ep.33

3.3K 577 92
                                    


"Apakah tempat ini emang sudah dipersiapkan dari awal?" Tambah Renjun.

"Yaps tebakan yang bagus, tepat setelah kejadian virus yang mewabah di sekolah, pemerintah langsung bertindak cepat, beliau membangun tempat ini dalam seminggu, pemerintah sebelumnya tidak yakin zombie itu akan tetap disana. Pemerintah khawatir Mereka akan terbebas dari kandangnya, dan ternyata benar apa yang dikatakan beliau, buktinya saat ini zombie telah menyebar kemana-mana"

"Tapi perasaan saya gak pernah ngeh ada pembangunan disini?" seru Jungwoo, membuat mereka lalu berpikiran yang sama. Komandan lagi-lagi tertawa kecil.

"Awalnya tempat ini stadion, saat pembangunan karantina berada didalam"

Alis Mereka bekernyit heran, tidak paham apa yang dikatakan komandan.

"Maksud nya?"

"Ahh sudahlah! Pokoknya kalian akan menjalankan tugas berat dua hari lagi!" final Komandan, Jungwoo mendengus kesal.

"Kita semua pak?"

"Iyha, nanti akan dibagi 2 grub"

"Satu pertanyaan lagi pak" Haechan mengacungkan tangannya tinggi, Lalu menatap kesekeliling sambil cengengesan.

"Yah?"

"Apakah President berada disini?" tanyanya.

"President tidak disini, beliau sudah di Kalimantan, sepertinya Ibu Kota juga akan pindah disana"

"Sampai jumpa 2 hari kemudian" Komandan tersenyum lebar.
.
.
.
Seorang 3 gadis kini tengah berjalan cepat, namun tanpa menimbulkan suara, Mereka bertiga berjalan seperti mengendap. Raut waspada tercetak jelas diwajah mereka.

"Lo yakin disini aman?" Tanya salah satu dari ketiga gadis itu.

"Gue yakin kok" jawab diantara ketiganya.

"Barangkali ada yang nguping Fan!"

"Sapa yang mau nguping Mel? Gue rasa gak ada yang berani kesini, tempatnya serem begini" Gadis itu bergidik ngeri.

"Naf! Gue cuma waspada aja"

"Jadi ngapain kalian berdua ngajakin gue kesini?" Fani berkacak pinggang.

"Ada berita penting" Ujar Melda.

"Apa?"

"Jadi nanti gerombolannya Jaehyun dkk, akan ditugaskan sama komandan untuk menjalankan misinya, Gue sama Nafisa juga pasti ikut, kita juga termasuk gerombolannya mereka" Mendengar hal itu Fani terdiam.

"Lalu, bagaimana dengan rencana kita?" Seru Nafisa.

"Bentar, gue lagi mikir" Mereka lalu terdiam sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Gue ada ide" Nafisa dan Melda mendongak cepat.

"Kita tetep bisa ngejalannin rencana kita meski gak disini, Tapi gue harus ikut dengan kalian"

"Mungkin Lo harus bujuk komandan biar Lo bisa ikut kemisi itu" Ujar Nafisa.

"Bener apa yang Nafisa katakan!" seru Melda.

"Liat saja nanti"
.
.
.
Sedangkan disisi lain, Taeyong dan anak-anak lainya kini tengah berkumpul diruangan Johnny. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan berkumpul bersama, lagian sudah jarang juga mereka berkumpul seperti saat ini.

"Gue gak nyangka hidup gue bakalan begini, kenapa juga harus ada zombie" Lucas memanyunkan bibirnya lesu membuat yang lain lalu merotasikan bola matanya cepat.

"Kalo gak ada zombie pun, hidup Lo tetep nelangsa kan? Ya nggak Bang?" Haechan melirik Lucas.

"Gaya bener Lo ngomong nya Cas, semacam Lo lagi main drama" celetuk Johnny.

"Gue suka kok nonton drama" Ujar Lucas.

"Kaya cewek sih Lo sukanya nonton drakor" Sahut Jungwoo.

"Lhah iya kaya Amel, setiap nonton drakor ada pemain cowok yang ganteng, mesti diakui suaminya. Gue yang cuma pacarnya mah bisa apa?" Jelas Jaemin. Membuat Amel memukul bahunya keras sampai dirinya meringis pelan.

"Dhea juga, kadang teriak-teriak histeris sendiri pas lagi nonton drakor, gue kadang ngeri sendiri" Sambung Renjun, respon Dhea pura-pura gak denger.

"Bang Lucas mah bukan drama korea, Bang Lucas mah drama azab yang tayang diindo*iar itu lhoo" Sahut Chenle

"Ohh yang itu Le, Yang judulnya panjang banget kek rel kereta?" tebak Jisung meledek. Lalu ia melirik Lucas yang sudah memasang muka datarnya.

"Gak apa Bang, gue aja sukanya nonton azab, sinetron yang bikin kita bisa inget dosa kita sendiri, ya nggak Bang" Celetuk Safin, membuat Lucas lalu tersenyum puas.

"Nah ini baru yang namanya temen!" Lucas lalu bertos ria dengan Safin.

"Ck gagal deh bully Bang Lucas!" Chenle berdecak keras. Lucas lalu melebarkan matanya kesal.

"Durhaka Lo sama yang lebih tua"

"Iya Bang maap"

"Kasihan kan Bang Lucas terus yang kena bully, kali-kali Bang Jungwoo kek, tuh cowok tenang bat, anteng bener dizona nyaman" Kata Safin

"Gak tega, Jungwoo terlalu kiyowo" Seru Haechan.

"Ahh aku merasa tersanjung" sahut Jungwoo malu-malu. Membuat yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala jengah.

"Bang Jaemin sabar ya kalo diduain sama Oppa-oppa, Slepet aja jidatnya Amel" Chenle tiba-tiba berucap keras ke Jaemin. Amel yang merasa namanya dibawa-bawa pun melotot tak terima.

"Gue gak nyari gara-gara sama Lo ya Le! Lo duluan yang mulai!!" Teriak Amel kesal

"Gak denger, burem"

"CHENLE!!!"

"Udah Le, lama-lama yang drama itu hidup Lo bukannya Lucas" ujar Johnny.

"Kenapa bahasnya drama ya?" Dhea membuka suara.

"Gak tau tuh, gue gak pernah nonton drakor ataupun sejenisnya" Ujar Jisung.

"Sumpah Sung?"

"Ho'oh"

"Mau gue ajak nonton? Amel punya banyak lho dihapenya" tawar Jaemin. Jisung menggelengkan kepalanya.

"Gak usah Bang, gue gak perlu nonton drama, hidup gue aja udah banyak drama kek gini" Ucap Jisung dramatis.

"Njirr"

"Cakepp"

"Besttt"

"Aissy"

Sedangkan Taeyong, Jaehyun, Yuta dan Nanda hanya diam menyimak, hanya memandang interaksi antara sahabatnya itu membicarakan hal-hal unfaedah, sebagai yang paling waras mereka memilih untuk diam saja.

"Kalo Lo Ben, sukanya drama apa?" tanya Jisung pada Benita.

"Gue lebih suka sinetron"

"Apa??"




"Suara hati istri"

Pfftt

.
.
.
Up lagi nih..

Pengin cepet rampung..

JAN LUPA VOTE

FOLLOW IG SAIA, FOLLBACK DM AJA.

SPAM NEXT BUAT LANJUT!

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang