6

3K 218 23
                                    

Special part 1.0

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit akhirnya Suho dan Jisoo sampai disebuah toko bertuliskan suits and tie. Suho masuk kedalam toko tersebut dan menarik Jisoo untuk ikut bersamanya sampai mereka lupa kalau mereka adalah seorang idol. Untung saja hanya ada dua penjaga toko tersebut yang sepertinya memang tidak menyadari siapa mereka.

Suho berjalan kesebuah susunan jas yang berwarna hitam sambil tetap memegang tangan Jisoo. Pria itu memilih jas yang warnanya senada dengan gaun kekasihnya itu,Jisoo pun ikut membantu memilih Jas yang cocok untuk Suho.

"Sepertinya apapun yang kau gunakan akan cocok oppa," Ucap Jisoo setelah melihat Suho yang bingung pada dua jas pilihan akhirnya. Yang satu jas hitam polos dengan model saku dibawahnya dan jas hitam dengan motif garis putih di sisi jasnya.

"Tapi aku harus memilih yang cocok dan terbaik hari ini Jisoo," Jawab Suho sambil berjalan menuju tempat pembayaran.

"Adakah jas model lain?" Tanya Suho pada wanita yang cukup berumur di meja pembayaran tersebut.

"Ada tuan,saya ambilkan dulu," Jawab wanita itu sembari menuju ke sebuah lemari kaca dan mengeluarkan sebuah jas yang dibalut dengan plastik transparan.

"Ini tuan model terbaru kami."

"Baiklah aku ambil yang ini,ruang gantinya dimana?"

Wanita itu menunjukan sebuah ruangan dengan pintu berwarna coklat. Suho langsung bergegas kesana dan tak lupa Jisoo mengikutinya dibelakang.

"Haishh percuma saja kau memikirkan jas mana yang cocok untukmu kalau pada akhirnya memilih jas yang di pilihkan wanita itu oppa," Cibir Jisoo sebelum Suho masuk ke ruang ganti itu.

Suho hanya tertawa lalu masuk ke dalam ruangan itu,sedangkan Jisoo duduk di sofa yang tersedia di sana. Tak perlu waktu lama Suho sudah keluar dengan setelan Jas hitam yang memiliki kerah berwarna coklat serta sedikit motif jangkar kapal pada sakunya dipadukan dengan turtleneck berwarna coklat. Membuat dirinya terlihat bersinar di mata Jisoo.

 Membuat dirinya terlihat bersinar di mata Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?" Tanya Suho sambil memutar badannya.

"Sudah kubilang kau akan cocok dan ya kau terlihat sangat tampan," Balas Jisoo membuat Suho tersenyum.

Suho memegang tangan Jisoo dan membawanya keluar dari toko tersebut setelah menyelesaikan pembayaran. "Sekarang kita pergi kesana."

Jisoo mengikuti arah tangan Suho yang menunjukkan sebuah restaurant yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. "Kita kesana? Apakah banyak orang disana?"

"Jangan khawatir aku sudah memesan tempat itu," Balas Suho santai dan berjalan dengan tetap menggenggam tangan milik Jisoo sampai mereka masuk kedalam restaurant tersebut dan disambut oleh seorang pelayan.

"Atas nama siapa?" Tanya pelayan dengan setelan yang telihat rapih.

"Atas nama Junmyeon," Balas Suho singkat.

Pelayan itu langsung mengantarkan Suho dan Jisoo ke ruangan yang sudah dipesan sebelumnya oleh Suho.

"Kenapa kau suka sekali menggenggam tanganku?" Tanya Jisoo ketika tangannya masih saja di genggam Suho.

"Aku menyukainya."

Jisoo langsung terkejut kagum setelah Suho mengajaknya masuk ke ruangan itu. Sebuah ruangan minimalis berwarna putih dengan dekorasi bunga mawar merah,balon-balon yang menggantung dengan pita,lilin-lilin kecil yang menyala membentuk lambang hati,dan sebuah meja dilengkapi dua kursi.

Jisoo menyusuri balon-balon yang menggantung dengan pita,disetiap balonnya terdapat foto-foto mereka berdua dengan sebuah kata-kata manis di belakang foto itu. Jisoo membacanya satu persatu.

"Perjuangan mendapatkanmu sama sepertinya saat aku berjuang untuk debut," Ujar Jisoo membaca kata-kata di foto pertama kali mereka berkencan.

"Aku sangat berterima kasih kepada tuhan yang menciptakan wanita sepertimu untukku," Ujar Jisoo membaca dibalik foto selfie yang ia ambil menggunakan handphone milik Suho.

Jisoo membalik sebuah foto yang ia ingat foto itu diambil setelah bertengkar. "Mencintaimu bukan hal yang sulit,namun bukan hal yang mudah juga. Hubungan kita memang tidak akan selalu berjalan baik-baik saja,tapi aku yakin kalau kita akan baik-baik saja,Jisoo."

"Kadang aku berfikir kenapa aku harus menjadi seorang idol? Menjadi seorang idol membuat ku harus menahan rindu padamu,menahan semua rasa yang ingin aku sampaikan langsung. Membuat semuanya terasa sulit bagiku tapi lagi-lagi kesulitan itu hilang saat tiba-tiba kau menyemangatiku." Jisoo tersenyum lebar dan menatap Suho yang berdiri disampingnya,lalu ia membalik sebuah foto lagi

"Aku memang bukan makhluk yang sempurna,bukan sosok manusia yang dapat membuat orang bahagia,bukan manusia yang membuat siapapun bersamaku itu senang. Aku hanya manusia yang terus tumbuh dan butuh bimbingan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Aku akan terus berusaha menjadi lebih baik untukmu,agar kau merasa aku adalah orang terbaik yang pernah kau miliki."

"Kau pun tahu kalau aku terlalu sering membuatmu kecewa,marah,dan tersakiti. Ketika semua yang kulakukan itu aku jadi merasa bahwa aku adalah manusia paling bodoh. Manusia bodoh yang melukai hati seseorang bak malaikat,aku sungguh meminta maaf atas apa yang sudah aku lakukan,atas apa yang pernah aku katakan dan apa yang ku perbuat untukmu. Aku berjanji mulai sekarang akan merubah diriku untuk tidak membuat kesalahan yang sama kembali," Jisoo membacanya dengan lirih karena dirinya sudah meneteskan air mata. Jisoo merasa bahwa Suho adalah memang orang terbaik yang ia miliki saat ini.

Setelah membaca beberapa akhirnya Jisoo mengambil foto terakhir yang masih tergantung dengan sebuah surat yang menempel. Sebuah foto yang bahkan membuat Jisoo terkejut dan berfikir siapa yang memotretnya. Foto dimana ia dan Suho berpelukan. Jisoo ingat itu beberapa bulan yang lalu dimana ia baru saja menyelesaikan comeback stagenya dan Suho yang saat itu masih menggunakan baju rumah sakit serta bekas alat infusnya yang masih menempel tiba-tiba datang memeluknya sambil menangis dan memohon maaf padanya meminta dirinya untuk kembali dan tidak meninggalkannya.

"Terima kasih sudah bersamaku,terima kasih telah membuat hari-hariku lebih bahagia,terima kasih telah percaya padaku,terima kasih telah memberi semua kesempatan padaku,terima kasih sudah memaafkanku,terima kasih sudah membalas perasaanku,terima kasih atas kebaikan dan kelembutanmu Jisoo. Mungkin kalau aku melanjutkan ucapan terima kasihku itu tidak akan ada habisnya,sekarang aku cuma ingin mengatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu dan tak akan pernah ingin kehilanganmu. Kau adalah orang tepat yang bertemu denganku dan mungkin juga orang yang tepat untuk mejadi takdirku nantinya. Aku harap kita akan selalu bersama dan menjalaninya dengan bahagia kedepannya. Happy anniversary my love,Kim Jisoo."

Air mata Jisoo sudah semakin deras keluar dan membasahi pipinya bagaimana bisa Suho menunjukkan sisi dirinya seperti ini,hatinya terasa tersentuh dan bertekad untuk tetap bersama pria yang berdiri disamping sambil menatap dirinya itu. Baru saja Jisoo ingin mengelap air matanya tiba-tiba Suho memegang kedua tangannya dan bertekuk lutut dihadapannya.

"Kau tahu kan aku tak mau kehilanganmu dan ingin tetap bersamamu?" Tanya Suho pada Jisoo yang masih meneteskan air matanya,

Jisoo hanya menganggukan kepalanya merasa tegang dengan situasi tiba-tiba seperti ini.

"Maka dari itu aku melamarmu dan menikahlah denganku sampai waktunya tiba nanti," Ucap Suho pada akhirnya lalu tangannya mengambil sebuah kotak di saku jas miliknya.

Tentu saja sebuah kotak dengan cincin di dalamnya.
















Hiya hiya🙈
Ngegantung banget hehe:)

Yang ngefoto Suho ama Jisoo berpelukan itu adalah Jennie. Baca Chapter 41 Leader Lov ada adegannya disitu hehe:)

Tunggu chapt selanjutnya ya hehe

Cerita ini dibuat karena gabut semata,tapi semoga dapat diterima:)

NEXT>>>

VISUAL LOV [SUHO X JISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang