Nyusul

22 5 0
                                    


Suara deruman motor yang sangat berisik didepan rumah Lysni, membuat kegaduhan disana yang berhasil membuat keluarga Lysni turun langsung kedepan melihat siapa pelaku yang sudah membuat suasana rumahnya menjadi tidak nyaman.

Dua orang anak muda sedang memainkan motor besar dengan helm fullface nya, setelah semua sudah keluar baru mereka berhenti dan membuka helm mereka, Lysni sekeluarga kaget apalagi muka Lysni yang saat ini tampak terkejut, lalu menghampiri kedua nya dan berpelukan.

“Kalian ngapain kesini?” ucap Lysni masih dengan pelukan nya.

“Gak kangen lo sama kita?” ucap salah satu nya.

Silla dan Neta yang datang kerumah Lysni dan membuat keributan, mereka teman teman Lysni yang dari New York.

“Kangen lahh pasti” ujar Lysni.

Silla dan Neta menghampiri Dika dan Frans untuk bersalaman “Lys, yuk berangkat” ajak Frans dengan lembut tidak mau merusak suasana sekarang.

“Yahh sorry...kalian tunggu dulu dirumah gue, tidur di kamar gue, gue harus sekolah dulu biar gak bego kaya kalian” ucap Lysni sambil berlari kearah mobil Frans.

“Gila” teriak Silla dan Neta bersamaan, yang membuat Lysni dan Frans sama sama terkekeh dengan kedua teman Lysni.

Silla dan Neta masuk dan diantar kekamar Lysni yang berada diatas, Silla merebahkan badan nya di kasur sedangkan Neta melihat lihat apa saja yang ada didalam kamar Lysni “Sil, Lysni bakalan tetep sama rencana nya nggak sih?”

Silla duduk sambil melihat kearah Neta yang membungkuk melihat sesuatu “Emang kenapa Net?” ucap Silla menghampiri neta.

“Masa cowok nya ganteng banget sih Sil gue kan jadi gak yakin” ucapan Neta membuat Silla mau tak mau melihat kearah foto yang ditusuk paku kecil diatasnya.

“Yehh inget Net gitu gitu juga dia orang yang selama ini buat Lysni gak tenang di New york, masa lo gak tau kita kan sering banget kerumahnya Lysni kalau Lysni lagi ijin gak sekolah” Neta berpikir kembali dengan ucapan Silla, membenarkan semua ucapan nya.

Lysni sedang berada di pinggir lapangan basket melihat orang orang yang bermain basket ntahlah Lysni menyukai olahraga itu tapi dia sendiri tidak bisa bermain basket, payah. Syasya, Vio dan Dara yang melihat Lysni sendirian langsung menghampiri dan duduk disamping Lysni.

“Ngapain lo?” ucap Syasya sambil merangkul pundak Lysni.

“Ya tuhannn bener yah kalo cowok lagi berkeringat itu ganteng nya gak nahan, asli pengen satu gue” ucap Vio histeris yang melihat cowok cowok kakak kelas mereka yang lagi main basket dengan baju yang basah karna keringat.

“Ambil aja Vio, ambil. bawa pulang kresekin” ucap Dara sambil mendorong Vio dari belakang punggung Lysni.

“Yehhh, lo kira makanan apa maen kresekin aja” Lysni hanya diam dan membenarkan ucapan Vio bahwa lelaki sangat berbeda jika sedang berkeringat, Lysni menyunggingkan senyum nya yang membuat ketiga sahabatnya memerhatikannya.

Syasya memukul kepala Lysni pelan “Gue curiga lo mikirin yang gak bagus pasti di otak lo itu” ucap Syasya sedangkan Lysni hanya mengusap kepalanya yang tadi sempat dipukul oleh Syasya.

“Wahh lo sih Vio, Lysni jadi ketularan lo yang otaknya gak bener” ucap Dara dengan ketus menyalahkan Vio.

“Enak aja, nggak yehh” cemberut Vio tapi tak mengalihkan pandangan nya dari para cowok yang lagi main basket. Mereka sibuk ngeliatin yang main basket sampai suara deheman keras terdengar membuat keempatnya menengok ke sumber suara.

“Gue pinjem Lysni nya sebentar” ucap Langit sambil menarik tangan lysni untuk mengikutinya.

“Ehhh enak aja Lysni bukan barang!!” teriak mereka bertiga serempak.

Langit terus menarik tangan Lysni sampe ke gedung belakang, Lysni menyentak tangan langit “Mau kemana sih Lang?”

“Ikut gue bentar yah Lys” ucap Langit dengan wajah memohon.

“Bolos?” tanya Lysni heran setelah melihat jam ditangannya yang menunjukkan waktu istirahat bakalan berakhir. Langit hanya menganggukkan kepalanya dan memandang Lysni dengan penuh keyakinan, Lysni tampak berpikir sejenak tak lama kemudian mengangguk mengiyakan.

Lysni dan Langit hanya berkeliling dijalanan menggunakan motor tingginya langit yang berwarna hijau “Mau sampe kapan gini?” ucap Lysni sedikit menaikan nada nya.

“Sampe kita nikah” jawab Langit asal.

“Yehh pegel dong gue” ucap Lysni sambil menoyor kepala Langit sampai Langit mengaduh kesakitan.

Langit baru mengantarkan Lysni pulang setelah melihat jam tangan nya sudah menunjukan waktu pulang, Langit membuka helm nya dan menoleh kearah Lysni yang sedang membuka helm dan menyerahkan nya ke Langit dan dibalas senyuman manis oleh Langit.

“Gak mau pulang?” ucap Lysni yang melihat Langit yang tak kunjung pergi.

“Ngusir nih?” ujar Langit sambil memainkan alisnya naik turun.

“Iya nih gue ngusir lo” ucap Lysni sambil berkacak pinggang seolah garang.

“Yaudah gue pulang yah, hati hati” ucap Langit sambil memasang helm nya.

“Heh harusnya gue yang bilang hati hati” Lysni mendelikan matanya malas kearah Langit yang hanya dibalas kekehan dari balik helm Langit.

“Hati gue gak kemana mana Lys, cuma ada di lo doang” ucap Langit lalu pergi mengendarai sepeda motornya.

Lysni masih memandang punggung Langit yang sudah mengecil meninggalkan area rumah Lysni. Lysni masuk kedalam rumah dan dikejutkan oleh dua orang sahabatnya yang memasang wajah garang kearah Lysni.

“Kalian kenapa?” tanya Lysni sambil melempar tas nya ke kasur.

“Siapa tadi?” ketus Sila sambil menyilangkan tangan nya di depan dada.

“Langit” ucap Lysni singkat

“Yaampunnn ganteng banget sih” Neta memasang muka menggemaskan membayangkan wajah Langit barusan yang membuat Silla langsung menoyor kepala Neta pelan.

“Iisshhh sakit tau” desis Neta sambil mengelus kepalanya.

“Lys gue kenal sama lo udah hampir 4 tahun lebih dan itu juga gue tau sifat lo kaya apa Lys. lo gak bakalan bisa gitu aja bisa deket sama cowok, apalagi sama target lo” ucap Silla panjang lebar, Lysni langsung memeluk Silla sambil memasang puppy eyes.

“Terharu dehh gue. lo bisa hapal sifat gue” ucap Lysni memajukan bibirnya gemas.

Mereka duduk melingkar di atas kasur dengan Lysni yang sudah mengganti pakaian nya menjadi pakaian santai “Ehh bentar dehh kalian tau alamat rumah gue darimana?” tanya Lysni yang baru menyadarinya.

Silla dan Neta saling melirik setelah itu mereka cengengesan “Hehehe, dari uncle Dean” ucap mereka bersamaan. Uncle Dean adalah uncle nya Lysni yang berada diNew York yang sudah merawat lysni, uncle Dean sangat menyayangi Lysni begitupun istrinya karena mereka juga tidak dikaruniai seorang anak.

“Kalian pindah kesini apa gimana sih?” ucap Lysni kembali melontarkan pertanyaan bahkan sekarang sudah banyak pertanyaan yang bersarang di kepala Lysni.

“Nggaklah, rencana nya sih kita mau liburan doang disini” ucap Silla

“Dua bulan” yang dilanjut oleh Neta, Silla yang mendengarnya lagi lagi menoyor kepala Neta.

“Heh, kita dikasih liburan cuma dua minggu, enak aja dua bulan” ucap Silla membenarkan.

“Elahh lagian kita juga sering bolos kan disana” ucap Neta membalas Silla, Lysni yang mendengar itu hanya tersenyum kecut.

“Ihh lo ngapain sih bahas sekolah disana, gue kan jadi kangen” ujar Lysni sambil memajukan bibirnya.

“Yahh sorry” ucap Silla dan Neta bersamaan lalu memeluk Lysni dengan sayang seolah tidak ada hari esok.

My ex enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang