Langit berlari mengarah ke kelas Lysni, dari kemarin dia tidak melihat Lysni hanya teman teman nya saja dan sekarang juga begitu yang Langit lihat tidak berubah, tidak ada Lysni.'kemana pergi nya lysni' pikir Langit.
Sekarang Langit sudah berada di depan pintu kelas Lysni, dia mencari tahu dimana kelas Lysni dari teman teman nya. Langit melangkahkan kaki nya masuk ke kelas Lysni 11 Ipa 2 dia juga hanya melihat satu orang teman Lysni sedang duduk sendirian tidak mungkin Lysni menghindarinya, banyak pasang mata yang melihat ke arah Langit yang masuk ke kelas mereka terutama cewek cewek yang kebanyakan menyukai Langit. Langit sudah berada dihadapan temannya Lysni sekarang.
“Ehem” Langit berdehem membuat Dara mau tak mau menengok ke arah sumber suara.
“lu tau dimana Lysni?” Ucap Langit tanpa basa basi.
“Ngapain nanyain Lysni?” tanya balik Dara ke Langit yang membuat Langit memejamkan matanya sebentar menarik nafas perlahan.
“Gue nanya dan seharusnya lu jawab bukan malah tanya balik” ingatkan Langit untuk sabar menghadapi temannya Lysni.
Dara yang ditanya begitu tentu takut apalagi sekarang muka Langit sangat menyeramkan untuk dilihat.
“Dia sakit dari dua hari yang lalu dan sekarang dia dirumah sakit” ucap Dara.
Dara dan yang lain mengetahui itu kemarin dari Frans yang memberitahu kan secara tiba tiba ke ketua kelas nya, tentu saja Dara tidak tinggal diam saat tau Lysni sahabatnya jatuh sakit tidak ada kabar, Dara memberitahu ke yang lain dan Syasya mendengar itu berinisiatip untuk menjenguk Lysni besok ketika pulang sekolah tapi Vio yang mendapat kabar kalau Lysni akan pulang besok jadi sekarang mereka akan menjenguk Lysni dan mengantarkan nya pulang.
Langit terkejut kenapa Lysni tiba tiba sakit apa penyebab Lysni sampai sakit seperti ini?, Langit mencoba berpikir sejenak harus kah dia menjenguknya atau tidak ahh ntahlah Langit pusing sekarang, mungkin benar dia harus menjenguknya.
Syasya, Vio, dan Dara sudah berada dirumah sakit saat bel pulang, mereka langsung buru buru pergi ke rumah sakit. “Gue cuma sakit maag doang kenapa kaya gue lagi lahiran sih ribet bangat apalagi kalian ngoceh teruss pusing tau kepala gue”
Daritadi mereka tidak berhenti untuk mengoceh bukan untuk menanyakan kabar Lysni, melainkan mereka ngegibah apa yang sudah mereka lihat hari ini, teman macam apa mereka.
“Ya maaf Lys gue kan cuma berbagi cerita doang” Vio mengerucutkan bibirnya, tidak lama setelah itu pintu terbuka menampilkan Dika dan Frans yang sudah membayar administrasi.
“Yuk udah siap untuk pulang princess” ucap Dika sambil mendorong kursi roda kearah Lysni.
“dad–aku bisa jalan sendiri, gak perlu kursi roda” Syasya, Vio, dan Dara menganga mengapa Lysni begitu lembut ke keluarga nya sedangkan kepada mereka sangat tidak bisa dibayangkan.
“Nurut sama daddy yah” Dika membujuk Lysni, luluh sudah akhirnya Lysni menuruti Dika untuk duduk di kursi roda yang sekarang didorong oleh Frans, sedangkan ketiga sahabatnya mengikuti dari belakang sampai didepan mobil sahabat Lysni ijin pulang karna ada urusan masing masing.
Sumpah demi apapun sekarang Lysni sangat bosan didalam kamarnya dia tidak boleh pergi kemana mana dulu sekarang. ketika tadi sampai dirumah, Frans langsung menggendong Lysni kekamar dan menidurkannya sambil berkata kalau dia tidak boleh kemana mana dulu sekarang, sangat menyebalkan.
Sudah sore Lysni terbangun ternyata dia ketiduran ahh sial badan nya sangat lengket. Lysni buru buru ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah keluar dari ritual mandinya Lysni keluar dengan pakaian piyama dengan rambutnya yang masih basah. Lysni berniat ingin turun dan menunggu yang lain pulang untuk makan bersama sebelum Lysni ketiduran Frans sempat ijin untuk pergi dan pulang tepat jam makan malam. Lysni benar benar kesal dengan situasi nya yang kesepian dia tidak suka sendiran yang benar saja Lysni sudah menunggu sampe menjelang malam dan yang datang hanyalah delivery yang dipesan oleh Frans untuknya dan memberikan maafnya sekaligus.
Lysni membuka kotak makanan tadi dan ternyata makanan siput, makanan kesukaan nya. Lysni makan dikamarnya ditempat meja belajarnya sambil memandang bingkai foto yang berisi keluarga nya yang bahagia walau tak ada seorang ibu.
Tok tok tok
Sebuah ketukan dari arah jendela balkon kamar Lysni terdengar dengan jelas, Lysni mengerutkan keningnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju jendela balkon dan sedikit membukanya untuk mengintip siapa pelaku yang sudah berani mengetuk jendelanya padahal sudah malam, setelah Lysni membuka jendela setengah ada dorongan dari luar untuk membuka jendela dengan sepenuhnya. Lysni menatap seorang laki laki dengan tatapan malasnya yang tak tahu diri langsung masuk ke dalam kamarnya.
“Ngapain disitu aja?sini ntar masuk angin kalau diluar”
Lysni memutar bola matanya malas sungguh sangat menyebalkan “Ngapain sih Lang kesini malam malam” Langit tidak menjawab, malahan menarik Lysni ketempat semula yang langit yakini Lysni sedang makan.
“Mau gue suapin gak?" Langit menaik turun kan alisnya sedikit menggoda Lysni.
“Gue bisa sendiri Langit” Lysni menaruh sisa makanannya ke meja dan menatap kembali Langit.
“Ngapain disini?” lanjut Lysni dengan acuh sumpah demi apapun belum ada rencana yang harus Lysni jalankan sekarang.
“Jengukin lu, katanya lu sakit, dari kemarin kemarin gue nyariin lu tapi gak ada” Lysni menatap mata Langit dengan teduh, ayolah ingatkan Lysni untuk balas dendamnya bukan malah terpesona dengan Langit.
“Sekarang gue udah baikan dipersilahkan sekarang lu pulang” Lysni berjalan mengarah jendela yang masih terbuka tadi menyuruh Langit untuk segera pergi. Langit berjalan kearah jendela dan bersiap untuk melompat sebelum itu Langit menolehkan kepalanya ke Lysni dan membisikan
“Good night"
Cup
Langit segera melompat dan buru buru pergi sebelum Lysni menyadari apa yang Langit lakukan. Lysni membulatkan matanya kaget mendapat serangan tiba tiba dari Langit lalu buru buru menyadarkan diri nya sendiri, memukul kepala nya sendiri dengan pelan ahh sial dia kecolongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ex enemy
Romancepenyesalan akan terasa ketika kita telah kehilangan. langit merasakan itu, sebuah 'penyesalan' langit melihat wujud seseorang yg dia cintai, dan meminta dia kembali kepada langit. namun langit masih bisa berpikir kalau gadisnya itu telah tiada, tapi...