ep. 43

3.3K 554 305
                                    

Mobil yang dikendarai Johnny, berhenti disebuah halaman luas yang letaknya tak jauh dari Monas. Keadaan disekitar kini terlihat begitu sepi. Bahkan Monas seperti daerah yang mati. Johnny kemudian melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Kita turun disini!" Pinta Johnny

"Lhah Bang masa disini sih? Ntar kalo kita jalan kesana ada zombie gimana?" Seru Haechan.

"Ya Lo tinggal tembak lah bego!" balas Jaemin tak selow. "Lo bawa pistol buat apa sih gunanya? Pajangan doang?"

"Iyha iyha seloo dong, gue tau Lo lagi galau tapi gak harus gini banget kali, udah mirip Renjun bat" sungut Haechan kesal.

"Bisa nggak sih, kalo mau apa-apa jangan ada perdebatan! Mau keluar aja cekcok dulu. Ribet emang!" Ujar Kun membuat Haechan lalu menatap Jaemin tak suka. Johnny memilih mengabaikan.

"Bapak-bapak sama Ibu-ibu yang ada disini, kalian  tetap berada didalam mobil, Kita yang akan keluar" Kata Johnny ke orang-orang yang mereka selamatkan saat di minimarket.

"Bang gue ikut ya!" Sahut Hendery

"Gak usah! Lo disini aja. Lagian Lo gak ada senjata, takutnya malah nyusahin!" Balas Jaemin dengan menatapnya sinis.

"Lo tetep disini" Jaemin tersenyum puas saat Johnny berkata tadi. Hendery hanya mengangguk pasrah

"Kalian hati-hati, dan terimakasih sudah menyelamatkan kami nak!" Ujar dari salah satu pria paruh baya. Johnny mengangguk dan tersenyum lebar.

Satu persatu mulai turun dari mobil. Senjata mereka masing-masing, mereka pegang dengan erat. Raut waspada terpampang jelas diwajah mereka.

Yuta berjalan didepan, lalu disusul Johnny dan Nanda dibelakangnya. Kemudian yang lain ikut mengekor. Cairan yang sudah mereka masukan dalam botol kaca, kini dibawa oleh Nanda ditas kecil selempang.

"Chenle Lo harus tetap disamping gue!" ujar Amel sangat pelan, ke Chenle.

"Kenapa? Lo naksir sama gue?" balas Chenle dengan suara pelan juga.

"Nggak Le, gue sebel sama Jaemin, dia malah jalan bareng sama Nafisa! Pliss Le, gue takut" lirih Amel, membuat Chenle merasa bimbang.

"Kalem, gue bakal lindungin Lo" Amel bernapas lega. Lalu tersenyum tipis kearah Chenle.

Jaemin udah gak suka lagi sama gue, dia udah lupain gue? Jahad banget sumpah! - Amel menggerutu dalam hati.

Lalu keheningan menyelimuti mereka, hanya ada suara derap langkah yang berasal dari kaki mereka sendiri.



 

DOORRRR

Serempak menoleh dan memandang kesatu sama lain, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara tembakan yang terdengar begitu kencang. Membuat mereka kini bertanya-tanya asal dari suara tembakan itu.

"Siapa yang ngeluarin peluru tadi? Pliss jangan main-main" Johnny dengan tatapan mengantimidasi. Mereka menggeleng cepat, tanda tak tau.

"Bukan kita Bang!"

"Terus siapa lagi kal----"

 

DORRRR

SIAPA DIA?

Mereka menoleh kebelakang dengan perlahan, mendapati seorang pria berbaju hitam pekat, dan kedua pistol dikedua tangannya. Pria itu berdiri tegap diatas mobil mereka.

Zombie Apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang