"Lu ikut gwe."
Seorang laki laki menarik lengan naya, naya hanya mengikuti arahannya saja. Laki laki itu mengajak naya menuju rootop.
"Kak kok kesini?"
"Temenin gwe."
Naya menganggukkan kepalanya, mungkin laki laki yang disamping nya itu butuh sebuah teman untuk mencurahkan semua isi hatinya?
Naya dan Arga saling diam satu sama lain, tidak ada topik pembicaraan antara mereka berdua. Naya masing canggung.
"Oh ya nama lu Naya kan?"
Naya melihat kearah Arga kemudian menganggukkan kepalanya.
"Gwe mau tanya."
Naya mengerutkan keningnya, laki laki yang ada disampingnya ingin bertanya apa? dag dig dug serr....
"Tanya apa?"
Arga duduk mendekat disamping naya mungkin tinggal 5 cm lagi mereka berdua sangat dekat, Naya tidak mau melihat manik manik mata arga takut jatuh cinta.
"Lu pernah ditinggalkan orang tua lo?"
Naya diam, entah kenapa rasa sakit nya muncul kembali. Naya sensitif jika harus membahas tentang keluarga, kalian tau sendiri. Arga yang dari tadi menggerutu didalam hatinya sendiri, bagaimana bisa ia bertanya hal itu pada wanita yang baru ia kenal kemarin?
"Eh sorry gak jadi."
Naya melihat kearah Arga, kini mata mereka saling melihat satu sama lain. Ada getaran hebat didalam hati naya, apa ini cinta kedua atau yang pertama??
"Orang tua ya kak? Orang tua aku udah pisah kak, mereka sibuk masing masing. Aku punya kakak perempuan sih, tapi dia kuliah diLos Angeles. Adek? dirumah nenek, jadi sendiri deh tapi sekarang mama udah pulang keindonesia."
Arga menganggukkan kepalanya paham, ternyata ada orang yang jauh lebih menyedihkan dari hidup Arga. Arga masih beruntung, walaupun mama dan papa nya bekerja tapi tidak bercerai dan masih punya rumah yang mewah semua kebutuhannya tercukupi.
"Eh maaf ya kak jadi cerita deh."
"Gak papa, lu harus strong."
Naya mengembangkan senyumnya, baru kali ini ia mendapat dukungan dari seorang laki laki kecuali gama--sahabatnya--
"Pasti kak."
Arga mengalihkan pandangannya dari naya, mereka kembali merasakan canggung satu sama lain. Naya yang dari tadi berperang dengan pikiran dan hatinya, begitu juga arga.
Nay inget lu gak boleh sakit hati yang kedua kalinya cuma gara gara cowok ,batin naya
Gwe kenapa sih masa suka sama adek kelas yang model kayak gini? bahasanya juga kaku ,batin arga
¤¤¤
"Woii gama." teriak fanisa
Gama membalikkan badannya, fanisa berlari menghampiri gama.
"Lu tau naya gak? gwe cariin kagak ketemu ketemu dia."
Gama menggeleng gelengkan kepalanya, namun ia langsung berlari mencari naya dan pergi meninggalkan fanisa.
Dasar gama!! ninggalin gwe lagi, oke fiks gwe yakin kalau lu suka sama naya ,batin fanisa
Gama mencari cari naya disemua halaman sekolah, hanya satu yang belum yaitu Rooftop. Gama langsung berlari kearah rooftop, ia takut ada apa apa dengan naya.
Gama sudah sampai dirooftop,ia melihat pemandangan yang membuat dirinya sakit hati, Naya gadis yang dicintainya bersama Arga kakak kelasnya. Jika dibandingkan Gama dan Arga, memang Gama tidak ada apa apanya.
"Naya..." teriak gama
Naya dan Arga membalikkan badannya, gama berlari menghampiri Naya.
"Dicariin fanisa, ikut gwe."
Gama menarik lengan naya sedikit kasar, mungkin karna cemburu. Naya meringis kesakitan, tidak biasanya Gama kasar padanya. Arga yang melihatnya tidak tinggal diam, ia melepas tangan Gama dari lengan Naya.
"Santai aja kali, gak usah kasar. Cemburu lu bro? gak mungkin gwe mau sama nih cewek kali."
Gama menghiraukan ucapan arga dan pergi dengan menarik lengan naya.
"Gama sakit tau." ringis naya
Gama langsung melepas tangannya dan mengecek lengan naya.
"Lu gak papa kan? maafin gwe."
Naya menganggukkan kepalanya dan kemudian tertawa, memangnya apa yang lucu?
"Gam lu lucu ya kalau khawatir sama gwe."
Gama langsung membuang wajahnya, Gama memang orang yang gengsi mana mau dia mengatakan aku suka kamu dan lain lain kepada cewek.
"Kan gwe sahabat lu."
"Iya iya fanisa mana?"
Gama mengangkat kedua bahunya, ia tidak tahu dimana fanisa terakhir ia meninggalkan fanisa didepan kelas.
"Yaudah gwe mau cari dulu."
Naya melangkahkan kakinya untuk mencari fanisa, namun langkahnya terhenti karna ada sebuah tangan yang menggenggam lengannya
"Gwe ikut ya nay."
Naya menganggukkan kepalanya, akhirnya Gama dan Naya mencari fanisa bersama.
¤¤¤
PART PALING NGEBOSENIN YA?
JANGAN LUPA VOTMEN:)3 APRIL 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH (COMPLETED)
Teen Fiction{SEDANG DIREVISI} -END- Lebih baik follow sebelum membaca- [TYPO BERTEBARAN,MOHON KOREKSI YA] Seorang gadis yang sedang memperjuangkan hidupnya,hidup yang benar benar menyedihkan tidak ada kebahagian sedikitpun dalam hidupnya.Sejak kecil sudah ditin...