"Kau tahu banyak ya, Osamu - kun!" y/n tersenyum lebar, Osamu mengangguk. "Y-ya, aku suka menonton pertandinganmu di tv!" Osamu menggaruk pipi nya pelan, pipi nya sedikit merona. Y/n tertawa kecil.
Tetapi ia terkadang tidak terlalu mengakui bahwa diri nya adalah setter terbaik di Miyagi saat SMP. Masih banyak hal yang belum sempurna menurut y/n, ia tidak dapat mengobrol tenaga nya dengan baik. Setiap selesai pertandingan, ia selalu menyempatkan diri untuk beristirahat agar tenaga nya kembali terisi.
Apalagi karena masa lalu nya itu, tenaga nya menjadi lebih cepat lelah. Tetapi kemampuan y/n memang bisa diakui hebat.
Tiba - tiba perut y/n berbunyi, wajah y/n memerah seketika. "Y/n lapar?" tanya Osamu memiringkan kepala nya. Y/n menggeleng, "Ti-ti-tidakk!" Ucap y/n mengibaskan tangan nya di depan Osamu.
Kruyuuk
"I-iya lapar..." y/n akhirnya mengakui bahwa ia lapar, memang rasa lapar itu tidak bisa ditahan. Ketika perut y/n sudah berbunyi sedikit, ia tidak akan bisa berbohong lagi.
Osamu terkekeh mendengar itu, "Y/n bisa masak?" tanya Osamu lembut, y/n mengangguk pelan. Osamu menarik tangan y/n untuk berdiri, "Kalau begitu, bantu aku memasak sarapan" ajak Osamu tersenyum simpul. Wajahnya memang terlihat baru bangun tidur, masih lemas. Tetapi kesan tampan nya selalu terpasang di setiap ekspresi apapun. Pipi y/n sedikit merona, ia mengalihkan pandangan nya kemudian mengangguk pelan.
Osamu dan y/n beranjak ke dapur, Osamu mengambil celemek di suatu rak dan mulai memakai nya. Y/n pun ikut memakai nya, mereka menyiapkan bahan dan mulai memasak makanan. Y/n memotong - motong bahan sedangkan Osamu yang memasak nya.
Sebenarnya Osamu lebih pandai memasak daripada y/n, gadis itu hanya mengikuti perintah dari Osamu untuk memotong bahan - bahan nya.
Saat y/n sedang memotong dengan pisau, ia sedikit melakukan kecerobohan. Salah satu jari nya terkena pisau dan mengeluarkan sedikit darah. Y/n merintih pelan, ia mencuci nya dengan air. Tetapi darahnya masih keluar. "Ada apa y/n?" tanya Osamu mendekat ke y/n.
"Jariku teriris" jawab y/n pelan, Osamu menarik tangan y/n, "Ayo kita obati" ucap Osamu, y/n tidak bisa menolak karena Osamu sudah menarik tangan nya. Osamu mematikan kompor nya terlebih dahulu, kemudian pergi ke ruang tamu.
Osamu mengambil kotak P3K, "Aku bisa sendiri Osamu - kun, biar aku sa-"
"Jangan, biar aku saja" Osamu langsung menolak permintaan y/n dengan tegas, ia merasa sangat khawatir. Padahal hanya luka kecil. Y/n lagi - lagi tidak bisa menolak kata Osamu, ia hanya bisa diam dan membiarkan Osamu mengobati tangan nya.
Y/n fokus akan pandangan nya ke wajah Osamu yang fokus mengobati jari nya. Ketika melihat dari dekat seperti ini membuat y/n melamun, 'padahal kami baru bertemu, tapi sikapnya sangat baik padaku' batin y/n masih fokus menatap Osamu.
Diam - diam y/n mengulum senyum tipis di bibir merah muda nya, "Selesai" ucap Osamu kemudian menatap y/n, gadis itu masih melamun. Pandangan nya masih lurus ke wajah Osamu. "Y/n?" panggil Osamu, tetapi gadis itu tak kunjung menyahut.
"Eh? Iya?" saat y/n sadar, jarak wajah mereka menjadi sangat dekat. Hanya berjarak beberapa cm saja, itu membuat wajah y/n memerah. Y/n ingin mundur, tetapi rasanya tubuh nya kaku. Tidak bisa bergerak, Osamu semakin mendekatkan wajah nya.
"BWAAHH!"
"WAAA--!"
Atsumu tiba - tiba datang merusak suasana, ia mengejutkan mereka berdua. "Sedang apa sih kalian?" pertanyaan Atsumu sedikit menyindir, Osamu menatap Atsumu tajam. "Mengobati jari y/n" jawab Osamu ketus. Atsumu hanya ber-oh ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harem Reader (Haikyuu!!)
Romance"(Name) kami menyukai mu!!" Di perebut kan oleh cogan di haikyuu?! "siapa yang harus kupilih?" Haikyuu milik Furudate Haruichi - sensei Story by Me