chap 10

6.7K 809 113
                                    

°°°°

"Sebenarnya aku i-i-ingin meminta to-tolong" ucap Hinata terbata - bata, padahal hanya meminta tolong, tapi sebegitu gugup nya kah Hinata?
Y/n menatap nya, ia hanya terdiam dan menunggu Hinata melanjutkan perkataan nya.

"Ja-jadilah... Setter ku!"
Y/n memukul pipinya sendiri, merasa kecewa akan dirinya yang terlalu ge-er. Hinata kaget akan tingkah y/n, takut jika y/n menolaknya.
"Bukannya Tobio adalah settermu? Apa kamu tidak berlatih bersamanya?" tanya y/n seraya mengelus pipinya, salah siapa mukul diri sendiri.
Hinata menggeleng, "Kageyama itu katanya ingin berlatih sendiri"

'Shoyo - kun, padahal aku sudah berharap lebih' gumam y/n, kemudian gadis itu menerima tawaran Hinata dengan anggukan. Y/n hanya tersenyum kaku ke arah Hinata. "Y/n - san apa kau keberatan?" tanya Hinata yang membuat y/n terbelalak kaget, Hinata ini dikenal polos oleh teman setim nya, tapi ternyata cukup peka juga.

Y/n menggeleng, Hinata mendekatkan diri nya ke y/n, dengan ragu y/n mengambil langkah mundur.
"Apa aku terlalu memaksamu?" tanya Hinata menatap y/n dengan tatapan serius nya.

'Ahh!! Ini tidak baik untuk jantung!'

Y/n dengan cepat menggeleng, "Sampai jumpa besok, Shoyo!" pamit y/n berlari sekencang mungkin, Hinata hanya menatap y/n yang perlahan menjauh dari nya.

'kalau saja Kageyama tidak menyukai nya....'

°°°°°°°°

Y/n POV

Aku terlalu pede, ya?
Ternyata Shoyo hanya memintaku untuk membantu nya latihan, terlalu berharap itu menyakitkan, ya? Sudahlah memang seperti nya jodohku itu hanya Tuhan yang tahu!

Aku tidak akan berharap lagi kepada orang lain!
Dan juga kenapa aku bodoh sekali ya? Shoyo dan aku kan baru bertemu, dia tidak mungkin secepat itu menyukai ku! Bodoh nya seorang (Fullname) ini!

Aku berjalan ke kamar khusus para manager untuk istirahat, tapi rasanya perjalanan ini sangat jauh. Kenapa ya? Apa aku terlalu lelah? Kuatkan dirimu, y/n! Sedikit lagi sampai!

Dengan terhuyung aku berjalan sekuat mungkin, dan akhirnya sampai. Tapi pandanganku menjadi sangat buram saat menggeser buka pintu masuk,

"Y/n? Ada apa y/n?!!...."

"y/n!....."

'Suara itu? Tobio?'


°°°°°°

Aku terbangun dari tidurku, tapi sekarang dimana? UKS? Apa yang terjadi semalam?
Banyak hal yang tidak kuingat tadi malam, yang kuingat hanya Hinata meminta bantuan kepadaku.

"Ah, kau sudah sadar?" suara lembut yang menyapaku itu membuatku sedikit kaget, ternyata itu Kak Shimizu. Aku membalasnya dengan anggukan, Kak Shimizu pamit keluar sebentar untuk mengambilkan ku sarapan.

Suara pintu bergeser itu membuatku menoleh ke arah pintu, menampakkan tubuh kekar nan tinggi.
Sebenarnya pandanganku masih sedikit buram, aku mengedipkan mataku beberapa kali.

"Apa kau baik - baik saja?" suara itu mengisi seluruh ruangan UKS, aku mengangguk mengisyaratkan bahwa aku baik - baik saja.
"Apa yang terjadi padaku semalam, Tobio?" tanya ku pada Tobio, ia mengambil kursi dan duduk di sebelah kasurku.

"Kau pingsan" jawab nya, mungkin aku kelelahan karena terlalu banyak beraktivitas. "Sebaiknya kau istirahat dulu untuk sementara" Tobio berkata, dengan berat hati aku menerima saran nya. Aku menatap Tobio dan tersenyum dengan paksa.

"Terimakasih, maaf merepotkan mu"

Tiba - tiba Tobio menarik tanganku dan menatapku dengan dalam, "Apa yang kau bicarakan dengan Hinata semalam? Apa itu hal yang membuatmu menjadi seperti ini? Kalau iya, biar kuhajar Hinata boge itu!" ucapan nya itu membuat ku kaget, aku menggeleng dengan cepat.

"Bu-bukan kok! Santai saja, aku hanya kelelahan..."
Ucap ku meyakinkan Tobio, menyeramkan sekali laki - laki ini. Tapi, jarak wajahku dengan Tobio terlalu dekat. Aku dengan cepat mundur menjauhi Tobio, "Aahh!" aku terlalu jauh mundur dari kasur dan parahnya aku terpeleset dari kasur.

Tangan besar itu menggapai tanganku dan menarikku, posisi ini tidak baik untuk jantung! Aku dipeluk oleh Tobio?! Yang benar saja?!
Aku menghirup wangi tubuhnya, aku merasa sangat nyaman di pelukan Tobio.

Karena terlalu lama bertahan di posisi ini, aku berinisiatif untuk melepas nya, tapi Tobio malah mengeratkan pelukan itu. "T-tobio, nanti ada orang lho" tegurku, ia mengeluh rambutku.
'Ini tidak baik untuk jantung! Siapapun tolong!'

Aku merasa bahwa wajahmu sangat panas sekarang, setelah beberapa menit Tobio pun melepas pelukan nya. "Maaf" ucapnya lirih, aku menggeleng dan berterimakasih padanya karena telah menyelamatkan ku.

"Wajahmu memerah? Ada apa?" tanya Tobio, aku mendorong Tobio dan memekik, "SUDAH SANA KELUAR!!!" Tobio dengan cepat berlari keluar.
Kak Shimizu masuk dan menatapku bingung, aku mengalihkan pandanganku.

'Bakageyama memang menyebalkan!'

TBC

Akhirnya up lagi nichh
Maaf ya udah lama gak up. btw stay safe ya guys, rajin² cuci tangan! kalau keluar jangan lupa pakai masker untuk jaga - jaga, kalau ada gejala langsung cek dokter ya!
*ebuset malah ngasih nasehat :v

Oiya makasi ya uda 4k readers dan 500+ vote uwu💕💕

Harem Reader (Haikyuu!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang