Hari ini adalah hari kelulusan Karaissa Naraya, sudah 1 tahun ia hidup sendirian tanpa keluarga yang terus disampingnya. Waktu begitu sangat cepat, naya juga sudah mulai beranjak dewasa. Walaupun sekarang hari kelulusannya, entah kenapa ia merasakan hal yang menyakitkan bayangkan saja hari kelulusan tanpa seorang keluarga satu pun. Ia berharap kakaknya atau keluarganya datang kesekolah, tapi itu hanyalah mimpi indahnya saja.
Teman teman udah sama keluarganya, sedangkan gwe? gak bakal ada keluarga yang datang ,batin naya
"Naya... ,"teriak seorang gadis yang memakai baju dress berwarna putih tak lupa sebuah mahkota berukuran kecil yang berada dikepalanya.
"Iya kenapa?" tanya naya, naya tersenyum seolah olah ia baik baik saja.
"Keluarga lo ada yang datang gak?"
Naya tersenyum lalu menggeleng gelengkan kepalanya.
"Yaudah gak papa, masih ada papa dan mama gw. Anggap aja mereka orang tua lo ya." Ucap fanisa
Naya mengangguk kemudian tersenyum, keluarga fanisa sudah banyak membantunya. Ia sangat bersyukur.
Tiba tiba datang sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti didepan mereka berdua, naya tahu itu adalah mobil orang tua fanisa.
Papa dan mama fanisa keluar dari mobil, naya langsung mencium punggung telapang tangan mereka tak lupa dengan senyum manisnya.
"Mama papa lama banget sih, acara udah mau dimulai tau." ucap fanisa
"Hehehe maaf sayang mama sama papa tadi ada urusan sebentar."
"Iya deh."
Tante rina(mama fanisa)melihat kearah naya dan menghampirinya lalu tersenyum.
"Naya cantik yah, kok baju kalian berdua sama sih."
"Ya iyalah mah orang satu sekolahan semua anak anak juga bajunya sama." ucap fanisa
"Hehehe kali aja beda nak."
"Udah om,tan,fan ayo masuk ngapain didepan kayak gini nanti keburu mulai." ucap naya
Mereka semua akhirnya menganggukkan kepalanya, mereka masuk kedalam gedung yang sudah disewa sekolahan untuk acara perpisahan.
Acara perpisahan tahun ini terbilang cukup mewah daripada tahun tahun sebelumnya, karna banyak keluarga terpandang yang ikut memberikan donasi kepada pihak sekolah.
Naya menyumbangkan sebuah lagu yang berjudul 'Muara Kasih Bunda'
Sekarang giliran naya yang maju naik keatas panggung, jujur ia sangat gugup."Lagu ini saya persembahkan buat mama, walaupun mama gak datang juga gak papa. Oh ya lagu ini juga saya persembahkan buat tante rina, yang sudah menjadi sosok ibu dihidup saya. Makasih tante rina," ucap naya sambil tersenyum kearah tante rina(mama fanisa)
Bunda
Engkaulah muara kasih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang
Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang
Saat diriku dekat dalam sentuhan
Peluk kasihmu dan sayang
Saat ku jauh dari jangkauan
Doa mu kau sertakan
Naya menyanyikan lagu itu dengan penuh penjiwaan sampai sampai ia meneteskan air mata, tak hanya itu saja orang orang yang melihatnya juga sebagian ikut meneteskan air mata.
Naya sudah selesai menyanyikan lagu itu, ia menghapus air matanya dan turun dari panggung. Naya langsung memeluk tante rina untuk menumpahkan semua isi hatinya, ia menangis deras dipelukannya. Fanisa tidak merasa keberatan atau iri mamanya memeluk naya, lagi pula ia malah bebas memeluk mamanya.
Naya melepas pelukannya, tangannya tante rina menghapus air mata naya dan tersenyum.
"Udah naya nangisnya? jangan nangis lagi nanti make up nya luntur masih lama selesainya loh."
Naya menganggukkan kepalanya kemudian tertawa.
"Hehehe iya tan habisnya kebawa suasana ama lagunya."
"Makannya nay gak usah nyanyi yang sedih sedih." ucap fanisa
"Oh ya nay, kamu mau SMA dimana?" tanya om Rendi (papa fanisa)
"..." naya bingung harus jawab apa, ia belum ada pilihan.
"Naya dan gama bakal satu sekolah sama fanisa pah." ucap fanisa
"Kamu itu papa nanya naya malah dijawab duluan."
"Yehh biarin,naya aja masih bingung jawabnya."
"Terserah kamu fan."
Fanisa mendengus kesal, kenapa papanya sangat menyebalkan!huh
"Oh ya mah pah gak papa kan naya sekolah sama naya lagi?" tanya fanisa
"Kalo mama sih gak papa, naya mau gak tuh? kan dari SD slalu sama kamu gak bosen apa nay." ucap tante rina
Fanisa mendengus kesal, ia kesal dengan mama dan papanya menyebalkan!
Naya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum.
"Gak papa om tan, gak bosen kok kan ada gama sama fanisa yang slalu ada buat naya." ucap naya"Oh ya si gama mana?" tanya fanisa
"Ama teman cowoknya lah, masa ngikutin kita terus sih fan. Biasanya kalo ada gama juga marah marah." ucap naya
"Yeh beda nay, dia kalo nongol diwaktu yang gak tepat sih kayak jin aja." ucap fanisa
"hustt fan mulutnya kok gitu, gak boleh nak," nasehat mama fanisa
"Hehehe maaf mah, emang benar kok."
"Iya in aja."
¤¤¤
GIMANA SAMA PART INI?
MUNGKIN INI PART PALING NGEBOSENIN YA😂😂
HABISNYA BINGUNG
JANGAN LUPA VOTMEN YA><
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH (COMPLETED)
Ficção Adolescente{SEDANG DIREVISI} -END- Lebih baik follow sebelum membaca- [TYPO BERTEBARAN,MOHON KOREKSI YA] Seorang gadis yang sedang memperjuangkan hidupnya,hidup yang benar benar menyedihkan tidak ada kebahagian sedikitpun dalam hidupnya.Sejak kecil sudah ditin...