10

2.5K 215 18
                                    

Suho baru saja keluar dari mobilnya dan berjalan ke sebuah gedung yang pernah dia kunjungi sebelumnya,tapi ini untuk pertama kalinya dia masuk ke dalam gedung tersebut. Banyak pasang mata yang memperhatikannya dan Suho berusaha untuk biasa saja.

Suho membuka handphone miliknya dan langsung menelpon kekasihnya,Jisoo. Sudah beberapa kali ditelephone,tapi telephonenya tidak diangkat. Suho tidak tahu dia harus kemana jadi dia memilih untuk duduk di kursi dekat tempat yang bertuliskan YG Cafetaria.

"Suho?" Panggil seseorang tidak lama setelah Suho duduk di sana.

Suho langsung menoleh dan mendapati Seungri yang berdiri tak jauh darinya. "Ah annyeonghaseyo,hyung," Salam Suho sambil membungkukkan badannya.

Seungri langsung jalan mendekati Suho. "Mengejutkan sekali kau ada disini,sedang apa memangnya?"

Seungri dan Suho sudah kenal sebelumnya. Mereka bertemu di acara MAMA pada tahun 2016. Saat itu Seungri memang dekat dengan Sehun yang dianggap sebagai adiknya,lalu Sehun memperkenalkannya pada semua member Exo. Mereka juga sempat akrab dalam beberapa waktu dan kesempatan.

"Aku ada keperluan bertemu dengan Yang Hyun Suk," Jawab Suho sedikit canggung karena susah cukup lama mereka tidak bertemu.

"Sajangnim? Keperluan pekerjaan apa pribadi?" Tanya Seungri lagi.

Belum sempat Suho menjawab tiba-tiba Jisoo datang menghampiri mereka.

"Oppa aku mencarimu dari tadi,ternyata kau ada disini," Ucap Jisoo sambil mengatur nafasnya karena dia sedikit berlari untuk mencari Suho.

"Ah annyeong Seungri oppa," Sapa Jisoo setelah menyadari adanya Seungri. "Kebetulan sekali kita bertemu," Lanjut wanita itu.

"Ya aku baru saja selesai makan siang. Kau mencarinya? Disuruh sajangnim?"

"Iya aku mencarinya. Ya seperti itu lah oppa sedikit ada permasalahan dengan sajangnim," Jawab Jisoo santai. Tidak perlu heran karena Jisoo memang orang yang paling akrab dengan para member lain bahkan BigBang sekalipun.

"Ah aku mengerti sepertinya,kalian berkencan?" Tanya Seungri langsung. Tidak ada jawaban dari Jisoo maupun Suho. Keduanya saling menatap saja.

"Haishhh tak perlu takut,kalian bertemu sajangim santai saja. Jawab apa adanya,kalau ditentang jawab dengan yang baik dan menguatkan. Lagi pula berkencan bukan hal yang buruk," Tutur Seungri dengan jelas.

"Ne,Gomawo," Ujar Jisoo dan Suho bersamaan.

"Tapi kenapa Suho sampai dipanggil kesini?"

"Cukup rumit oppa,aku belum bisa menjelaskannya," Jawab Jisoo seadanya.

"Yasudah kalau seperti itu. Aku pergi dulu ne,semoga hubungan kalian baik-baik saja," Pamit Seungri pada Jisoo dan Suho.

"Ah iya,tapi oppa jangan bilang siapapun ne?" Ujar Jisoo sambil mengeluarkan senyumnya.

"Hahaha tentu saja," Seungri langung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kenapa handphonemu mati?" Tanya Suho setelah Seungri pergi.

"Handphoneku ditahan oppa,kita langsung keatas saja." Jisoo menarik tangan Suho dan berjalan menuju ke lift.

"Aku sangat tegang,kenapa kau santai sekali?" Tanya Suho setelah pintu lift tertutup.

Jisoo menoleh ke arah Suho yang juga menoleh ke arahnya. "Kau tak dengar kata Seungri oppa? Lagi pula orang tua ku sudah berbicara dengan sajangnim."

"Orang tua mu datang kesini?"

"Iya,tapi mereka sudah kembali pulang. Jadi sekarang tinggal kau."

"Ck,aku jadi gelisah seperti ini," Suho berdecak akibat kegelisahannya.

"Tak perlu gelisah,percaya padaku semuanya baik-baik saja. Aku sudah berbicara semuanya pada sajangnim begitupun orang tuaku kau hanya perlu meyakinkan dan menambahi mungkin. Semangat ne?" Jelas Jisoo sambil menggenggam tangan Suho yang terasa dingin.

"Baiklah kalau begitu,aku akan berusaha semampuku," Balas Suho setelah itu mereka keluar lift dan berjalan menuju ruangan tempat dimana sajangnim berada.

- Sungai Han.

"Kau mau membeli sesuatu disini?" Suho bertanya pada Jisoo yang berjalan tepat disampingnya. Mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan dan sekedar menikmati langit malam di sekitar sungai Han. Setelah hampir seharian mereka berada di dalam ruangan sajangnim menjelaskan bahkan sampai beradu argumen perihal hubungannya yang akan dibawa ke jenjang pernikahan.

Semuanya begitu merumitkan untuk diceritakan. Dimulai dari Jisoo yang berdebat lalu bersiap menanggung resiko apapun yang terjadi pada karirnya setelah tetap berniat dengan keputusannya,orang tuanya yang datang untuk terlibat membicarakan semuanya,hingga Suho ikut datang juga atau lebih tepatnya dipanggil untuk menjelaskan keinginan dan tujuannya. Begitu sulit untuk membawa hubungan mereka lebih lanjut belum lagi reaksi para fans dan media nanti yang belum tentu mereka bisa hadapi. Yang jelas agensi mereka sudah menyutujui dan membiarkan keputusan yang telah Suho dan Jisoo buat,tapi semua resiko yang ada ditanggung mereka dan keluarga tanpa campur tangan agensi.

Karena itu juga mereka menenangkan hati dan pikiran mereka untuk sesaat sebelum masalah-masalah yang lebih besar menguji mereka setelah ini.

"Sepertinya coklat hangat cocok untuk dinikmati oppa," Jawab Jisoo pelan karena suasana di sekitar sungai Han cukup ramai mengingat ini masa tahun baru,banyak orang-orang yang menghabiskan waktunya disana.

Mereka berjalan ke sebuah kedai yang tak terlalu banyak pengunjung dan memesan dua coklat hangat tak lupa dengan beberapa cemilan yang tersedia disana. Setelah itu Suho dan Jisoo memilih untuk duduk di sebuah lahan dengan alas rerumputan yang cukup sepi dan menikmati coklat hangatnya disana sambil memandang orang-orang yang ramai di pinggir sungai.

Jisoo menoleh pada Suho memperlihatkan wajah tampan kekasihnya yang diterpa dengan hembusan angin membuat rambut pria itu tak beraturan. Tangan Jisoo refleks terulur merapihkan rambut kekasihnya itu,Suho menoleh kearahnya membuat mata mereka saling bertemu dan saling menatap dengan lamat-lamat.

"Oppa," Panggil Jisoo cukup lirih tapi masih bisa terdengar oleh Suho.

"Hmm?" Balasnya.

"Kau sudah yakin dengan keputusanmu? Aku takut semuanya berantakan karena diriku oppa,kalau kau mau masih bisa dibatalkan," Raut wajah Jisoo berubah sedikit sendu.

Suho mengernyitkan alisnya lalu menggeleng cepat,dengan sekali gerakan menangkup kedua pipi milik wanita itu dan memandangnya lebih dalam lagi. "Percayalah padaku kalau aku sudah benar-benar yakin dengan semuanya. Aku mau hubunganku serius kerena menurutku diumur ku sekarang sudah bukan waktunya main-main lagi. Apapun yang terjadi nanti aku tidak akan pernah menyesal."

"Sekarang pertanyaanku apakah kau keberatan dengan semuanya? keberatan soal pernikahan?" Tanya Suho yang masih tetap menangkup pipi Jisoo sambil mengelusnya lembut dengan ibu jarinya.

Jisoo menggeleng merasa sama sekali tidak keberatan,semua ucapan Suho memang benar sudah bukan waktunya untuk main-main terlebih lagi mereka sudah menjalankan hubungannya selama dua tahun dengan kisah yang bisa dikatakan cukup berliku.

"Lagi pula kita tidak langsung menikah sekarang Jisoo,tunggu waktu yang tepat dan nikmati dulu sisa waktu yang ada," Ujar Suho yang langsung mengecup singkat dibibir kekasihnya.

Jisoo hanya tersenyum malu-malu dan menutupi pipi meronanya. "Haishh oppa ini tempat umum."

Suho terkekeh kecil merasa gemas dengan tingkah Jisoo. "Aigo....neomu kyopta."

Suho mengacak pelan rambut kekasihnya hingga sedikit berantakan dibuatnya.






Yeay bisa up walaupun malem gini hehe:)
Aing tuh bisa aja up cepet,tapi gara-gara home learning jdi kacau deh,ini buatnya aja ngebut:)

Tugas aja masih banyak yang ga kepegang padahal deadline depan mata wkwkw,tapi gapapa tetep semangat ya!

Stay safe and healty okay👌

Cerita ini dibuat karena gabut semata,tapi semoga dapat diterima:)

NEXT>>>

VISUAL LOV [SUHO X JISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang