ep.35

3.4K 610 141
                                    


VOTE JAN LUPA!




Vote!!






Hari ini adalah hari dimana mereka akan berangkat menjalankan misi yang dikatakan komandan dua hari kemarin, Mereka kini sudah bersiap dilobi, menunggu Komandan datang. Para penghuni karantina banyak juga yang tengah melihat mereka.

Mereka menggendong tas ransel masing-masing, pakaian khusus berwarna hitam yang mereka gunakan sekarang tampak terlihat pas ditubuh mereka. Kini tinggal satu yang belum mereka siapkan, yaitu senjata mereka masing-masing.

Selang beberapa menit, Komandan beserta pelatih setiap klub datang dengan langkah cepat, dengan komandan yang berjalan didepan sedangkan selebihnya berjalan dibelakangnya.

"Itu mereka datang!" tunjuk Jisung kearah lorong. Membuat Mereka yang lain sontak mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk Jisung

"Lihat, Kak Sehun sama Kak Kai, bawa apaan?" ujar Chenle melihat dua pelatihnya itu membawa benda berbentuk balok.

"Ngapain si Fani ngikut?" Safin menajamkan matanya heran ke arah perempuan yang berjalan dibelakang Komandan.

Komandan lalu tiba dihadapan mereka sekarang. Dengan raut muka tegasnya, Komandan menatap serius kearah mereka. Kemudian Komandan memerintahkan Sehun dan Kai untuk meletakkan benda balok itu didepan.

"Apa itu ndan?" Tanya Taeyong

"Sebuah peti" Jawabnya, Taeyong mengangkat satu alisnya tanda tak paham.

"Peti mayat? Yaampunn serem deh" Celetuk Lucas.

"Shhtt diem aja Lu" Haechan menyikut lengan Lucas.

"Apa isinya?" Lanjut Taeyong.

"Peti ini berisi senjata, silahkan kalian ambil sesuai dengan keahlian kalian masing-masinh" Ujar Komandan. Kemudian Taeyong mengangguk patuh, dirinya lalu jongkok untuk membuka peti besar itu.

Clekk

Peti terbuka lebar, mereka yang melihatnya kini menganga kagum terhadap isi didalamnya. Berbagai macam senjata api dan tajam sudah tertata rapi didalam peti besar itu.

"Pilihlah untuk pegangan masing-masing, selebihnya buat jaga-jaga, jika saat nanti kalian butuh" Ujar Komandan. Taeyong hanya mengangguk.

Taeyong mengambil dua buah pisau, ia lalu menyisipkan kedua buah pisau itu pada sisi pinggulnya. Setelah itu Taeyong mengambil senjata lagi berupa tombak, sebagai pegangannya. Selepas itu ia berdiri, menyilakan yang lain memilih senjatanya masing-masing. Nanda dan Yuta kemudian menyusul.

Lalu Jaehyun beserta yang lain dari klub memanah kini mengambil busur panah dan anak panah masing-masing. Disusul yang lain dari klub menembak kini mengambil dua pistol masing-masing, mereka juga menyisipkan pistol itu pada sisi pinggulnya. Lalu yang terakhir dari klub medis. Mereka mengambil sebuah kotak berukuran sedang. Kotak tersebut berisi berbagai macam-macam alat medis yang akan diperlukan jika terjadi sesuatu pada saat menjalankan tugas.

"Jangan lupa untuk menyediakan peluru yang banyak, jangan sampai jika nanti peluru kehabisan" peringat Komandan.

"Sudah semua ndan" Ucap Jaehyun, membuat Komandan lalu mengangguk.

"Baiklah sekarang kalian akan dibagi menjadi dua kelompok!"

"Kenapa gak gabung aja ndan?" sergah Johnny.

"Tidak bisa, saya tetap akan membagi menjadi dua kelompok atau grub" Johnny hanya bisa pasrah.

"Baiklah, Chen sebutkan grub pertama" Pinta Komandan pada pelatih Chen. Pria itu mengangguk patuh.

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang