ep~8

8.7K 1.4K 173
                                    


Heyy Tayooo

Mereka kini berkumpul dengan duduk lesehan di lantai membentuk lingkaran, mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan seakan ingin meminta penjelasan.

"Jadi ada yang bisa jelasin? Apa yang sebenarnya terjadi?" Taeyong menatap lekat dua gadis yang kini berada di hadapannya.

"Yaelah bang, kenalan dulu kek," celetuk Jeno.

"Gue setuju, kenalan dulu biar lebih nyaman ngobrolnya," timpal Jisung seraya tersenyum miring.

"Jadi kalian siapa?" tanya Jaehyun.

"Nanda," jawabnya.

"Gue Benita," kedua gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Gue Lucas,"

"UDAH KENAL!" Seru mereka dengan serempak. Kemudian Lucas mendengus kesal dan menunduk lesu.

"Kenalin gue Jaehyun, ini Taeyong, Johnny, Taeil, Jungwoo, Doyoung, Chenle, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Yuta," ucap Jaehyun sambil menunjuk mereka satu persatu.

Mereka lalu tersenyum ramah kepada Nanda dan Benita, kecuali Jisung. Ia hanya diam, dan entah apa yang sedang dipikirkan oleh Jisung.

"Woyy Sung!" Teriak Haechan tepat ditelinga Jisung.

"Lagi mikirin apaan tuh?" sahut Chenle dengan mata memicing.

"Gak mikirin apa-apa," ucap Jisung.

"Iya lo gak mikirin apa-apa, tapi sedari tadi gue lihat, lo kok liatin si Benita terus." Timpal Renjun.

"Apaan sih bang!"

"Naksir Lo sama Benita?" Haechan semakin gencar menggoda Jisung. Sementara itu, Jisung hanya terus menggeleng keras membantah apa yang mereka katakan

"Ehh udah deh ini lagi mau tanya serius kok lo pada bercanda, lagian Jisung masih kecil, gak boleh pacaran dulu," ujar Taeyong, agaknya Jisung harus berterima kasih kepadanya karena sudah menghentikan mereka yang terus meledeknya.

"Tau nih!" Jisung melirik mereka dengan sinis.

Benita yang melihat interaksi mereka, dengan namanya yang dibawa-bawa itu pun hanya tersenyum kikuk, bingung harus merespon apa.

"Jadi gimana? Apa ada yang bisa jelasin?" Taeyong memandang Benita dan Nanda, menunggu jawaban salah satu dari mereka.

Keduanya tampak menghelakan napas panjang menerima pertanyaan dari Taeyong untuk mereka jawab.

"Semua berawal dari salah seorang siswa yang terkena virus buatan. Jadi gini, ada anak IPA yang mungkin terobsesi sama virus zombie, terus dia membuat virus itu sendiri di laboratorium sekolah, lalu untuk mencoba virus itu bekerja atau tidak, anak IPA itu menjadikan siswa lain sebagai bahan kelinci percobaan." Ujar Nanda menjelaskan apa yang Ia tahu. Lantas mereka terdiam mencerna baik-baik dengan apa yang Nanda jelaskan.

"Kalo ingin tahu lebih lanjut lagi, biar Benita aja yang jelasin." Lanjutnya. Benita mengangguk mengiyakan.

"Intinya yang membuat virus itu dulu gebetan gue, atau lebih tepatnya lagi gue adalah gebetan dia," ujar Benita, mereka menatapnya bingung.

"Jadi kalian warga sekolah ini?"

"Gue bukan, dulu gue mau njemput adik gue yang sakit, tapi saat gue datengi ke UKSnya, adek gue ternyata terkena virus, dan ada bekas gigitan zombie di leher dan di bahunya." Nanda menunduk lesu, seketika Ia teringat pada adiknya.

"Gue anak kelas 12," sambung Benita.

Taeyong mangut-mangut mendengar penjelasan kedua gadis itu. "Beda tipis umur sama lo Sung, ada kesempatan," Chenle berbisik di telinga Jisung.

"Ganggu aja sih Le!" balas Jisung dengan berbisik juga.

"Dan Lo Cas! Ngapain lo disini?" Jaehyun melirik Lucas.

"Main,"

"Gue serius Cas!" Jaehyun menatapnya sengit.

"Penasaran aja sih! Akhirnya gue kesini sama Ten!" Sahut Lucas.

"Dan Ten kegigit?"

Lucas mengangguk pelan, Ia kini merasa bersalah karena mengajak Ten ke bangunan sekolah ini.

"Tapi dia sudah diberi antivirus" Ucap Lucas

"Antivirus?"

"Itu hanya untuk beberapa jam doang, efeknya akan hilang jika udah lama dan dia akan berubah seperti semula lagi" ujar Nanda

Mereka serempak melirik Ten yang bersandar ditembok, tangannya diikat menggunakan tali, malang sekali nasibnya.

"Apakah bisa dikasih ke Mark?" Ucap Haechan

"Antivirusnya masih ada? Dimana kalian bisa tahu ada antivirusnya?" Taeyong bertanya pada dua gadis itu.

"Antivirus itu udah habis, makanya kita mengikat tangan cowok itu, dan soal kenapa gue bisa tau? Gue gak sengaja liat tentara make antivirus itu," balas Benita.

Mendengar perkataan Benita mereka langsung menghelakan napas berat, memikirkan bagaimana nasib sahabatnya itu, apakah Mark telah bergabung dengan zombie-zombie yang lain?

"Awal kalian bisa bareng gimana dan kenapa Lucas sama Ten bisa sama lo berdua?" Taeyong bertanya lagi.

"Heran deh sama lo nanya-nanya mulu kaya Dora," celetuk Taeil, refleks Yuta memukul kepalanya.

"Diem lo kambing!" Seru Yuta.

"Gue ketemu Benita saat ngambil makanan dikantin, dan ketemu dua cowok ini pas mereka lagi dikepung zombie, gue sama Benita nolongin mereka," kali Ini Nanda yang menjawab pertanyaan Taeyong.

Flasback onn

"Ten lo gapapa? Ten plis jangan jadi Zombie!" Lucas sangat panik dengan Ten yang terus merintih kesakitan.

Ditambah lagi zombie-zombie telah mengepungnya dibawah sana, iyha dibawah karena Lucas dan Ten berdiri ditumpukan meja.

"Aduh gimana nih!"

"Gimana kalo Zombienya bisa naik?"

"TOLONG!!"

"TOLONG!!"

GRARRRRR GRARRR

Zombie-zombie itu terus meraung tak jelas, tangannya berusaha meraih kaki Lucas.

"Ehh Lo Lo pada suka sama sepatu gue?
Tapi sorry yah sepatu gue mahal, gak akan gue kasih"

"Aduhhh gue kok bego mendadak?" Ucap Lucas saat menyadari tingkahnya beberapa detik yang lalu.

"YALLAH TOLONG SIAPAPUN TOLONGIN GUE!" Teriak Lucas lagi.

Bughhh bughhh bughhh bughh

Tampak dua orang perempuan tiba-tiba tiba datang dan langsung menghajar zombie dengan senjatanya,

"Kerenn" Gumam Lucas

"Cepat Turun!" Teriak dari salah satu gadis itu,

Dengan cepat Lucas langsung menggendong Ten dipundaknya dan turun dari sana. Mereka pun lari menuju ruangan yang aman.

"Teman lo kegigit?"

"Iyha"

"Cepat iket tangannya!"

Tanpa membantah Lucas langsung menurut, dia segeta mengikat tangan Ten. Detik selanjutnya Ten berubah menjadi buas, dia meraung, dan saat itu juga salah satu gadis itu segera menyuntikan sebuah cairan dilengannya.

Ten lantas menjadi tenang

"Antivirus ini bisa untuk menahan temen lo! Waktunya gak banyak dia akan jadi buas lagi setelah beberapa jam kemudian."

Lucas menatap Ten dengan lirih

Flashback off

"Kita harus cari cara buat keluar dari sini" Ucap Taeyong serius




Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang