ep.45

3.2K 595 71
                                    

Happy Reading:)

Dhea terisak pelan, ia tak kuat lagi melihat keadaan disekitarnya sekarang. Semuanya telah tertembak, Dhea hanya bisa menangis dalam diam.

Menangis tak ada gunanya, buru-buru Dhea mengambil kedua pistol yang ia selipkan dikedua saku bawah. Lalu Ia arahkan kedua pistolnya itu kepada Yangyang. Dhea menatap Yangyang dengan punuh kebencian.

"Lo bakalan mati, Yangyang!" sinis Dhea.

"Oh yah? Gak kebalik?" Yangyang menarik senapan yang ia bawa dilengan kananya.

Dhea terkejut, teryata pria itu mempunyai banyak senjata. Mulai dari pistol biasa, senapan, busur panah, dan apakah ia juga membawa bom? Nyali Dhea menciut seketika. Kemampuam dirinya belum sebanding dengan pira arogan dihadapannya itu.

Namun saat dirinya teringat dengan keadaan Renjun, Dhea menepiskan rasa takut di dirinya itu.

"Gue hitung satu sampai tiga, Lo bakalan mati saat itu juga, percuma Lo tembak gue gak bakal mempan asal Lo tau" Ketus Yangyang

Dhea menurunkan pistolnya gelisah. Jadi, apakah baju yang dikenakan pria itu anti peluru? Dhea tidak berpikir begitu sebelumnya. Sekarang malah ia yang dibuat kalang kabut.

"1......"

"2......"

Dhea tak gentar ia segera mengarahkan pistolnya kearah kepala Yangyang, dibagian itulah ia bisa menembak pria itu.

"3....."








DORRRR

Dhea terlambat

Yangyang tertawa pelan, ia merasa seakan dirinya-lah yang berkuasa disini. Tepat setelah gadis itu tumbang ke bawah. Seorang gadis lain datang tergesa menghampiri gadis yang tertembak tadi, Yangyang mengerutkan kedua alisnya hingga melengkung, sepertinya dia mengenali sososk gadis itu.

"Dhea!!" Benita menguncang cepat tubuh Dhea yang tergeletak.

Benita menjambak rambutnya frustasi, melihat disekitarnya sekarang. Ia lalu mengepalkan tangannya kuat. Mengingat semua kekacauan itu terjadi begitu saja.

Ia menoleh cepat kearah Yangyang dengan wajah marah, Tatapan matanya tajam bagaikan silet. Apaan dah?

"B-Benita?" Yangyang terlonjak saat mengetahui siapa gadis itu. Teman baiknya dulu.

"Masih inget gue, Lo?" ketus Benita



Brughh

Yangyang meloncat turun dari atas mobil, Ia lalu berjalan mendekat kearah Benita.

"L-Lo masih hidup?" ucap Yangyang terbata

Yangyang benar-benar kaget bukan main, saat melihat gadis yang berada dihadapannya sekarang, ia kira Benita sudah mati karena terinfeksi. Tapi ternyata dugaannya tidak benar karena sekarang gadis itu tengah berdiri dihadapannya

"Kenapa kaget?" Yangyang diam

"Gue gak nyangka sama Lo Yangyang, dulu Lo temen baik gue, gue mengira Lo orang baik, tapi apa? Dugaan gue salah. Lo penyebab kekacauan ini Lo bikin semua hancur!, tapi gue bersyukur Yang, waktu Lo minta gue buat bahan percobaan Lo, gue langsung pergi saat itu juga. Kalo waktu itu gue tetap disana sama Lo, gue yakin gue udah mati dan menjadi makhluk-makhluk sialan itu!"

"Lo bener-bener gak waras Yangyang, gara-gara Lo semuanya hancur. Semua kota di Jawa hancur, dan itu semua cuma gara-gara virus yang dibuat sama Lo? anak SMA yang masih bocah?..." Benita tak habis fikir.

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang