Tanggung Jawab 2.2

5K 139 0
                                    

Fiona seperti biasa setelah belajar tuntas. Rutinitas berlanjut ke tempat tidur dan mengatur alarm di hp.

Aktif alarm jam subuh. Tiba-tiba panggilan masuk ke hp Fiona.

"Fi tolongin pliss ini lagi di restoran. Terus uang ku gak cukup. Tempatnya deket kok. Entar ku kirim. Kesini buruan."

"Astaga. Ini jam berapa El tumben masih makan di restoran."

"Ini bukan kemauan perut juga. Ada masalah pokoknya. Bantuin ya."

Tutt..tutt

Tidak seperti biasa. Elsa tidak pernah menghubungi kelewat jam sembilan. Biasanya sepenting apapun Dia lebih memilih untuk menggunakan chat.

Fiona pun memutuskan untuk menemui Elsa. Setelah di kirim kan tempat lokasi. Berada di restoran terkenal dan mahal. Apa Elsa sekarang jadi penyuka makanan mentah ? Restoran jepang ?

Baju atasan sweeter. Celana jeans. Dan sneakers hitam. Kini Fiona sadar telah salah kostum untuk restoran yang berbau kelas menengah atas.

Fiona mengirim pesan je Elsa.
"Udah sampai. Kesini cepetan. Diluar."
"Temen terbaik deh. Tunggu ya."

Elsa datang berlari kecil. Kelihatannya Elsa juga belum sempat pukang ke rumah. Ia masih h mengenakan baju seragam.

"Kok masih pakai seragam. Gak pulang ke rumah ?"

"Aduh ceritanya panjang Fi. Entar aja. Jadi pinjemin uang lima ratus."

"Lima ratus !! Gak biasa nya makan sampek sebanyak ini."

Fiona mengeluarkan uang seratus ribuan lima. Untung nya Ia membawa uang tunai banyak.

Setelah selesai membayar Elsa jembali ke luar. Menemui Fiona.

"Butuh penjelasan. Kenapa sampai nyasar ke restoran yang sama sekali belum pernah lo datengin dan sampai belum pulang dan uang gak cukup ?!"

"Sebenernya ini cerita panjang. Dan ngantuk banget. Besok sekolah berangkat pagi. Introgasi dilanjut besok ya. Please."

"Bener juga. Kalau gitu ku bareng tadi kesini pakai ok jek."

"Maaf sekali lagi ya. Bukannya mau ngerepotin tapi tadi kesini gak bawak montor fi. Hehe."

"Apa. Yampun Elsa untung ini udah malem dan lo temen terbaik."

Apaboleh buat Fiona yang tadi terburu-buru terpaksa naik ojek. Menimbang dari pada Ia nanti kena omel orang tua yang keluar kelayapan malam.

..........

Fiona tiba di sekolah. Memarkirkan montor matiknya sama seperti murit lainnya.

Selesai Ia berjalan menuju kelas. Kesan sepi setiap jam setengah tujuh. Hanya murit rajin dan petugas piket atau ketua yang berangkat awal seperti ini.

"F.i.o.n.a pas banget."

Merasa ada yang menyebut nama nya Fiona menoleh ke belakang dan menemukan cowok berdiri tepat dibelakangnya.

"Disini gue mau minta janji. Karena tangan gue yang masih dalam proses penyembuhan. Dan sekarang diperban. Gue mau lo kerjain pr matematika."

Fiona tercengang. Dia kesini cuman mau nagih janji. Dan sekarang pr matematika. Dengan Alasan tangan diperban.

"Terserah. Gue gak mau tanggung jawab kalau seandainya nilai pr mtk lo jelek."

"Gue juga gak perduli masalah nilai. Dan setau gue nama lo tercantum dalam peringkat kedua. Jadi apa yang perlu diragukan ?"

"Lo gak takut. Bisa aja jawaban mtk itu gue sengaja jawab salah."

"Gak masalah. Itu gampang kalau lo sengaja dan jawab semua soal ngawur ada konsekuensi. Kecuali kalau ada kesalah yang memang gak sengaja. Itu beda."

Fiona menatap garang mata Geffa.

"Ini tulis dibuku mtk gue. Pelajaran dimulai setelah jam istirahat. Jadi buku harus kembali waktu jam istirahat lo temuin gue. Perpustakaan. Jangan sampai telat."

Geffa berjalan menjauh. Fiona mungumpat kesal.

"Perpustakaan. Jangan telat." Meniru logat Geffa saat bicara.

"Dasar. Sok keren."

RANKING 1 Vs RANKING 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang