ep.12

6.8K 1K 68
                                    

Selamat Membaca:))

Jam semakin cepat berputar, tak terasa kini mereka sudah beberapa hari terjebak disini. Melawan Zombie, menahan lapar dan dahaga, semua mereka lalui dengan rasa yang kadang-kadang takut, berani, tegang ataupun biasa saja.

Dari awal mula Jeno yang mengajak sahabat-sahabatnya ber-uji nyali, tak menyangka akan membawanya kemasalah sebesar ini. Jaehyun sebagai kakak pun berniat menolong dengan dibantu sahabatnya juga, dan justru mereka kini juga terkena imbasnya, terjebak diantara makhluk menggerikan itu.

"Maafin gue ya, Gara gara gue semuanya jadi begini, kalo gue gak ngajak uji nyali kesini, pasti kita gak akan kejebak disini" Jeno berkata lirih sambil menundukan kepalanya, membuat semua orang disana mengalihkan pandangannya ke Jeno.

"Yah ini salah Lo mungkin kalo lo gak ngajak temen-temen Lo kesini,dan gak nelpon gue untuk datang, mungkin kita semua gak bakal kejebak disini Jen!" Semua menatap Jaehyun tak percaya setelah berucap tadi. Seharusnya dikeadaan seperti ini,mereka gak usah saling menyalahkan. Dan mereka juga tak menyangka bahwa Jaehyun lah yang mengatakan demikian.

"Maafin Gue Bang" Jeno semakin menunduk dan merasa sangat bersalah.

"Jae! Apa yang lo ucap tadi? Gak seharusnya lo ngomong kek gitu" Ucap Doyoung menyela.

"Tapi benerkan? Semua ini bermula dari Jeno!" Ucap Jaehyun lagi.

"Jaehyun!! Udah!!Jeno adek lo!" Sergah Doyoung.

"Lo selalu aja bela Jeno" Jaehyun pun lalu memilih pergi dan bergabung dengan Jaemin yang lagi sama Renjun, Haechan dipojokan.

Doyoung menghelakan napasnya pelan, lalu ia melirik Jeno.

"Udah Jen gak usah dimasukin kehati, Abang Lo mungkin lagi ada problem" Ucap Doyoung.

"Iya Bang" Ujar Jeno, sangat lega jika ada yang membelanya. Meskipun Doyoung hanya sahabat dari abangnya, tapi menurut Jeno, malah Doyoung lah yang paling dekat dengannya selain sahabatnya. Jeno sudah menganggap Doyoung sebagai abangnya sendiri.

Sedangkan yang lain ada yang tidur ada juga yang mendengar perdebatan kecil tadi, termasuk Yuta dan Taeil. Mereka sangat menyimak apa yang diucapkan mereka tadi.

Setelah Doyoung juga pergi, Yuta mendekatkan dirinya ke telinga Taeil lalu ia berbisik.

"Gue setuju sama Jaehyun"

...........

"Jeno adiknya Jaehyun?" Tanya Nanda pada Taeyong setelah mendengar perdebatan kecil tadi,dan jika tak salah Nanda mendengar Doyoung mengatakan bahwa Jeno adiknya Jaehyun.

Mereka kini tengah duduk dimeja yang berada disana. Taeyong menoleh saat Nanda bertanya padanya.

"Iyha, selisih 3 tahun" jawab Taeyong.

"Tapi kok kayaknya mereka gak terlalu deket"

"Yah mereka sibuk sama urusan masing-masing, dan Jeno malah lebih deket sama Doyoung nya buka Jaehyun,kadang gue juga bingung, yang sebenarnya abangnya itu siapa?" Ucap Taeyong, lalu terkekeh pelan

Nanda mangut-mangut paham, lalu setelah itu suasana menjadi senyap. Diantara mereka gak ada lagi yang buka suara, Bingung mau ngomong apa.

Loh kok jadi canggung?

Saat itu Taeyong berpikir keras mencari bahan topik untuk dibicarakan agar tidak terkesan canggung. Namun apalah daya, sekeras apapun ia berpikir, malah pusing sendiri, dan tiba tiba ia menjadi gugup.

"Ekhem" Taeyong berdehem pelan

"Gue nyamperin Jae dulu yah!" Ucap Taeyong pada Nanda, tanpa menunggu jawaban Taeyong langsung pergi dari sana.

"Lah napa tiba-tiba pergi?"

..........

Sedangkan disisi lain, Jisung tengah duduk seraya melamun, entah apa yang sedang ia pikirkan, atau mungkin Jisung sedang  gabut ples nolep, entahlah saat ini ia hanya bisa menunggu yang lain datang menemukannya.

"Jisung Woy!" Panggil Benita yang berada dimeja yang tak jauh darinya

Jisung menoleh, lalu ia mengangkat alisnya seolah berkata 'Ada apa?'

"Gue pengin keluar!" Rengek Benita.

Jisung lalu berpikir sejenak, apakah ia harus keluar? Atau mungkin menunggu yang lain agar datang menjemputnya?.

"Yaudah sekarang kita keluar, Siapin senjata Lo!" Pinta Jisung, yang memutuskan nekat keluar.

"Hah Kita?? Lo aja kali!" Sahut Benita, dibalas tatapan heran dari Jisung.

"Tadi katanya Lo pengin keluar Ben?" Jisung berucap dengan nada yang dibuat selembut mungkin😇

"Ya entar nunggu Kak Nanda sama yang lainnya kesini! Gila aja keluar sama Lo, yang ada gue malah repot!" Ucap Benita dengan menatap Jisung remeh

"Untung Lo cewe Ben!"

"Kalo gue cowo emangnya kenapa?" Tantang Benita

"Gue bakal sentil ginjal Lo itu" Ucap Jisung sinis.

"GARING WOY"

"Ihh apaan siapa juga yang ngelawak" Ketus Jisung. Si Benita malah ngakak.

Jisung yang melihat tawa Benita yang udah mirip kaset rusak itu hanya menatapnya datar. Ia lalu memalingkan pandangannya ke arah lain

"Gaje! Katanya pengin keluar? Eh gue ajak malah nolak! Katanya garing? Eh sendirinya malah ketawa, Dasar Gak jelas!" Cibir Jisung,mulutnya komat kamit gak jelas.

"GUE DENGER JISUNG!!"

"Eh Astagfirullah!"

........

"Lo kenapa sih Jae?"-Taeyong

"Gue gak papa!" -Jaehyun

"Ah pasti ditolak lagi ya sama Safin?"

"Diem bisa nggak?"-Jaehyun

"Yaelah napa sih Lo bang?"-Jaemin

"Gue cuma ngerasa bersalah aja sama yang lain, gara gara adek gue Jeno, kita kejebak disini"-Jaehyun

"Gue gak habis pikir, kenapa bisa sampai kesini coba? Mau ngapain emangnya?" -Jaehyun

"Udahlah Jae, Kita gak papa kok! Mungkin ini emang udah takdirnya!" -Taeyong

"Takdir apa Nasib ya?"




.............

Pendek ya??

Lagi matik nih:( (males ngetik)

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang