Hari ini adalah ujian kenaikan kelas, sejak tadi naya tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan soal soal yang ia pikirkan hanya kakaknya kakaknya dan kakaknya!. Naya takut kakaknya terjadi apa apa dipesawat, bagaimana kabarnya? apa ia sudah makan? apa ia baik baik saja? semoga saja iya.
Naya dari tadi tidak berbicara dengan siapapun,fanisa dan gama masih marah padanya. Ia ingin sekali menemui jeno, apa ia sudah melaksanakan semua rencananya? jika belum naya cepat cepat ingin menyelesaikannya. Ia tidak bisa hidup tanpa sahabat, apalagi ia sudah kehilangan sosok seorang kakak.
Naya memutuskan untuk menemui jeno dihalaman belakang,mereka tadi sudah ada janji untuk bertemu. Naya benar benar ingin menyelesaikan ini semuanya, sudah seminggu fanisa bersikap seolah olah naya yang menusuk dirinya dari belakang.
Naya melihat seorang anak laki laki yang duduk dibangku, dengan cepat ia menghampirinya.
"Gimana jen, lu udah nembak fanisa?" tanya naya
Jeno menggeleng gelengkan kepalanya, haduh sampai kapan naya akan terus tersiksa seperti ini?
"Terus gimana yaampun, gwe gak mau ya marahan sama fanisa sampe lulus smp nanti. Gwe gak mau tau lu harus jelasin semuanya ke dia." ucap naya
Jeno berfikir sejenak, apa ia harus jujur tentang perasaannya pada fanisa? dan menjelaskan semuanya?
"Jen, plis lu jangan ngelibatin gwe lagi. Gwe mau sahabatan sama fanisa terus jen, plis lu jelasin semuanya," ucap naya sambil memegang tangan jeno
Naya berharap jeno mau menjelaskan semuanya pada fanisa.
prok prok prok
Fanisa datang sambil menepuk nepuk tangannya, ia salah paham lagi.
Naya dan jeno tentunya kaget."Bagus nay, gwe pikir gwe cuma salah paham tapi nyatanya benar lu nusuk gwe dari belakang. Untung aja kurang beberapa hari lagi kita naik kelas, gwe berharap gak sekelas sama yang namanya fake friend," ucap fanisa sambil tersenyum smirk
"Fan ini gak sepikir sama apa yang lu liat, gwe gak pernah nusuk lu dari belakang sumpah fan." ucap naya
Jeno masih diam mematung,ia masih bingung harus apa?
Gwe harus ngapain? gwe gak mau buat persahabatan mereka hancur karna gwe. Ya tuhan harus bagaimana ini? ,batin jeno"Hahaha gak sepikir sama apa yang gwe liat? jelas jelas lu megang tangan jeno duduk berdua dibelakang halaman sekolah. Dengan mudahnya gwe percaya lu gak ada apa apa sama jeno? hahaha munafik lu nay." ucap fanisa
Jleb
Sakit? tentu saja, naya tidak pernah menyangka fanisa bisa mengucapkan kalimat sesakit itu padanya. Bukannya mereka telah berjanji untuk tetap bersahabat sampai maut memisahkan.
Fanisa pergi meninggalkan naya,naya diam mematung ia membendung semua air matanya. Jeno bingung ia harus mengejar fanisa atau menenangkan naya?
"Lu kejar fanisa, jelasin semuanya." Ucap naya
Jeno menganggukkan kepalanya paham, ia berlari untuk mengejar fanisa. Hati naya sangat hancur kenapa masa remajanya seperti ini?
Semoga saja fanisa mau maafin gw, ini juga salah gwe bisa buat dia salah paham ,batin naya
¤¤¤¤¤¤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH (COMPLETED)
أدب المراهقين{SEDANG DIREVISI} -END- Lebih baik follow sebelum membaca- [TYPO BERTEBARAN,MOHON KOREKSI YA] Seorang gadis yang sedang memperjuangkan hidupnya,hidup yang benar benar menyedihkan tidak ada kebahagian sedikitpun dalam hidupnya.Sejak kecil sudah ditin...