang langsung narik kamu” ucap Frans kembali menjalankan mobilnya.
Lysni menyilangkan tangannya didepan dada dengan wajah sebal “tentu saja itu salah” ucap Lysni lalu menatap kearah luar tanpa mau mengatakan apaapa lagi kepada Frans.
Frans yang melihat adik nya merajuk lantas memegang tangan Lysni lalu dikecupnya “Yaudah abang salah, abang minta maaf princess” Lysni langsung melepaskan tangan nya dari Frans lalu memukul bahu nya.
“Ihhh bang, jangan memanggilku seperti itu” ucap Lysni menatap Frans, Frans tertawa melihat Lysni yang tidak mau dipanggil seperti itu.
“Bukan nya dulu kamu ingin menjadi princess” kata Frans yang diakhiri dengan kekehan menyebalkan menurut Lysni.
“Ya tapikan itu—”
“Dulu?iya tau” sela Frans memotong ucapan Lysni “Yaudah sekarang mau kemana? Abang turutin” lanjut Frans sesekali melirik Lysni.
“Emang gak bakalan dimarahain daddy kalau gak langsung pulang?” Frans mengambil handphone yang berada di depan nya lalu mengetikan sesuat dan menelpon seseorang.
“Hallo”
“Dad boleh aku sama Lysni pergi?” tanya Frans, lysni sudah yakin kalau abang nya itu bakalan menelpon Dika.
“Kemana?”
“Jalan jalan dad, bang Frans mau traktir Lysni katanya” kali ini bukan Frans yang menjawab melainkan Lysni yang tiba tiba bersuara dengan antusias.
“Ya okey, dad ijinin, jangan lupa makan kalian” handphone masih dipegang oleh Frans ketika ingin memutuskan sambungan nya Dika bersuara lagi.
“Frans besok ikut dad ke kantor”
“Iya dad”
Sambungan terputus, besok hari wekend dan Frans malah harus ikut dengan Dika ke kantornya, karena Frans anak pertama dari pasangan Dika dan Claudia.
Frans menoleh kearah Lysni lalu mengangkat alisnya meminta jawaban.
“Lysni ngabarin dulu temen dirumah bang, takut nyariin” ucap Lysni sambil mengetikan pesan kepada sahabatnya. Frans masih menatap kearah Lysni menunggu persetujuan nya, Lysni menoleh kearah Frans lalu mengangguk.
Frans melajukan mobilnya kearah mall terbesar ntahlah sekarang pikiran Frans hanya ingin memanjakan Lysni. Mobil Frans sudah terparkir rapih, Frans lebih dulu turun dan membukakan pintu Lysni yang malah membuat Lysni terkekeh merasa diistimewakan, Frans merangkul pundak Lysni masuk ke dalam mall.
“Kita makan dulu, habis itu terserah kamu mau kemana” ucap Frans sambil melangkahkan kaki nya kerestoran.
Mereka duduk berhadapan, sambil menunggu pesanan mereka. Frans hanya memandang kearah depan tepatnya kehadapan Lysni sampai penglihatan nya menangkap dua orang yang falimiar, ntah dengan siapa yang sukses membuat raut wajah Frans mengeras, tangannya mengepal diatas meja. Lysni yang menyadari itu spontan memegang tangan Frans.
“Bang, are you okey?” tanya Lysni membuat Frans langsung mengalihkan pandangannya ke arah Lysni.
Frans tersenyum “Abis makan kita pulang” ucap Frans singkat.
“What? Tapi kenapa bang? Bahkan kita belum jalan jalan” ucap Lysni tidak terima, Frans mau membuka suaranya lagi kalau saja makanan yang mereka pesan datang.
Lysni makan dengan kesal tidak terima dengan ucapan Frans barusan, sedangkan Frans makan dengan tenang sesekali mata tajam nya melirik kearah seseorang yang duduk dibelakang meja Lysni yang hanya dihalangi tiga meja saja.
Frans selesai makan lebih dulu dari Lysni dan terus menatap kearah belakang Lysni dengan tajam. disela sela makan Lysni, Lysni penasaran apa yang dilihat oleh Frans abangnya itu sampai daritadi memandang kearah belakang dengan tajam, baru saja Lysni akan menengok kebelakang Frans sudah menariknya untuk berdiri dan keluar meninggalkan beberapa lembar uang berwarna merah diatas meja.
Frans membawa Lysni langsung masuk ke mobil nya, Lysni sempat berontak walau percuma saja. Frans masuk ke dalam mobil sambil membanting pintunya dengan keras mampu membuat Lysni tergelonjak kaget, Frans menyandarkan kepalanya sambil menutup mata mencoba merendam amarahnya. Lysni memposisikan duduknya menghadap Frans menatapnya dengan tatapan khawatir lalu memegang tangan Frans yang dimana malah Frans membalikan tangan Lysni jadi dipegang Frans sambil mengelusnya.
“Bang kenapa?” Lysni mencoba menanyakan kembali.
Frans menampilkan senyumannya yang malah membuat lysni semakin tidak tenang “Ayo, kita jalan jalan tapi tidak disini, abang bakalan bawa kamu ke suatu tempat”
Ucapan Frans mampu melupakan pertanyaan Lysni tadi, Lysni tersenyum senang menampilkan deretan gigi nya kearah Frans lalu duduk dengan wajah yang masih tersenyum, Frans yang melihat itu juga ikutan tersenyum.
Frans memberhentikan mobilnya kala mereka sudah sampai, Lysni mengerutkan keningnya “Tempat apaan ini bang?” tanya Lysni, sekarang jam menunjukan jam 20.00 wib.
“Kelamaan diNew York sih, jadi gak tau ini tempat apa” ucap Frans sambil tertawa pelan, Lysni memukul lengan Frans lalu cemberut.
Frans keluar duluan diikuti oleh Lysni, mereka sekarang berada di pasar malam yang dekat dengan taman kota, suasana saat ini sedang ramai terlebih lagi karena malam minggu banyak pasangan yang keluar dimalam ini.
Lysni menatap tempat itu dengan tatapan berbinar, terlebih banyak wahana disana. Lysni langsung menarik Frans untuk segera masuk. Tepat ditengah pasar malam Lysni berhenti bingung mau mencoba yang mana dulu, Frans langsung membeli tiket membuat Lysni mengerutkan keningnya heran.
“Beli tiket apaan bang?” tanya Lysni saat Frans sudah berada di dekat nya.
Frans tidak menjawab apa apa, dia langsung menarik tangan Lysni untuk ke wahana yang barusan dia pesan tiket nya. Sampai diwahana tersebut yang ternyata komedi putar yang pertama mereka coba, komedi putar mulai bergerak setelah mereka sudah menaikinya. Frans melihat wajah Lysni yang tertawa lepas sambil berteriak membuat Frans juga ikutan tertawa.
Mereka sedang beristirahat dibelakang pasar malam sambil memakan kembang gula setelah mereka mencoba wahana yang lain sampai mereka kelelahan sendiri dan berakhir dibelakang pasar malam sekarang. Frans melihat jam yang bertengger ditangan sebelah kanan nya, waktu sudah menunjukkan hampir malam Frans berdiri lalu mengulurkan tangannya kearah Lysni.
“Pulang” ajakan Frans yang diangguki oleh Lysni padahal dia masih ingin bermain main lagi.
Diperjalanan terasa sunyi dengan Frans yang fokus menyetir dengan sebelah tangan nya memegang tangan Lysni, Lysni sudah terlelap tidur dengan nyenyak tanpa merasa terganggu, mereka sampai dirumah Frans mematikan mesin mobilnya lalu menatap lekat kearah Lysni yang masih tertidur, Frans mengulurkan tangan nya untuk mengusap kepala Lysni.
“Abang gak bakal lepasin kamu sampai kamu nemuin yang bisa bahagiain kamu melebihi abang” gumam Frans lalu turun dan menggendong Lysni kekamar nya, mematikan lampu lalu mencium kening Lysni.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...