Chap 14

5.5K 679 154
                                    

Y/n POV

Siapa yang ingin ibu kenalkan kepadaku? Dan kenapa harus aku yang ke Hyogo?! Kenapa tidak ibu saja yang membawa orang lalu mengenalkan kepadaku di sini.

Menyebalkan.

Aku masih melakukan video call  dengan ibuku, tetapi ponsel nya di berikan kepada adik-adikku.
Mereka sangat berisik. Walaupun begitu, mereka adalah adik - adik yang sangat membuat suasana hatiku selalu senang.

"Onee - chan! Aku mau ngobrol sama teman - teman kakak!" Pinta Risaki di telpon, aku mengarahkan kamera ke arah Akaashi - san.

"namanya siapa?"
"Wahh! Wajah nya tampan!!"

Aku terkekeh, sedangkan Akaashi - san memalingkan pandangan nya. Apa ia tidak nyaman?

"Namanya Akaashi - san" Jawabku, "Aka-nii! Kapan - kapan mari kita bermain bersama!"

Akaashi - san terkekeh dan mengangguk, setelah Akaashi - san aku mengarahkan kamera ke arah Bokuto - san dan Shoyo.

"Rambutnya unik!"
"Ah ada jeruk!"
"Siapa itu kak?"

"Ini Bokuto - san, ini Shoyo" Jawabku seraya menunjuk mereka berdua.

"Hey hey hey!! Aku Bokuto Koutaro, ace di Fukurodani!"
"Uwaa! Bokuto - san, aku tidak akan kalah!!"

"Wahh! Keren!"
"Shoyo - san, kau libero ya?"

Shoyo menggeleng kemudian dengan bangga mengatakan, "Aku middle blocker!"

"Bohong nya ketahuan tuh" kata Lily, adik ku yang ke 6. Aku terkekeh mendengar itu, dan Shoyo merasa tidak terima di remehkan.

"Sabar ya, namanya anak kecil" ucap Akaashi - san.

"Sudah - sudah, y/n - nee mau istirahat. Dia sudah kelelahan" ucap ibu di telepon, "Ah tidak apa kok, aku juga merindukan adik - adik"

Ibu merekahkan senyum paling manis nya, "Istirahat yang cukup ya, sayang" ucap nya lembut, aku mengangguk. Lalu ibu mematikan telpon nya.

"Ma-maaf ya, kelakuan adikku memang begitu"

Author POV

"y/n - san, ibumu cantik ya" puji Hinata, "Terima-"

"Tapi anak nya lebih cantik" lanjut Hinata, pipi y/n memerah mendengar itu.

"Ohh! Benar sekali! (Nickname) - chan memang sangat mirip dengan ibu nya" Bokuto menyetujui perkataan Hinata.

"Tetapi warna mata kalian berbeda, ya?" perkataan Akaashi membuat y/n terkekeh, "Benar, keluargaku memiliki warna mata yang berbeda - beda"

Hinata berjalan mendekat ke arah y/n, dan mendekatkan wajah nya.

"Oi, Hinata!" tegur Bokuto, "Sho-shoyo?"

Hinata menatap y/n dengan tatapan yang sangat serius dan fokus, wajah Hinata yang terlihat serius membuat y/n menjaga jarak dari Hinata.

"Shoyo, wajahmu menyeramkan" ucap y/n lirih, Hinata meminta maaf karena terlalu berlebihan.

"Osuu~" Kuroo, Futakuchi, Daichi, dan Oikawa memasuki gym dan menyapa dengan kompak. "Osu!" balas Bokuto dan Hinata.

"Y/n - chan, kau tidak istirahat? Yang lain sedang makan, lho!" Oikawa khawatir kepada y/n yang kondisi nya memang belum sepenuh nya pulih, jika y/n kelelahan, bisa saja ia pingsan lagi.

Y/n menggeleng pelan dengan senyuman yang kikuk, "Aku sedang mengajari mereka bertiga" ucap y/n seraya menunjuk Bokuto, Hinata, dan Akaashi.

"Daichi - san, tumben kau bersama mereka?" tanya y/n, memang langka melihat Daichi bersama dengan orang - orang menyeramkan seperti Kuroo atau Futakuchi.

"Aku dipaksa oleh kucing garong ini" jawab Daichi seraya menunjuk Kuroo.

Kuroo hanya tertawa dengan ketawa khas nya yang membuat orang kesal ingin menampar.

"Berlatih?" tanya Akaashi, Daichi mengangguk.
"Akaashi - san, Shoyo, Bokuto - san, mau dilanjutkan?" tanya y/n, mereka bertiga hanya saling bertatapan kemudian mengangguk.

"Kalian sedang berlatih apa?" tanya Daichi, "Servis mematikan y/n - chan! Servis y/n sangat keren lho, Daichi - san! " jawab Hinata.

Y/n terkekeh dan menggeleng, "Tidak juga kok"

"Hah? Gadis sekecil dia? Aku tidak percaya." Futakuchi membuka mulut nya dan langsung meledek y/n.

Y/n menatap Futakuchi dengan tatapan tajam, "Jangan meremehkan ku dasar tembok!"

"Yang penting tinggi, daripada pendek"
Futakuchi memperjelas kata pendek itu, membuat y/n mengepalkan tangan nya.

"Futaken - kun, y/n - chan kalau marah bisa hancur gym ini lho" ucap Oikawa dengan nada berbisik - bisik.

"Bisakah kau berhenti memanggilku seperti itu?!"

Y/n menarik kerah baju Futakuchi dan menatap nya dengan sangat tajam. Oikawa, Kuroo, dan Bokuto bergidik ngeri, "Se-sebaiknya kau minta maaf, Futakuchi"

"Aku salah apa, ya? Bukankah aku mengatakan fakta?" Futakuchi makin meledek, y/n mendengus dan melepaskan tangan nya dari kerah baju Futakuchi.

"Hei! Ada dinding yang bisa bicara, lho!"
Y/n ikut meledek Futakuchi, "Apa katamu? Dasar pendek!"

Y/n berlari ke pintu gym, kemudian berhenti di sana. Membalikkan tubuh nya, dan mengeluarkan ekspresi meledek ke arah Futakuchi.

"Aku duluan ya, kalian jangan lupa makan!" seraya berlari keluar dari gym, sedangkan para laki - laki yang masih di gym menjadi kepiting rebus. Termasuk Futakuchi, dasar tsun.

"Aku menyukai nya" ucapan itu membuat semua nya menoleh ke arah suara, Hinata mengatakan itu secara terang - terangan.

"Chibi - chan, nyalimu boleh juga" Oikawa menyeringai, menatap Hinata dengan serius. Hinata menundukkan pandangan nya, "Raja besar, kau sahabat nya kan?"

Oikawa mengangguk, "Kau sudah lama bersama nya, dan dia selalu bersikap baik kepadamu. Apa kau tidak menaruh rasa padanya?"

"Aku yakin, Iwaizumi - san juga merasakan yang sama terhadap y/n." ucap Hinata.

'Aku tidak akan takut merebut nya dari Kageyama, atau siapapun itu' gumam Hinata.

"Maka dari itu aku tidak akan kalah" Ucap Hinata dengan sangat lantang, Bokuto dan Akaashi pun ikut menyeringai dengan tatapan serius.

"Yah, jujur aku juga sedikit menyukai nya" Kuroo ikut mengakui perasaan nya.

Daichi tertawa, "Ya ampun, kalian memang selalu memikirkan perempuan ya. Sudahlah, mari cepat berlatih lagi. Sedikit lagi sudah menuju pukul 8"

°°°°°°

Y/n yang sedang mandi sudah 3 kali bersin, itu membuat Yachi dan Shimizu khawatir akan keadaan nya. "y/n - chan, kalau kedinginan lebih baik mandi air hangat saja" Yachi memberi saran.

Y/n menggeleng, "Ti-tidak apa"

'Rasanya ada yang mengganjal"

°°°°
TBC

Banyak banget chara ooc disini, maapkeun author 😭

Tidak apalah, yang penting enjoy /ditampar

Ditunggu yaw kelanjutan nyaah~~~~~~~

Harem Reader (Haikyuu!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang