•Chapter 2•
Happy Reading guysMalam ini Vantae tengah bersama dengan sohibnya, siapa lagi kalau bukan Jimin. Lelaki yang dengan setia melindungi Vantae dari para fans fanatiknya.
Ceritanya malam ini Vantae akan mentraktir Jimin, hitung-hitung sebagai perayaan ia telah mengobrol dengan Rosé. Ya meskipun hanya beberapa kata yang Rosé ucapkan. "Gimana tadi?"
"Jutek"
"Kan.. mungkin karena juteknya itu makanya dia susah dideketin."
Vantae melirik Jimin sekilas. Sepertinya lelaki itu sedikit tidak setuju dengan penuturan Jimin. "Masak? Kalau seorang Vantae Kimona yang ngedeketin gimana? Apa dia bakalan nolak gue?"
"Halah, Tai. Dari cerita lo aja udah ketebak."
"Ck, ngeremehin gue. Gue bakal tetep pepet dia sampek dia luluh. Juteknya ini nih yang bikin gue penasaran sama dia."
Jimin tertawa cukup keras, ini pertama kalinya ia mendengar penuturan Vantae yang pantang menyerah untuk mendapatkan gadis impiannya.
Vantae memilih tidak menanggapi tawa Jimin yang mengejek. Ia memilih menyandarkan dirinya ke sofa, meneguk minuman yang dipesannya tadi.
Ia tersenyum sendiri, tau apa yang dibayangkan? Tentunya ia membayangkan pertemuan pertamanya dengan Rosé "Bangsat" teriak Vantae tiba-tiba.
Jimin pun refleks menggeplak kepala Vantae, yang membuat ia meringis kesakitan. "Sakit, bego"
"Ya terus ngapain lo teriak sampek segitunya"
"Gue sepertinya kecanduan senyuman indahnya"
"Alay banget lo"
"Bodo. Yang penting gue punya 10menit berharga bareng dia"
Lagi-lagi Jimin tertawa keras. Kenapa sohibnya ini bisa sealay ini? Padahal sebelumnya ia sangatlah cuek terhadap beberapa wanita lainnya. Namun Vantae tetep tak merespon.
Jimin pun membenarkan duduknya, "Lo beneran jatuh cinta sama dia?"
Vantae hanya mengedikkan bahunya, lalu meneguk minuman yang dipesan sebelum menjawab pertanyaan Jimin. "Mungkin. Mata sama bibirnya sat, bener-bener menggoda"
"Tai"
"Serius gue,- Jim"
"Apaan?" Vantae tak menjawab, ia menatap Jimin sambil terkekeh sendiri. Membuat Jimin bergedik ngeri akan sikap sohibnya ini. "Gak waras lo?"
"Gue gak waras karena terngiang-ngiang senyumnya. Ah- benar-benar mematikan Jim. Pokoknya gue harus dapetin dia gimana pun caranya" ucap Vantae penuh semangat.
Jimin hanya menggeleng pelan melihat tingkah sohibnya yang sedari tadi tak berhenti bertingkah aneh.
♒♒♒
Jam masih menujukkan pukul 20.15, sebenarnya Vantae masih enggan untuk pulang. Tapi apalah daya ketika sang sohib pulang karena ada keperluan mendadak. Tidak mungkin kan ia berdiam diri sendirian di cafe?
Lelaki itu mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata, sambil menikmati indahnya malam.
Dari kejauhan, ia nampaknya melihat seseorang yang tak asing tengah berdiri disebuah pertokoan. Senyumnya merekah ketika ia tau siapa orang tersebut.
Vantae pun berhenti tepat didepan Rosé, membuat gadis itu memundurkan langkahnya. "Rosé?" Sapanya sambil membuka helm yang ia pakai.
![](https://img.wattpad.com/cover/215595597-288-k311479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How About Us? [✔]
De Todo[C O M P L E T E D] Vantae Kimona seorang pemuda yang notabenya sangat susah jatuh cinta, namun tiba-tiba menyukai seorang gadis cantik yang bermata indah. Bahkan sahabatnya pun terheran saat mendengar pengakuan Vantae yang menyukai seorang gadis. B...