Bagi naya hari ini adalah hari yang sangat menyakitkan, lebih sakit saat ia ditinggalkan oleh sang ayah. Temannya yang masih membully naya,fanisa dan gama yang salah paham padanya dan besok adalah ujian kenaikan kelas. UKK? Kakaknya shella akan segera diberangkatkan saat naya kelas 9 katanya.
Naya masuk kedalam kamarnya, ia mengunci rapat rapat. Suasana hatinya sedang tidak baik baik saja, mungkin jika ia terus dibully itu tidak apa apa kalo fanisa dan gama yang menjauhinya? itu akan sangat sakit apalagi mereka teman naya sejak sd
Naya kembali mengambil buku diarynya, buku itu yang senantiasa menampung semua kesedihan naya slama ini. Naya mempunyai buku diary 3 ia jadi hobi menulis dibuku diary saat kelas 5Sd, dan disaat itulah naya mulai dibully. Menyedihkan ya, memang sudah takdir...
Naya benar benar rapuh yang ia takutkan benar terjadi, tidak sepenuhnya ini salah fanisa yang salah paham padanya. Naya juga merasa bersalah, seharusnya ia tidak harus dekat dengan jeno.
Arghh pusingg, cinta emang rumit dan buta. Fanisa marah cuma karna hal ini?miris ,batinnya
Tok tok tok
Suara pintu kamar nayaDengan cepat naya membereskan semuanya, menyembunyikan buku diarynya dan juga menghapus air matanya. Ia melangkahkan kakinya dan membukakan pintu tidak lupa dengan senyum palsunya.
"Kenapa kak?" tanya naya
Shella melihat naya dari ujung kaki hingga ujung kepala, sangat berbeda dengan naya yang biasanya. Naya diam mematung, kenapa perasaannya tidak enak?
"Sini duduk dulu, kakak mau ngomong."
Naya menganggukkan kepalanya, ia mengikuti perintah kakaknya untuk duduk. Sorot mata shella sangat serius, ada apa?. Shella memiliki sifat tegas,disiplin dan tipe orang yang ngirit berbicara kecuali penting. Memang beda dengan sifat anak perempuan yang lainnnya, naya juga bingung kakaknya shella memiliki sifat seperti anak laki laki.
"Ada apa kak."
"Kakak akan berangkat besok pagi."
Deg!Naya diam mematung, kenapa semuanya harus pergi meninggalkannya? mungkin jika fanisa dan gama tidak menjauhinya ia tidak apa apa. Tapi untuk sekarang? jika naya tidak mengizinkan kakaknya pergi, ia tidak berhasil mewujudkan cita citanya. Naya tidak ingin seperti itu.
"Kok secepat itu sih kak? terus berapa lama ke LA kak? kak aku kesepian dong," ucap naya sambil menunduk
Shella tau adeknya ini sedang bersedih walaupun naya tetap tersenyum, naya tidak bisa menutupi semua kesedihannya didepan kakaknya. Shella mengelus ngelus rambut naya lembut.
"Kakak disana hanya 4 tahun, itu pun bisa maju atau mundur tergantung kakak. Doakan kakak bisa ya, hari ini kamu bantu kakak kemas-kemas barang. Kan ada fanisa dan gama, naya gak sendirian kok.I nget mama saat SMA nanti akan kesini bukan." ucap shella
Naya menganggukkan kepalanya pelan lalu tersenyum, ia menuju kamar kakaknya untuk membantu mengemasi barang barang kakaknya untuk dibawa besok.
Apa aku bisa hidup tanpa keluarga? memang untuk kebutuhan tetap ada, tapi apa aku bisa? ,batin naya
Tidak membutuhkan waktu lama, naya sudah mengemasi barang barang kakaknya.
"Selesai kak,apa lagi yang belum?" tanya naya
Shella tersenyum lalu menghampiri adeknya. Ia memeluk erat naya dan menangis dipelukannya.
Kak shella kok nangis? yatuhan aku tidak tega melihatnya menangis ,batin naya
Naya mengusap ngusap punggung kakaknya, untuk menenangkannya supaya tidak menangis lagi. Shella melepas pelukannya lalu tersenyum
"Jaga diri baik baik dek, maaf kalo kakak terlalu keras mendidik kamu. Kamu besok sekolah tidak usah mengantarkan kakak ke bandara. Ingat pesan kakak Jadilah perempuan yang kuat, jangan rapuh nanti mahkotamu jatuh," ucap shella sambil tersenyum
Naya menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum, bisa bisanya kakaknya ngelucu saat situasi kayak gini. Mahkota? dikira naya ratu apa ya.
"Naya masuk kamar ya kak, naya ngantuk nih. Hati hati ya kak, ingat jangan salah pilih cowok lagi nanti nangis siapa yang hapus air mata kakak yang jadi tempat keluh kesah kakak." ucap naya
Shella menganggukkan kepalanya, kenapa adeknya bisa berfikiran seperti ini? padahal ia masih umur 15 tahun.Dasar anak jaman now!
"Oh ya kak kakak emang udah perpisahan ya?," tanya naya penasaran
"Besok perpisahannya, tapi kakak izin gak ikut."
"Cepet banget kak, besok malah naya ujian."
"Ia lah kan kakak udah kelas 12 pasti lebih cepat."
"Terus gimana teman teman kakak, kan kakak gak ikut."
"Tadi kakak udah jalan jalan ama mereka, udah tidur sana besok telat kesekolah bukan salah kakak."
Naya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan kamar shella. Naya kembali kekamarnya, ia ingin tidur tapi kenapa tidak bisa? ia slalu memikirkan kakaknya.
Kalo kak shella pergi, suasana rumah jadi tambah sepi dong. Terus kalo ada apa apa sama naya siapa yang mau tanggung jawab. Terus siapa yang ngambil rapot? rumah nenek kan lumayan jauh dari sini. Ah sudahlah kalau dipikirkan bikin pusing saja ,batin naya
¤¤¤
Gimana part ini?
Saran dan kritik saya terima:)
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH (COMPLETED)
Teen Fiction{SEDANG DIREVISI} -END- Lebih baik follow sebelum membaca- [TYPO BERTEBARAN,MOHON KOREKSI YA] Seorang gadis yang sedang memperjuangkan hidupnya,hidup yang benar benar menyedihkan tidak ada kebahagian sedikitpun dalam hidupnya.Sejak kecil sudah ditin...