ep.44

3.2K 530 117
                                    


Jaehyun sama Jungwoo jalan didepan seraya memapah Taeyong yang masih gontai saat berjalan, namun pria itu sudah sadarkan diri sejak tadi.

Benita, Dhea dan Safin berjalan berdampingan, Keadaan Dhea sudah membaik. Hanya saja kadang merasa pusing dibagian pelipis, akibat kebentur dinding mobil.

Lucas bareng Jisung dan Dejun. Pria itu sudah pulih dan bisa berjalan dengan baik. Sedangkan Melda dan Fani, keduanya berjalan dibelakang.

"Yakin aman? Kita jalan dari sini ke Monas?" Safin bertanya ragu.

"Kita berdoa aja, semoga selamat sampai sana" Benita meyakinkan Safin.

"Perasaan gue gak enak" Kata Dhea tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Gue juga gak tau tapi tiba-tiba gue keinget Renjun, tapi...."

"Ah sudahlah mungkin itu cuma perasaan gue doang" Dhea tersenyum tipis namun terkesan terpaksa. Safin memilih mengangguk saja.

Mereka terus berjalan untuk sampai tujuan, hingga langkah Benita terhenti saat menyadari jika Melda dan Fani tidak ada dibelakangnya.

Mereka tertinggal?

"Mereka berdua kemana?" tanya Benita panik

"Mereka pasti tertinggal!" Sahut Safin

"Ck nyebelin banget, jalannya kek siput apa yah? Bisa ketinggal gitu" decak Dhea kesal.

"Gini aja, gue coba balik lagi kesana. Kalian berdua tetap jalan! Ntar gue nyusul" Usul Safin.

"Nggak!" sergah Benita

"Bahaya Fin!" timpal Dhea

"Gue gapapa, Melda sama Fani tetap bagian dari kita, gue gak mau ada yang jadi zombie lagi" Safin tersenyum tipis, agar mereka percaya.

"Tapi Lo harus hati-hati! Kalo Lo sampe kenapa-napa!! Lo gue En!" ancam Benita, membuat Safin mengangguk cepat.

"Okee, gue kesana dulu" kemudiam Safin berlari kembali ke jalan sebelummya.
.
.
.
.

"Meldaaa"

"Faniiiii"

"Oiii kalian dimana..."

"Ada Jaehyun nih!!"

"Kalian mau Jaehyun kan? Ayoo sini coba rebut dari gue.."

"Oiii budeg banget kalian berdua!!"

"Yaelah gue kek orang gila nyasar, dari tadi teriak-teriak sendiri gak ada yang nyaut!"

"Ck gue bego banget dah, ngapain gue teriak kek tadi, kalo mancing zombie kesini gimana? Gue bisa mati!! Hadehh bego banget gue!!"

"Ehh yaampun, kok gue ngatain diri gue sendiri bego? Aishh dasar bego!"

"Ahh tuh kan!"

"Ck dimana sih tuh dua kucing garong??!"

Safin bermonolog sendiri, namun sesaat kemudian samar-samar ia mendengar suara dari arah depan.



Tolong!!

Tolongg!!!

"Itukan suaranya Melda?" Safin berusaha menajamkan indra pendengarannya.

Tolong!!

"Ahh benar itu suara Melda, musuh gue!"

"MELDA LO DIMANA?!!!" Safin berlari kencang, hingga akhirnya ia mendapati Melda yang terduduk ditanah dengan ketakutan, sedangkan Fani tengah berusaha melepaskan zombie yang kini sedang menahan tubuhnya.

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang