"Jadi gimana nay papa lu?"
Naya menatap sendu, ia sudah berusaha untuk melupakan semua kejadian kejadian yang sangat membuatnya tersiksa baik fisik maupun batinnya tapi apa boleh buat setiap ia ingin melupakannya slalu saja ada orang yang mengingatkannya kembali. Jika diingat ingat rasa sakit hati dan kecewa itu muncul kembali, bagaimana tidak papanya yang ingin ia temui sejak lama sudah berubah. Papanya sudah tidak menyayangi nya layaknya seorang anak, justru papanya yang membuat ia sangat terpuruk. Mungkin jika papanya menikah lagi itu tidak masalah, tapi jika ia dihina dan dibentak apalagi harus menerima kenyataan pahit itu lebih menyakitkan. Sudahlah lupakan saja...
"Hmm gitu deh fan," ucap naya pelan
Fanisa melihat kearah naya, ia sudah tau nanti naya bakal sedih tapi rasa ingin tahunya itu lebih besar.
"Maafin gw ya."
Naya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, ia sudah lega sedikit demi sedikit masalah yang ia hadapi sudah menemukan titik terang. Ia sudah bertemu dengan sang ayah, hubungan persahabatan tetap berjalan dan mamanya pulang. Hanya satu yang belum ia wujudkan yaitu Keluarga Harmonis.
"Btw gama mana tadi kan habis nganterin lu kekantin lagi buat nemenin gwe."
Naya mengangkat kedua bahunya, ia benar benar tidak tahu kemana gama pergi padahal tadi gama bersama dirinya. Naya tidak terlalu berfikir negatif, mungkin gama bermain dengan temannya yang lain?
"Yaudah lanjut makan yuk."
¤¤¤¤¤
Arghhh sialan kenapa wanita itu semakin menggoda ,umpatnya
Tiba tiba saja ada seorang wanita yang berpakaian mini dress menghampiri laki laki itu. Kecantikkannya memang tidak bisa diragukan apalagi dengan badannya yang sexy serta memiliki kulit putih, tentu siapa laki laki yang mau menolaknya? Sampai sampai ia berhasil merebut hati seorang laki laki yang sudah memiliki istri dan anak.
Wanita itu berjalan menghampiri laki laki itu dengan gaya sedikit menggoda. Ia membenarkan dasi suaminya yang berantakan, lebih tepatnya suami orang. Mereka sudah menikah cukup lama,anak mereka masih satu yang berumur 10 tahun. Bisa dibilang anak itu adalah adik tiri naya, naya tapi masih belum bisa menerima kenyataan ini.
"Kamu kenapa sih mas?," ucap wanita itu lembut, Arif memegang dagu nur dengan tatapan yang sulit diartikan. Sebetulnya ia masih mencintai dewi tapi apa boleh buat tubuh nur lebih menggoda,tapi itu dulu.
Ouh shitt!! sadar arif, nur sudah menjadi istrimu. Dewi? boleh jadikan yang kedua?
"Tidak apa apa sayang."
Nur menganggukkan kepalanya paham, ia percaya bahwa lelaki yang ada bersamanya tidak akan pernah berpaling dengannya. Laki laki itu harus tetap disampingnya sebelum ada yang menguasai semua.
Betapa bodohnya kamu mas, merelakan wanita yang baik dan setulus dewi demi aku wanita yang hanya akan memeras uangmu
@@@@@@@@@
"Gam lu tau gak sih si naya?"
"Emang tuh anak kenapa?"
"Dia akhir akhir ini deket sama cowok."
"Terus?"
"Yaampun gama!! kita itu sahabatnya dia jadi kita harus milihin cowok buat naya yang terbaik."
Gama memutar bola matanya malas, slalu saja mendengar ocehan menyebalkan dari mulut fanisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH (COMPLETED)
Teen Fiction{SEDANG DIREVISI} -END- Lebih baik follow sebelum membaca- [TYPO BERTEBARAN,MOHON KOREKSI YA] Seorang gadis yang sedang memperjuangkan hidupnya,hidup yang benar benar menyedihkan tidak ada kebahagian sedikitpun dalam hidupnya.Sejak kecil sudah ditin...