H-4

1.4K 69 10
                                    

Hari kamis. Hari dimana pelajaran olahraga ada yang membuat kesal. Berangkat pagi dengan memakai seragam mengikuti bimbel pagi jam 6 apa guru bimbel ini tidak berpikir panjang saat membuat jadwal bimbel ? lalu olahraga di jam 8 dengan mengganti pakaian olahraga.

Ruang kelas dijadikan tempat ganti bagi murit perempuan sedangkan laki-laki di toilet.

"Gue males banget."

"Ngantuk berat."

"Jadi gini ya rasanya kelas tua. Gue pikir enak kelas dua belas masa-masa akhir SMA yang menuju kuliah yang sengsara. GUE pingin cepet cepet kuliah dimana menjadi mahasiswa yang bebas."

Fiona yang mendengar celotehan teman-temannya hanya mendengarkan. Apakah semenyenangkan iru menjadi mahasiswa.

Merapikan seragamnya lalu dimasukkan ke loker begitu mendengar para laki-laki sudah mulai selesai berganti mulai memasuki kelas menaruh seragamnya sembarangan dan ada juga yang menaruh pada tempat nya di dalam loker.

Murit kelas IPA 2 sudah ,erapikan barisan untuk pemanasan dipimpin ketua kelas. Sementara menunggu pelatih.

"1..2..3..4..5..6..7..8..1..2.." semua bersuara menghitung.

Fiona terlihat lesu dan setengah hati melakukannya. Elsa yang disebelahnya "Semangat Fi." Sembari memberikan senyumnya.

Menoleh Fiona menanggapinya dengan anggukan.

Selesai pemanasan pelatih mengintruksikan untuk mengelelingi lapangan 3 kali untuk perempuan 5 kali unttuk laki-laki.

Fiona selalu menjadi yang terakhir datang berkumpul setelah berlari. Setelah semua minum dari tumblr yang dibawa, pelatih mulai memberikan arahan untuk pengambilan nilai dengan bermain basket regu perempuan dibagi menjadi 2 tim dengan 5 orang pemain tanpa cadangan dan regu laki-laki menjadi 2 tim dengan 5 orang pemain tanpa cadangan. Pengambilan nilai melihat kekompakan tim, skor memasukkan bola, pelanggaran yang dilakukan dan total dari semua penilaian menjadi ilia akhir sama rata dari tim. Penambahan nilai plus untuk regu yang menang dari regu perempuan dan laki-laki.

Regu laki-laki yang maju terlebih dulu. Dengan dimenangkan regu yang dipimpin oleh ketua kelas yang memang bergabung dalam tim basket sekolah bersama Geffa. Kenapa jadi kepiran nama Geffa.

"Baiklah girls it's your time ingat peraturan dan anggap seperti kompetisi mendapatkan nilai UN."

"Aduh bapak jangan lebay deh mana ada ujian nasional olahraga." Jawab Bella yang merupakan pemain basket sekolah.

Nyali Fiona mulai ciut karena lawannya merupakan pemain basket handal dengan Elsa yang beruntung masuk ke tim Bella.

Pluit dibunyikan bola di tangan tim Bella.

Bella memang pemain nya bola seperti merekat pada telapak tangannya. Tidak heran nama sekolah harum berkat permainannya. Mengapa olahraga ini begitu dihobby kan padahal menguras tenanga pikiran. Bagaimana jadinya seperti Geffa yang mendapat peringkat satu dalam pelajaran dan bermain basket disaat yang bersamaan. Pikiran Fiona mulai kacau nama itu tidak pernah hilang.

Permainan bertambah sengit dengan pertarungan Bella dan Elvira yang merupakai pemain basket sekolah tatapan persaingan kentara di lapangan.

Gue tidak bisa diam dan cuman menjadi pemain penghalang bola didepan ring. Tekat Fiona ia ingin memegang bola.

Akhirnya Fiona mendapat umpan bola dari teman satu tim nya mulai menggiring mata tertuju pada ring yang semakin dekat. Fiona tidak menyangka akan memasukkan bola ini kering. Skor tim nya hanya selisih satu dengan tim Elsa.

RANKING 1 Vs RANKING 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang