36.UNDANGAN NAYA ✅

1K 46 3
                                    

Note: Yang sudah baca,tidak usah dibaca:).
Vote & koment itu membuat saya semangat menulis cerita ini:)

########


Tenang saja hidup ini tak slamanya akan terus terasa menyedihkan.
Cepat atau lambat kebahagian itu akan datang.
Tetap semangat...

#######

Naya sudah siap dengan seragamnya yang rapi, wajahnya tampak berseri seri tidak seperti biasanya. Ia sudah bersiap untuk berangkat sekolah, dengan membawa beberapa undangan ulang tahunnya. Ya dua hari lagi ia akan bertambah usia dan ia sangat bersyukur, akhirnya impiannya mulai terpenuhi.

Naya juga sudah menerima kehadiran Reyhan--papa tirinya--masuk kedalam keluarganya, ternyata Reyhan tak seburuk apa yang ia pikirkan dulu. Reyhan jauh lebih baik dan perhatian pada naya, berkatnya naya bisa merasakan apa itu arti sebuah keluarga harmonis yang sebenarnya. Ia berharap bisa merasakannya terus seperti ini.

Sesampai disekolah naya membagi bagikan undangan ulang tahunnya kepada teman temannya, ia tidak memilih milih mau yang kaya atau tidak. Dan tinggal 4 undangan lagi yang belum ia bagikan.

Naya melihat gama dan fanisa yang sedang duduk berdua, ia langsung berlari menghampiri mereka.

"Jangan pacaran terus." ucap naya

Fanisa dan gama memang sudah resmi berpacaran, tapi mereka sama sekali tidak melupakan naya. Mereka tetap masih menganggap naya sahabatnya, biasanya kalau bepergian mereka slalu bertiga.

"Apa sih lu nay, ganggu aja lu." ucap gama.

Naya menatap sinis kearah gama sambil berdecak kesal. "Mentang mentang udah punya pacar, gw gak boleh gitu ngumpul bareng? pelit lu gam." ucap naya

Fanisa berjalan menghampiri naya.
"Tau lu gam, bagaimana pun juga naya tetap sahabat kita. Doain tuh biar Naya sama kak Arga jadian."

"Yaelah kata kak shella gak boleh pacaran masih kecil." ucap naya

Gama menjitak kepala Naya cukup keras, Naya hanya meringis kesakitan.

"Nay bego lu kurangin, inget dua hari lagi tambah usia lu."

Fanisa langsung memukul bahu gama keras, ia hampir lupa dengan hari ulang tahun naya untung saja diingatkan.

"Yaampun nay, gwe hampir lupa. Maaf ya." ucap fanisa

Naya menganggukkan kepalanya paham, ia sedikit terharu dengan suasana sekarang. Naya tidak pernah menyangka persahabatanya akan terus berjalan, semoga saja sampai ajal menjemputnya.

"Oh ya nih undangan buat kalian, datang ya. Gak usah bawa kado gak papa yang penting kalian datang." Ucap naya

Naya memberikan undangan ulang tahunnya kepada gama dan fanisa. Dan sekarang tinggal 2 undangan yang belum ia bagikan.

"Gam, fan gw pergi dulu mau bagiin ini undangan," pamit naya

"Nay kan tinggal 2 disini aja dulu sama kita." ucap fanisa

Naya melirik kearah gama sebentar. Gama memberikan kode, ia paham apa maksud gama 'tidak mau diganggu'.

"Gak deh fan. Dua undangan ini khusus orang spesial jadi gwe pergi dulu ya... ,fan gam disamping kalian ada setan." ucap naya

Naya langsung pergi meninggalkan mereka berdua, sekarang ia sedang mencari cari seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. Naya mencari cari hampir diseluruh ruangan sekolahnya tapi tetap saja hasilnya nihil, dia tidak ada.

RAPUH (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang