Chap 15

5.2K 682 124
                                    

"Y/n terlihat lebih dewasa sekarang" ujar wanita bersurai sepia seraya menatap foto gadis yang tersenyum di ponsel. "Ufu~ tentu saja" wanita di hadapan nya terkekeh.

"Aku pulang" suara terdengar dari pintu dan menampakkan dua laki - laki kembar. "Selamat datang!" sambut wanita itu, "Tsumu, samu! Kemarilah, lihat gadis ini!" mengisyaratkan dua laki  laki itu untuk melihat ponsel.

"Eh? Siapa ini?" tanya salah satu dari kembar itu, Atsumu miya. "Ini anak ketiga Reine - san! Cantik kan, manis sekali!" dengan riang memuji gadis itu.

Reine tersenyum, "Minggu depan dia kesini lho"

"Benarkah?!" tanya wanita itu, ibu dari dua kembar, kita sebut saja Hoshino.

Reine mengangguk, Hoshino menatap kedua anak nya itu. "Tsumu, samu! Jaga sikap kalian, jangan sampai mempermalukan ibu di depan gadis ini!"

"Y" jawab Atsumu seraya berjalan ke kamar nya, "Tsumu, tungguin dong" Osamu menyusul saudara kembar nya itu ke kamar.

Hoshino mendengus, "Maaf ya, anakku memang begitu"

Reine terkekeh dan menggeleng, "Tidak apa"

'Siapa pula gadis itu?'

°°°°°°°°°

Y/n menatap para pemain Seijoh yang sedang bertanding, ia memperhatikan nya dengan serius. Pelatih merasa takjub, karena tidak biasanya y/n bersikap sangat serius dalam mengerjakan sesuatu.

Priitt

Suara peluit yang ditiup mengisi seluruh lapangan, y/n mengambil handuk dan minuman untuk diberikan kepada tim nya.

"Terimakasih y/n" ketika mendengar itu y/n hanya mengangguk sebagai jawaban nya, entah apa yang sedang membuatnya seperti ini. Aneh sekali y/n yang biasanya riang dan suka tersenyum, aura nya menjadi sangat serius.

"Tooru, sepertinya kau kurang pemanasan" ujar y/n, "Eh memang nya kenapa? "

"Saat kau ingin memberikan toss ke Hajime, kaki mu terlihat kaku" jelas y/n dengan datar, Oikawa terdiam sejenak, "Kau tidak mungkin meragukan Hajime dalam men-smash toss darimu, kan?" tanya y/n lagi, Oikawa menggeleng beraturan.

"Ya, sepertinya aku kurang pemanasan. Terimakasih y/n - chan" ucap Oikawa dengan senyum kecil, y/n hanya menatap nya datar dan mengangguk.

"Oi kusoikawa, ada apa dengan y/n hari ini?" Iwaizumi bertanya kepada Oikawa yang sedang pemanasan.

"Kau tidak perlu khawatir, Iwa-chan. Y/n sudah berjanji pada kita kemarin, ia hanya sedang dalam mode serius nya" jelas Oikawa. Iwaizumi mengerutkan alis nya, kemudian mendengus. "Cepat selesaikan pemanasanmu" ujar Iwaizumi seraya pergi meninggalkan Oikawa.

Prittt

Peluit kembali di tiup, pertanda time out telah selesai dan para pemain kembali masuk ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan.

Y/n duduk di sebelah pelatih dengan raut wajah datar nya, pelatih menoleh ke arah y/n yang masi fokus memandangi mereka yang sedang bertanding. "Apa ada sesuatu yang mengganggu mu hari ini, y/n?" tanya Pelatih.

Y/n menoleh ke arah pelatih, kemudian berkata lirih, "Aku merindukan kucingku"

Pelatih sweat drop, "Memang kemana kucing itu?"
Y/n hanya menggeleng, "Kemarin aku membebaskan nya, tapi dia tidak kembali lagi"
Jelas y/n, raut wajahnya menjadi semakin buruk.

"Mungkin kucing itu sudah menemukan ibu nya" jawab pelatih, y/n tertunduk. Menghela nafas panjang, "Nanti juga kembali lagi" pelatih berusaha menenangkan y/n.

Dari jauh, laki - laki berkacamata itu menatap y/n yang melamun dengan raut wajah yang terlihat sedih.

'Apa ada sesuatu yang membuat nya sedih?'

°°°°°°

Menjelang malam, y/n mengajak Hinata, Akaashi, Bokuto untuk melanjutkan latihan kemarin. Mereka menyetujui itu dan y/n pun pamit untuk duluan ke gym.

Sampai di gym, y/n duduk di pojok lapangan dan menyandarkan tubuhnya pada dinding. Ia tenggelam dalam pikiran nya.

                                          ***

'Lakukan itu dengan benar!'

'Dasar perempuan tidak berguna!'

'Hanya receive saja kau tidak bisa melakukan nya?!'

Pria itu menampar gadis bersurai h/c, tatapan gadis itu kosong. Ia meminta maaf kepada pria itu, "M-maafkan aku... A-aku akan melakukan itu dengan benar, p-pelatih" ujar nya lirih.

"Percuma! Latihan mu itu hanya sia - sia! Dasar brengs*k"

Tatapan gadis itu kosong, ia hanya diam mendengar pria itu memarahi nya.

                                        ***

"y/n - san...." Hinata menjulurkan tangan dan memetik jari nya, y/n yang terlihat masih melamun kemudian sadar.

"Ah, ma-maaf" ucap y/n, kemudian berdiri dari duduk nya. "Ayo kita lanjutkan"

"Ba-baiklah" ucap Hinata, sedangkan Bokuto dan Akaashi hanya mengangguk.

Merekapun melanjutkan latihan nya, Akaashi dan Bokuto sedang berlatih servis agar lebih keras. Hinata dan y/n berlatih receive.

"Shoyo, coba lakukan servis. Aku akan coba mereceive!" pinta y/n kepada Hinata.

Hinata mengangguk, "Siap y/n - san?" tanya Hinata sedikit memekik. Y/n mengangguk, Hinata pun mulai melakukan servis yang hampir setara dengan y/n, tetapi y/n bisa dengan mudah mereceive itu.

"Wah, kau sudah lumayan Shoyo! Kembangkan lagi! " puji y/n riang, dia senang karena cara nya mengajar dapat di mengerti dengan baik oleh teman - teman nya.

"Coba lakukan itu lagi!" pinta y/n lagi, Hinata mengangguk kemudian mengambil bola lagi.

"Siap y/n - san?" Hinata sekali lagi memekik, y/n mengangguk. Hinata mulai melakukan servis lagi.

Saat Hinata mulai memukul bola nya, y/n tiba - tiba melamun.

'Lakukan receive dengan benar!! Dasar tidak berguna!'

"Y/N - SAN!!" Hinata memekik, karena bola nya sudah di hadapan wajah nya.

Y/n memejamkan mata nya, 'Eh? Tidak terjadi apa - apa' gumam y/n

"Kau baik - baik saja?" suara laki - laki membuat y/n membuka mata nya, dan mendapati tubuh tinggi.

"Tsukki?!" Bokuto memekik, "Tsukishima, aku baru pertama kali melihatmu lari sekencang itu" ujar Akaashi.

"Ma-maafkan aku y/n - san!! Aku benar - benar minta maaf!!!" Hinata berlari mendekat ke y/n dan menundukkan tubuh nya.

"Ti-tidak apa, Shoyo. Ini salahku karena melamun"
Ucap y/n, Tsukishima menarik kerah Hinata.

Hinata melunjak, ia menggenggam tangan Tsukishima dengan keras. "Apa masalahmu?" tanya Hinata.

"Oi Tsukki, chibi sudah meminta maaf lho" Bokuto membela Hinata, Tsukishima hanya mendecih dan pergi meninggalkan mereka.

"Te-terimakasih" ucap y/n membuat langkah Tsukishima terhenti, ia hanya mengangguk kemudian segera pergi.

"Shoyo, kau baik - baik saja?" tanya y/n khawatir, Hinata hanya mengangguk kemudian menatap Tsukishima yang semakin menjauh.

"Apa sih masalah nya?!"

°°°°
TBC

Part kali ini ngebosenin banget ga si 😭
Author lagi buntu ide  :'(((

Harem Reader (Haikyuu!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang