Chap 22 : Y/n's Past (1)

4.7K 624 128
                                    

Manik e/c itu mengerjap beberapa kali, menatap jarum jam. Terlihat bahwa sekarang sudah hampir pukul 9, y/n menahan kantuknya. Ia terus menunggu kedatangan ibu. 'Kenapa lama sekali ya' batin y/n, ia menunggu di ruang tamu sendirian.

Hoshino sedang sibuk bekerja di kamar nya, sedangkan kembar itu entah sedang apa. Tetapi y/n sedari tadi mendengar suara tawa dari kamar mereka, tetapi ia tidak peduli akan hal itu.

Y/n benar - benar tidak tahan melawan rasa kantuknya, tetapi ia tetap berdiri pada pendirian nya. Y/n ingin bertemu dengan ibu secepat nya. Ia sudah terlalu lama menahan rasa rindu nya di Tokyo.

Y/n memutuskan untuk mencuci muka nya agar tidak terlalu mengantuk, mungkin bisa mengusir rasa kantuk, pikirnya. Padahal saat di Tokyo pikiran nya sangat stress, ia bahkan tidak bisa tidur. Tetapi sejak sampai di Hyogo ia jadi banyak berbicara apalagi bertengkar dengan Atsumu. 'Mungkin aku kelelahan' pikir nya lagi.

Setelah mencuci muka nya, ia kembali duduk di sofa ruang tamu. Y/n menyandarkan tubuhnya di sofa, ia memejamkan mata nya dan lama - lama terlelap.

"Aku pulang" suara pintu terbuka dan menampakkan wanita bersurai coklat, "Eh, putriku sudah tidur" wanita itu mendekat ke sofa dan duduk di sebelah y/n. Reine menaruh kepala y/n di paha nya sebagai sandaran kepala.

"Selamat datang, bibi. Cepat sekali pulang nya" Atsumu menyapa Reine yang sedang mengelus - elus rambut y/n lembut. Reine terkekeh dan mengangguk, "Habis, aku tidak sabar ingin bertemu y/n" sahut Reine seraya merekahkan senyum tipis di wajah nya.

"Bibi" panggil Atsumu seraya duduk di sebelah Reine, "Ya?" sahut Reine lembut, "Bisakah kau melanjutkan hal yang kita bicarakan waktu lalu?" ucap Atsumu, Reine diam sejenak. Ia menaruh telunjuk di bawah dagu nya, kemudian mengangguk. "Tetapi, bolehkah aku minta bantuan?" pinta Reine kepada Atsumu.

Atsumu mengerutkan dahi nya, "Bisa kau bawa y/n ke kamar?" pinta Reine tersenyum lebar, Atsumu sebenarnya enggan. Tapi ia tidak bisa menolak karena Reine adalah orang lain, berbeda cerita jika itu ibu nya. Ia pasti mengoper perintah itu untuk di lakukan oleh Osamu saja.

Atsumu pun mengangkat tubuh y/n dengan pose bridal style, kemudian mereka berjalan menuju kamar y/n diikuti oleh Reine di belakang. Sampai di depan pintu, Reine membukakan pintu kamar y/n, mereka masuk lalu Atsumu menaruh y/n di kasur nya dengan pelan. Reine memberikan y/n selimut dan mencium kening anak kesayangan nya.

"Atsumu - kun, duduk saja. Bibi akan menceritakan nya disini" kata Reine seraya menepuk - nepuk kasur pelan. "Ba-baiklah" Atsumu menuruti kata Reine dan duduk di sebelah Reine.

"Ibumu sudah tidur kan?" tanya Reine lagi, Atsumu membalasnya dengan anggukan pelan. "Baiklah-"

"Aku tahu kau merasa bingung apa maksud kata - kata ku waktu itu, kan?" ujar Reine menatap Atsumu.

Atsumu mengangguk, memang benar kata - katanya tidak dapat di cerna oleh otaknya. "Saat y/n masih SMP kelas 1, ia sangat menyukai voli"

"Ia masuk ke klub voli putri di SMP nya, kebetulan pelatih nya adalah adik dari suamiku. Nama nya Hiiro-" Atsumu diam, ia terus menyimak cerita Reine.

"Suamiku sangat dekat dengan nya, dan Hiiro itu sangat baik pada keluargaku. Tetapi ternyata salah"
Reine memberi jeda sebentar, "Apa yang salah?" tanya Atsumu

                                                     °°°°°°

"Y/n - chan pulang nya lama sekali? Bukan nya kamu hari ini libur latihan voli?" Reine berjalan mendekat ke arah y/n yang baru saja pulang sekolah, pulang nya sangat lama, bahkan sekarang sudah melewati jam makan malam.

Harem Reader (Haikyuu!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang