Chap 36

3.4K 505 90
                                    

Tsukishima tidak percaya dengan kata - kata yang diucapkan oleh Akaashi. Laki - laki itu terdiam, dan menatap Akaashi tidak percaya. Ia kira Akaashi orang nya tipe yang sangat sulit untuk jatuh cinta.

Tsukishima benar - benar tidak percaya. Ia kemudian mendengus dan memalingkan pandangan nya. "Apa ada yang salah?" tanya Akaashi. "Tidak" sahut Tsukishima pelan.

Kuroo akhirnya mengajak mereka untuk lanjut berlatih, karena sudah menghabiskan 5 menit untuk istirahat. Mereka pun melanjutkan latihan itu hingga kelelahan.

***

Ini hari terakhirnya di Hyogo, ia akan berpisah dengan pemandangan Hyogo. Ia akan berpisah dengan Shinsuke, dan Suna. Tetapi tidak dengan Atsumu dan Osamu. Dua kembar itu benar - benar keras kepala, mereka sangat memaksakan diri untuk ikut ke Tokyo bersama y/n.

Gadis itu awalnya memarahi mereka dan menolak permintaan nya. Karena y/n tidak ingin ada kesalahpahaman. Tetapi dua kembar itu tetap nekat ingin ikut. Karena Hoshino tidak tahan, jadi ia membiarkan saja dua kembar itu pergi.

Y/n kesal, padahal sedikit lagi ia bisa bebas tanpa Atsumu dan Osamu. 'Menyebalkan' batin nya. Gadis itu menceburkan tubuh nya ke bathup. Ia memilih untuk mandi dengan air hangat lagi malam ini, siapa tahu pikiran nya bisa lebih tenang.

Y/n memejamkan mata nya, menghembuskan nafas nya. Ia berusaha menenangkan pikiran nya. 'Tobio...' batin nya.

Disaat - saat seperti ini memang ia tiba - tiba selalu saja kepikiran oleh Kageyama, entah darimana muncul nya pikiran itu. Dan y/n selalu saja kepikiran oleh masalalu nya saat ia smp dengan Kageyama.

Itu sebenarnya terdengar memalukan menurut y/n.

***

Raut wajah laki - laki itu terlihat kesal, raut wajahnya yang menyeramkan membuat orang - orang di sekitarnya ketakutan.

Ia berjalan keluar dari gym, dan pergi keluar untuk menikmati angin sore. Karena hari ini ada kegiatan klub jadi Kageyama belum pulang, ia terus berlatih. Tetapi sepertinya Kageyama sedang tidak di kondisi terbaik nya.

Kageyama duduk di bangku yang ada di sebelah pintu gym. Ia menyandarkan tubuhnya dan menghela nafas berat, wajahnya masih terlihat sangat menyeramkan.

"Tobio? Kau tidak latihan?" seorang gadis yang muncul di hadapan nya membuat nya sedikit terkejut. Kageyama langsung mengalihkan pandangan nya. "Aku sedang istirahat" sahut Kageyama dengan ketus.

Gadis itu duduk di sebelah Kageyama dan kembali menyeruput minuman di tangan nya. "Sedang badmood ya?" tanya gadis itu. Kageyama hanya diam, "Aku kesal selalu dipanggil dengan sebutan Raja" ucap Kageyama masih dengan kesal.

"Aku tidak suka itu" lanjut nya. Gadis itu tertawa kecil, "Apa yang lucu, y/n?!" tanya Kageyama kesal. "Ti-tidak ada, hanya saja- pfftt hahahaha" y/n malah tetap asik melanjutkan tawa nya. "Oi jangan menertawaiku!"

"Tobio kenapa kesal disebut dengan Raja? Padahal menurutku itu sebutan yang keren, kau bisa menjadi populer!" puji y/n tersenyum kecil, Kageyama mengerutkan alis nya. "Aku tetap tidak suka itu" jawab Kageyama.

"Dasar menyedihkan" ledek y/n. "Hah?!" padahal perasaan nya sedang kesal, tetapi y/n malah terus meledek dan membuat nya tambah kesal.

"Aduh Tobio, kau itu seharusnya lebih bijak-" y/n menjeda perkataan nya dan menyeruput habis minuman itu. "Kau itu setter jenius kan? Seharusnya kau mengembangkan lagi kemampuan mu, apalagi dalam hal kerja sama. Jangan memikirkan dirimu sendiri" jelas y/n.

"Aku sudah cukup baik dalam hal itu" sahut Tobio, y/n terkikik geli. "Ya ampun, lagi - lagi kau berbohong. Aku tahu kau itu banyak kekurangan, dan aku jauh lebih baik darimu hahaha!" Ucap y/n bangga, itu membuat Kageyama tambah kesal.

"Bercanda kok. Aku tidak bermaksud sombong, tetapi memang aku belum memiliki kemampuan yang sempurna. Masih ada banyak hal yang harus ku pelajari-" y/n bangun dari duduk nya dan berdiri di hadapan Kageyama.

"Begitupun kau! Masih banyak hal yang harus kau kembangkan, Tobio. Semua nya yang berada di lapangan itu pasti punya kekurangan." ucap y/n lantang. Kageyama tetap diam dan menundukkan pandangan nya.

Y/n kesal, sepertinya Kageyama tidak mendengarkan ucapan y/n. "Tetapi aku suka panggilan itu" Kageyama kemudian menatap y/n. "Apa kau tahu? Kenapa kau dipanggil Raja?" tanya y/n tersenyum. Kageyama menggeleng kecil, ia masih menatap y/n.

Gadis itu mendekat ke arah Kageyama dan menyentuh pipi nya, "Karena aku adalah Ratu nya" ucap y/n tersenyum. Setelah itu wajah y/n langsung memerah. Padahal ia sendiri yang mengatakan itu. 'Ga-gawat!' batin y/n.

Kageyama mengernyitkan dahi nya, ia bingung dengan kata - kata yang diucapkan y/n. "It-itu hanya be-bercanda! Hahaha maaf ya, oiya aku harus lanjut latihan, dah!" dengan cepat gadis itu langsung pergi dan meninggalkan Kageyama yang masih terdiam.

***

Y/n menutup wajahnya dengan kedua tangan nya, rasanya kalau diingat itu benar - benar membuatnya sangat malu. Y/n tidak ingin mengingat itu lagi. Beruntung Kageyama tidak pernah menanyakan soal itu lagi.

"bodoh nya aku!" y/n menampar pipi nya sendiri. "ONEE - CHAN! MANDI BARENG YUK!" ketiga adik perempuan nya tiba - tiba masuk dan membuat y/n terkejut setengah mati. "Jangan berteriak di kamar mandi Hima!!" tegur y/n kesal. Himawari hanya tertawa.

Sebelum mereka bertiga masuk ke bathup, mereka membilas tubuh nya terlebih dahulu. Y/n sebenarnya tidak yakin jika bathup nya akan muat berempat, walaupun memang ukuran nya besar.

Ketiga adik perempuan nya itu kemudian menceburkan tubuh nya ke dalam bathup, "Duh! Pelan - pelan dong!" Ucap y/n menggembungkan pipi nya. Mereka bertiga tertawa riang.

"Y/n - nee sekarang sedang menyukai siapa?" tanya Lily menatap y/n. "Eh? Kenapa tiba - tiba?" wajah y/n merona karena pertanyaan Lily. "Siapa onee - chan?" Risaki ikut bertanya dengan riang. "Jangan kasih tau ibu ya.." ucap y/n. Mereka mengangguk riang.

"Aku menyukai Tobio..." sahut y/n mengulum senyum tipis. "Tobio? Kageyama Tobio ya?" ucap Lily menopang dagu nya. "Eh, Lily kenal?" Tanya y/n. Lily menggeleng kecil, kemudian ia tersenyum. "Ketika kita masih di Australia, ayah pasti suka membicarakan tentang onee - chan dan Tobio - san. Tetapi kami tidak mengenal nya" jelas nya.

Risaki menggembungkan pipi nya, "Mou! Onee - chan itu cocok nya sama Akaashi - nii! Kenapa tidak menyukai Akaashi - nii saja?!" Ucap Risaki. Itu membuat y/n terkejut, "Ke-kenapa jadi Akaashi - san?"

"Ricchan kamu tidak boleh bicara begitu ke onee - chan" tegur Himawari menepuk kepala Risaki pelan. "Tapi memang benar kan, Akaashi - nii cocok dengan onee - chan. Aku ramal pasti dia akan menjadi pasangan hidup onee - chan" ucap Risaki dengan yakin.

"Ngawur!"

Lily terkekeh, kemudian menatap y/n. "Tadi Atsumu - san bilang sesuatu padaku, katanya tolong sampaikan ini kepada y/n" ujarnya dengan serius. Y/n mengerutkan dahi nya.

"Bilang apa?" tanya y/n.

"Katanya, 'Aku tidak akan mengingkari janji itu'"

Himawari dan Risaki memasang raut wajah bingung. "Onee - chan punya janji apa?" tanya Risaki datar. "Tidak ada apa - apa" sahut y/n tersenyum kikuk.

***

"Ini tidak akan gagal"

"Aku tidak akan membiarkanmu diambil orang lain, y/n - chan"

"Karena aku sangat mencintaimu"

TBC

makin gajelas aja cerita ineeh T~T

Akutu gada ide :')

Maapkeun author, yang penting up//slap

Harem Reader (Haikyuu!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang