Suho baru saja keluar dari gedung SM dan dengan cepat berlari kearah mobilnya meninggalkan member-member Exo yang terus berteriak kepadanya. Dia masuk kedalam mobilnya lalu menjalankannya dengan kecepatan tinggi dari sana menuju ke rumah orang tua Jisoo di Dongdaemun.
Setelah sekitar 45 menit lebih mengendarai mobil akhirnya Suho sampai di rumah milik orang tua Jisoo. Suho terpaksa harus datang tengah malam seperti ini karena dirinya harus menyelesaikan pekerjaannya dulu tadi bersama member Exo lainnya,tapi untung saja keluarga Jisoo belum tertidur saat dirinya datang.
Sebenarnya Suho sudah beberapa kali datang kerumah itu namun selalu gagal bertemu Jisoo karena wanita tidak ingin bertemunya untuk saat itu,tapi tetap saja Suho berusaha datang walaupun malam-malam seperti ini. Sekarang Suho sudah di depan pintu kamar Jisoo sambil membawa nampan yang berisi makanan,menurut eomma Jisoo tunangannya itu belum mau makan sejak kemarin dia hanya terus meminum susu saja.
Tok.... Tok....
Suho mulai mengetuk pintu kamar wanita itu,namun belum ada jawaban.
Tok.... Tok....
Suho mengetuk kembali,masih belum ada jawaban juga darinya atau mungkin saja wanita itu sudah tertidur.
Tok.... Tok....
"Eomma aku tidak ingin makan," Teriak Jisoo dari dalam sana dengan suaranya yang sangat serak,wanita itu tidak berfikiran bahwa Suho lah yang mengetuknya.
Tok.... Tok....
"Eomma sudah kubilang nafsu makanku sedang tidak baik,aku tidak ingin makan," Teriak wanita itu lagi.
Suho masih terus berusaha mengetuk sampai pintu itu terbuka. Dan benar saja pintu itu langsung terbuka dan menampilkan wanita yang hampir 2 minggu berkurung diri itu.
"Haishh! Eomma kan sudah kubil-" Jisoo membulatkan matanya dan terdiam tidak melanjutkan ucapannya setelah menyadari di depan pintu itu bukan eommanya,melainkan Suho.
"Makan," Ujar Suho dengan datar membuat Jisoo terdiam dan menatapnya aneh,entah tatapan apa itu.
"Jisoo makan dahulu,kalau kau tidak makan yang ada kau bisa,"
"Kenapa kau malam-malam begini berada disini?" Tanya Jisoo memotong pembicaraan Suho dihadapannya itu.
"Tak penting aku disini buat apa Jisoo,yang penting kau makan dulu. Aku tidak mau melihatmu sakit dan terlihat lemah seperti ini,itu membuatku khawatir" Jawab Suho berusaha dengan santai,sejujurnya dia juga lelah kalau keadaannya seperti ini terus.
"Bukankah aku sudah bilang? Kalau aku tidak ingin makan dan aku tidak mau melihat siapapun sekarang. Kau tidak perlu susah-susah untuk kemari,jadi lebih baik kau pergi dari sini dan jangan beri tahu siapapun tentangku," Balas Jisoo yang setelah itu langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang.
Brakk....
Suho hanya memandang pintu itu lalu berusaha mengetuknya lagi. Sepertinya pintu itu tetap akan tidak terbuka. Suho meletakan nampan dari tangan kirinya ke meja dan duduk menyender di depan pintu kamar Jisoo.
"Jisoo? kau akan terus begini? Apa kau memang membenciku?" Tanya Suho dibalik pintu itu,entah Jisoo dapat mendengarnya atau tidak.
"Jika benar kau membenciku aku tidak apa-apa,tapi setidaknya kau makan dan jaga kesehatanmu jangan buatku khawatir dan gelisah seperti ini." Ucap Suho sambil meletakan kepalanya menempel di pintu.
Suho menghela nafasnya dan membuangnya dengan kasar. " Aku memang salah meninggalkanmu saat itu,tapi kalau aku tahu semuanya akan terjadi seperti itu aku pasti tidak mungkin meninggalkanmu. Lagi pula kenapa kau masih di sana? Sedangkan aku sudah pergi lama dari sana. Aku pergi dari sana bukan tanpa alasan,aku hanya kecewa dengan jawabanmu saat itu. Aku mengajakmu menikah diawal tahun juga agar pernikahan kita tidak ditunda lagi,harus kau ingat umurku sudah waktunya untuk menjalani wajib militer. Jika itu terjadi dan kita menunda pernikahan pasti akan ada banyak halangan dan masalah yang berdatangan."
"Aku sudah berulang-ulang kali meminta maaf padamu dan kau selalu bilang ini bukan salahku,lalu kenapa kau seperti ini padaku? Coba katakan padaku. Aku selalu berusaha buat datang kemari ditengah jadwalku,tapi kau tak menghargai kehadiranku di sini dan aku tetap sabar dengan itu. Apa yang harus kulakukan lagi?"
"Pasti kau tahu kan aku selalu jadi perhatian besar para media akhir-akhir ini. Mereka selalu menyerangku dengan pertanyaan aneh,kolom komentar juga dipenuhi pertanyaan yang sama dan berita-berita terus bermunculan. Aku tidak tahu ingin menjawab apa,aku juga tidak bisa mengkonfirmasi apapun jika kau nya saja seperti ini," Ujar Suho dengan suara yang mulai parau.
"Aku tidak menyalahkanmu Jisoo,tapi kenapa kau seperti ini? Aku juga disini sama sakitnya dengan kau. Tidak hanya kau yang tersakiti,tapi aku juga jadi jangan seolah-olah hanya kau saja yang tersakiti kau harus melihatku juga. Kau harus tahu apa yang aku alami juga,apa kau tahu apa yang kualami?" Ujar Suho lagi dengan suara yang benar-benar parau hampir tidak terdengar,pria itu menangis menumpahkan emosinya disana.
"Aku berusaha menanggung semuanya selama kau berdiam disini Jisoo ya,itu sangat melelahkan bagiku,sangat menyakitkan,sungguh membebanku semuanya menjadi pikiran dan membuatku frustrasi. Kau dan aku berjanji untuk menerima resiko yang terjadi,tapi apa? Kemana janjimu Jisoo ya? Kemana?! Bahkan kau menghilang seperti itu sebelum membahasnya dan menghadapinya denganku. Kalau seperti ini sama saja kau menghidar dan tidak menepati janjimu kan? Sebenarnya kalau boleh jujur aku kecewa kau seperti ini,tapi aku cukup tahu saja kalau seperti ini," Pria itu menghapus air matanya lalu pergi dari sana,meninggalkan Jisoo yang juga menangis tanpa suara dibalik pintu itu.
Suho melangkahkan kakinya keluar rumah itu,sebelumnya dia berpamitan dengan keluarga Jisoo yang ternyata sedang menonton televisi di ruang tamu.
••●••
Jisoo menangis dengan deras tanpa suara. Dirinya mendengar semua perkataan Suho,perkataan yang membuatnya tersadar akan kesalahan dari dirinya sendiri. Merasa gagal dan kecewa dengan dirinya sendiri kalau faktanya dia tidak bisa menghadapi masalah sesuai dengan janjinya sendiri pada Suho,malah menghindar bagaikan pengecut seperti sekarang ini.
Jisoo melangkahkan kakinya menuju jendela setelah terdengar bunyi mobil pergi. Pasti Suho sangat kecewa padanya,tapi sekali lagi dirinya tidak tahu harus melakukan apa,tidak tahu harus bagaimana,tidak dapat berfikir jernih,dan tidak dapat menemukan solusinya. Dia seperti orang lemah dan bodoh bahkan Jisoo pun tidak tahu kemana dirinya yang kuat dan dewasa sepertinya sudah benar-benar hilang,Jisoo yakin ada yang salah dengan dirinya saat ini. Wanita itu hanya bisa terus menangis dan terus menangis sampai tiba-tiba pandangannya hitam dan hilang tanpa kesadaran.
Heiyoooo up
Tak ingin banyak kata² nanti haus:v📌Hehe selamat berpuasa bagi yang menjalankan ya:)
Cerita ini dibuat karena gabut semata,tapi semoga dapat diterima:)
NEXT>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
VISUAL LOV [SUHO X JISOO]
Romance( BELUM REVISI ) The next season of : 'LEADER LOV [SUHO X JISOO]' "Aku kasih tau padamu kalau putus itu ada dua. Bisa putus lalu berpisah atau putus lalu menikah," -Visual Lov. #1 Jiho 160520 #1 Jiho 170520 #1 Jiho 180520 #1 Jiho 190520 #1 Jiho 2405...