Kemungkinan

277 16 0
                                    

“Lys gue minta maaf...sorry Lys sorry” terdapat wajah yang sangat menyesal di wajah Langit.

“Kamu mengenal saya?” Lysni tersenyum sangat tipis sampai tak terlihat, tak ada jawaban dari lawan bicara. Lysni langsung pergi begitu saja meninggalkan Langit sendirian dengan pikiran yang ntah bagaimana.

Bukan apa apa gara gara Langit dia tidak jadi ke kantin. kesel sih, tapi seneng juga sekarang dia sudah menemukan seseorang yang menyebabkan adek nya, Lysna tiada ahh dia hampir lupa dengan rencana nya.

Diperjalanan menuju kantin walau jam menunjukan tinggal 10 menit lagi, dia tetap melangkahkan kaki nya menuju kesana. tiba tiba ada yang menepuk pundak nya dari belakang.

“Bentar lagi masuk ngapain kesini?”.

Ahh ternyata Frans “mau makan lah aku laper” jawab Lysni ketus.

Tanpa aba aba Frans menarik tangan Lysni jauh meninggalkan area kantin. Ahh Lysni hanya pasrah sekarang dia lemas belum makan apa apa ditarik kemana aja dia ngikut.

Sampe dibelakang sekolah ternyata taman yang lumayan begitu kotor tapi bikin nyaman.

“Ngapain bawa aku kesini sih bang?” tanya Lysni sudah sangat lemas. Frans menyodorkan roti dan teh botol ke hadapan Lysni.

“Makan sorry cuma roti doang”

Ahh Frans selalu tau kalau Lysni belum makan "No problem, makasih abang" Lysni tersenyun menampilkan deretan gigi nya, Lysni makan roti itu dengan lahap.

“Jangan lupa makan, kamu punya maag akut” tanya Frans masih melihat kedepan.

“Abang gak mau kehilangan seseorang yang abang sayang kedua kali nya" lanjut Frans kali ini dia menoleh ke arah Lysni yang sedari tadi memerhatikan nya. lysni memberikan senyuman terbaik nya kepada frans.

“Tenang aja bang, Lysni kuat kok Lysni jamin Lysni gak bakalan kenapa napa”.

Frans menatap Lysni untuk meyakinkan hatinya, bahwa Lysni akan baik baik saja. tapi ntahlah, Lysni berbeda dengan Lysna, Lysni akan mendapatkan apa yang dia mau dengan usahanya sendiri tanpa pernah berhenti. Frans sudah mengetahui watak adek nya yang satu ini. yaitu, keras kepala dan pendendam. Ahh dia pendendam karna dia tidak mau sakit sendirian egois nya Lysni.

“Bang..hmm abang tau gak orang yang nama nya Langit Arazky Johnson?” tanya Lysni hati hati tidak mau membuat abangnya curiga.

“Kenapa nanyain dia? Jangan bilang kalau kamu suka sama dia?” Frans menjawab seolah tidak suka kepada laki laki itu terlihat dari cara bicara nya tadi.

“Emang kenapa kalau Lysni suka sama dia?” wajah Frans berubah dingin seketika mendengar perkataan Lysni.

“Jangan sampai kamu suka sama dia” Frans menghela nafasnya dalam.

“Dia playboy, banyak cewek disekolahan ini yang mau jadi pacar nya. nembak dia secara langsung, dan kamu tau apa yang dia bilang?dia menerimanya bayangkan kalau banyak cewek nembak dia semua? Dia berengsek” penjelasan Frans membuat Lysni naik darah amarah nya memuncak seketika untung Lysni langsung merubah ekspresi nya menjadi biasa saja.

“Bang abang tau yang nyebabin Lysna tiada?” tanya Lysni sekali lagi dengan nada yang penuh ke hati hatian.

“Supir truk” hanya jawaban itu yang keluar dari mulut Frans. tertanya Frans tidak tahu masalah yang sebenarnya.

“Bang waktu di pemakaman Lysna, Lysni ketemu sama supir truk yang nabrak Lysna. katanya supir truk itu bilang Lysna ngedorong seseorang yang pelukan di jalan dan Lysni yakin itu pacarnya Lysna yang sedang selingkuh” jelas Lysni menjelaskan semua dengan sedikit menahan amarahnya.

“Nggak mungkin Lysna punya pacar, dia nggak pernah cerita ke abang” Frans hapal betul Lysna dia pasti akan menceritakan apapun kepadanya.

Lysni menyodorkan sebuah foto yang dia temukan tempo hari yang lalu di buku dairy Lysna.

“Langit”

Lysni juga menyodorkan sebuah buku dairy kepada Frans dia membukanya membacanya dia hapal kalau itu betul tulisan adek bungsu nya Lysna, setelah membaca semua nya seperti ada kobaran api di mata nya.

“Dan kamu yakin kalau dia penyebab semuanya?” tanya Frans dengan penuh penekanan. Lysni hanya mengangguk, Lysni menepuk pundak Frans dan tersenyum.

“Lysni akan membalaskan dendam Lysna ke cowok itu” sebuah seringai muncul di bibirnya yang kecil.

Sebuah tangan menggenggam sebelah tangan lysni “Nggak Lysni, jangan. itu akan membahayakan kamu“ tadi sudah bilangkan kalau Frans tidak mau kehilangan yang kedua kalinya kan terus kenapa Lysni malah mau membahayakan dirinya sendiri.

“Tenang saja Lysni akan berhati hati bang, jangan meremehkan Lysni, Lysni mohon”ahh Frans sudah tidak bisa mencegah kelakuan adeknya yang satu itu, sangat keras kepala. percuma saja kalau dia mencoba menahan nya Frans sudah mengikhlaskan Lysna.

My ex enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang