Bel pulang sudah berbunyi. Lysni membereskan semua peralatan yang ada di meja nya ke dalam tas, dia memerhatikan Dara teman sebangku nya yang terbilang cupu"Dar besok pagi lu kerumah gue ya, kita berangkat bareng" Lysni hanya ingin sedikit merubah penampilan Dara. Lysni hanya tak mau kalau dia mempunyai teman yang seperti itu.
"Ngapain?" tanya Dara heran, kenapa kerumahnya. toh kalau mau berangkat bareng kan bisa saja dia yang kerumah Dara bukan malah sebaliknya.
"Udah turutin aja" Lysni langsung menggendong tasnya dan menepuk pundak Dara.
"Gue duluan, bang Frans pasti udah nungguin" Lysni pergi berjalan ke parkiran ternyata Frans sudah menunggu nya.
Frans bersandar disamping mobil sebelah tangannya masuk kedalam saku dan sebelah tangannya lagi memainkan kunci mobil. pandangan nya menuju kepada Lysni yang berjalan menghampirinya.
"Kemana aja? Abang nungguin daritadi" tanpa menunggu jawaban dari Lysni, Frans masuk dan Lysni berjalan memutari mobilnya hendak masuk tapi sebuah tangan besar menghentikannya. Lysni menengok siapa yang berani menahan nya, ahh dan ternyata laki laki itu lagi.
"gue gak peduli lo siapa tap gue mau kita bicara".
Lysni mengangkat alisnya sebelah "kalau mau bicara bisa lain waktu dan sekarang waktu nya gue pulang dan istirahat. jadi, jangan coba coba ganggu gue" terdengar nada sinis disetiap kalimat yang Lysni keluarkan untuk Langit iya laki laki itu adalah Langit.
"yaudah gimana kalau malam ini. di cafe yang baru buka, jam nya terserah lu mau kapan, gue datang dan-" Langit mengeluarkan handphone yang kearah Lysni dan diterima oleh Lysni lalu mengetikan digit angka telpon nya, lalu memberikan nya lagi kepada Langit. Tanpa menunggu jawaban, Lysni langsung masuk kedalam mobil.
Frans langsung melajukan mobilnya keluar dari sekolah. lysni sedang merencanakan sesuatu pikir Frans.
"Abang harap kamu tidak melakukan yang aneh aneh" terlihat kekhawatiran dari wajah Frans dan Lysni tahu itu.
"Tenang aja bang, Lysni bakalan hati hati dan berusaha tidak terluka sedikit pun, lagian ada abang kan yang bakalan jagain Lysni" sebuah cengiran tercetak jelas di wajah Lysni.
seketika hati Frans menghangat melihatnya. coba saja kalau Lysni bukan adeknya pasti sudah dia jadikan calon istri pasti, ahh apa yang ada didalam pikiran Frans sekarang tolong bangunkan dia dan katakan kalau Lysni adek 'kandungnya'.
Mobil Frans masuk ke sebuah rumah besar dan megah dan langsung disambut oleh penjaga disana. dibukakan pintu mobil untuk Lysni tapi tidak untuk Frans dia tidak mau diperlakukan berlebihan seperti itu. Lysni meninggalkan Frans begitu saja dan langsung masuk kedalam kamarnya, untuk membersihkan diri dan setelah itu turun untuk makan tidak apa gendut daripada kurus tapi penyakitan itulah prinsip Lysni.
Lysni segera turun dan melangkahkan kaki nya menuju meja makan. ahh, dia rindu ketika makan di new York selalu ada yang menemaninya makan dan ramai seperti uncle dan aunty, tapi sekarang dia harus makan sendiri, Frans? dia tidak tau abangnya itu ada dimana, daddy nya? sudah jelas dia sedang bekerja.
Lysni mempunyai ide, Lysni menepukan tangan nya tak lama pelayan datang menghampiri Lysni.
"Ada yang perlu saya lakukan nona?" tanya pelayan itu dengan hati hati.
"Aahh aku hanya merasa kesepian tolong panggil yang lain nya kesini".
Setelah diperintahkan seperti itu pelayan langsung memanggil yang bisa dia panggil dan menghampiri Lysni lagi.
"Wahh banyak sekali tapi tidak apa sekarang kalian duduk" terlihat wajah senang Lysni, sekarang dia tidak kesepian lagi. oh, tapi tunggu kenapa semuanya malah mau duduk dilantai.
"HEYY SAYA MENYURUH KALIAN DUDUK DI KURSI, BUKAN DILANTAI!!" nada tinggi terdengar diruangan sana para pelayan langsung duduk di kursi. uhh apakah harus berteriak dulu maka mereka baru paham.
"Makan" Lysni hendak menuangkan nasinya tapi tertahan oleh pertanyaan dari seorang pelayan.
"tapi nyonya.." ohh tolong Lysni sedang sangat lapar sekarang.
"Saya tidak terima penolakan kalian, sekarang kalian makan dan nikmati. kalau tidak kalian saya PECAT" Lysni meninggikan kata 'pecat' dan benar saja mereka langsung makan tidak ada lagi bantahan yang keluar dari mereka ahh akhirnya.
Setelah makan Lysni langsung bergegas kekamar bersiap siap, karna malam ini. dia harus berbicara kepada laki laki itu. dia hanya menggunakan pakaian yang casual dengan rambut terurai. Lysni hanya menggunakan sedikit make up tidak tebal tapi pas diwajahnya. handphone nya bergetar menandakan ada pesan whatsapp, Lysni membukanya ternyata laki laki itu.
0821xxxx
Mau jam berapa?
Sekarang gue berangkat
√√Setelah membalas pesan Lysni langsung menyambar kunci mobil nya dan langsung menuju tempat yang sudah ditentukan dia sudah menelpon daddy nya terlebih dahulu untuk meminta ijin bahwa dia akan pulang malam tak butuh memakan waktu terlalu lama Lysni sampai diparkiran depan cafe itu, Lysni menyalakan handphone nya untuk memberi pesan kepada Langit.
Langit
Gue udah sampai lo dimana?
√√Gue didalam lo masuk aja, gue dimeja dekat jendela
√√Setelah dia membaca balasan dari Langit. Lysni langsung masuk kedalam cafe, tak sulit untuk menemukan Langit, karna Langit sudah memberitahu nya tadi.
Lysni langsung duduk didepan langit "Mau minum?" tanya Langit santai.
"Cappucino latte satu" hanya nada dingin dan wajah datar yang Lysni keluarkan. sebenarnya ada apa dengan Lysni kenapa baru bertemu dengannya sudah terlihat marah kepadanya. siapa sebenarnya Lysni? hanya itu yang sekarang memenuhi pikiran Langit.
Langit memanggil seorang pelayan dan memesan pesanan dirinya dan Lysni, pelayan itu pergi setelah mencatat pesanannya. Dan sekarang waktunya untuk memulai pertanyaan yang sedari tadi ada dipikiran langit.
"Oke kita kenalan dulu, gue Langit Arazky Jhonson" ucap Langit sambil mengulurkan tangan nya dan dibalas oleh Lysni.
"Gue Lysni putri Mahardika" seketika alis Langit mengeryit.
"lo kembarannya Lysna?" heran yang ada dipikiran Langit dia rasa Lysna tidak pernah bercerita kalau dia mempunyai kembaran, apalagi seorang putri Mahardika. seorang pengusaha sukses yang merintis perusahaan nya dari nol.
"Kenapa lo pengen tau?" tanya Lysni balik dengan seringai yang ada di wajah Lysni.
"Apa hubungan lo sama lysna?" tanya Lysni lagi. ohh tidak kenapa malah Lysni sekarang yang mengintogasi Langit.
"pacar maybe" alis Lysni naik sebelah kenapa harus pake kata 'maybe'.
"Apa yang lo tau tentang kecelakaan Lysna" ada penekanan di setiap kata yang dikeluarkannya terlihat jelas ada wajah terkejut di wajah Langit, sebisa mungkin Langit mengontrol wajahnya menjadi biasa saja tanpa ada rasa bersalah.
"Gue gak tau" ahh rasanya pengen sekali Lysni membunuh laki laki dihadapannya sekarang juga. Tiba tiba Langit berdiri dan memberikan uang kepadanya.
"Gue harus balik makasih sudah meluangkan waktu untuk ku sweety" Langit membungkukan dan membisikan kata terakhirnya tepat disamping wajah Lysni.
Lysni mencekal tangan Langit "Dan tunggu kamu meninggalkan sesuatu" Lysni mengambil uang yang sempat tadi langit berikan padanya.
"Maaf saya masih mampu membayarnya, bahkan lebih" gaya sombong nya sudah ada sejak dia lahir, jadi jangan salahkan Lysni untuk itu. Langit menerima kembali uangnya dan meninggalkan Lysni sendirian dengan seringai khas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...