ep.34

3.2K 570 119
                                    


Kini sudah satu hari berlalu semenjak Komandan memberitahu tentang misi penting itu, Satu hari sebelumnya mereka disibukkan dengan persiapan pematangan berlatih lebih dalam lagi dengan setiap bidang masing-masing. Satu hari itu full digunakan untuk latihan semaksimal mungkin. Dan kini, hari setelahnya Mereka diberi kebebasan untuk beristirahat sebelum berangkat

Dan hari ini pun mereka menggunakan waktunya untuk mepersiapkan semua kebutuhan yang kira-kira akan diperlukan selama misi itu. Ini bukan sembarang misi, tak akan mudah menyelamatkan orang-orang ditengah wabah zombie yang sangat berbahaya.

Diruangan Taeyong dan Johnny masing-masing dari mereka menyiapkan kebutuhan pribadi mereka didalam ransel besar yang telah disiapkan komandan. Mereka harus cepat, karena setelah itu giliran mereka harus mempersiapkan senjata-senjata yang akan mereka gunakan.

Taeyong masih kepikiran dengan ucapan Komandan satu hari yang lalu, Taeyong berpikir jika ada maksud lain dari komandan menugaskan dirinya beserta yang lain dalam misi itu selain untuk menyelamatkan orang-orang diluaran sana, entahlah Taeyong hanya berpikir saja. Adakalanya orang sebaik apapun pasti bisa saja bersikap egois memetingkan dirinya sendiri. Kenapa Komandan tidak langsung mengirimkan saja penghuni karantina yang jelas-jelas sudah selamat ke pulau lain? Kenapa harus mencari orang-orang diluaran sana  dan menyelamatkannya? padahal kita saja tidak tahu  jika masih ada yang selamat dari wabah. Memikirkan itu membuat Taeyong semakin dilanda rasa penasaran yang membuncah.

Taeyong menutup resleting ranselnya  ketika persiapannya telah selesai, ia kemudian menoleh kearah Jaehyun. Pria itu masih sibuk dengan kegiatannya menata barang-barang yang akan dibawa. Taeyong memutuskan untuk menghampiri Jaehyun.

"Udah selesai?" Tanya Jaehyun saat menyadari Taeyong duduk disampingnya.

"Gak perlu bawa barang banyak, berat. Ntar bikin susah, apalagi nanti ada senjata juga" jawab Taeyong,  Jaehyun tak menjawab dia hanya mengangguk mengiyakan.

"Sebenarnya gue masih belum paham dengan semua ini, misi menyelamatkan orang, kenapa harus juga kita yang mendapat tugas misi macam itu?" ujar Jaehyun.

"Gue juga sama, tapi jalanin aja dulu" Taeyong menghembuskan napasnya panjang. "Gimana Lo sama Yuta?"

"Gue udah maafin dia kok, lagian dia sahabat gue kan?  tapi gue masih sedikit kecewa sama dia." Taeyong memangut-mangutkan dagunya.

"Lo ngerasa Yuta jahat nggak sih?" Jaehyun menoleh ke arah Taeyong serius.

"Dia gak jahat, dia cuma egois. Gue udah tau banget dengan sifat Yuta yang satu itu, Dia selalu ingin menang sendiri, dan mentingin dirinya sendiri" Jelas Jaehyun.

"Hmmmm gue tau"

"Ngomongin apa kalian?" Benita tiba-tiba datang mendekat bersama Jisung.

"Sesuatu yang nggak penting" Taeyong yang menjawab.

"Kalian udah siapin keperluan?" tanya Jaehyun

"Udah kok Bang" jawab Jisung, kemudian dirinya duduk disamping Taeyong, Benita lalu disamping Jisung.

Lalu kemudian datanglah Nanda, Safin dan Kun, Mereka ikut bergabung. Melda lalu menyusul.

"Oh ya Ben gue mau nanya, gimana ceritanya anak itu bikin virus zombie? Anak itu temen Lo kan? Cewek or cowok?" Taeyong kini menatap lekat Benita yang menunduk, detik selanjutnya ia mendongak. Mungkin dirinya harus menceritakan itu.

"Namanya Yangyang, Dia cowok, Waktu itu....."

(Anggap aja Yangyang seumuram sama JisungBenita:D)

Flash Back onn

Benita geleng-geleng kepala saat dirinya melihat pria yang notabenya adalah teman sekelasnya lagi-lagi sibuk berkutat di laboratorium Ipa. Entahlah Benita tidak tahu apa yang pria itu tengah buat, yang pasti Benita selalu melihat pria itu selalu ada di lab. Kemudian Benita memutuskan untuk masuk kedalam lab tersebut.

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang