[11] First Date

2.1K 331 21
                                    

"Jadi mau kemana?" Ucap Rosé yang kini sudah duduk anteng di jok belakang Vantae sambil menyenderkan kepalanya di bahu Vantae. Ingat, mereka sekarang sudah resmi menjadi pacar.

Vantae nampaknya sedikit berfikir, bingung juga sebenarnya. Soalnya ini pertama kali Vantae mengajak Rosé kencan dengan status barunya.

"Pacaran" jawab Vantae seadanya. Lalu mengegas motornya dengan pelan sambil berfikir tempat yang cocok untuk mereka.

Sudah beberapa menit mereka berkeliling, namun tak ada tempat yang cocok menurut Vantae. Dan akhirnya mereka berhenti dipusat taman kota. "Mau kencan disini?" Tanya Rosé.

Suasana taman kota sore tidak terlalu ramai. Vantae hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu menarik tangan Rosé, dan digenggamnya dengan erat. "Duduk disini"

"Kakak serius?"

"Serius. Daripada bingung nyari tempat"

Bukannya gimana, tapi saat ini Vantae mengajak Rosé duduk diturunan tangga ditaman. Bukan kursi panjang seperti biasanya. "Gak romantis ya" ucap Vantae.

"Banget"

"Tapi sekalinya aku romantis bikin kamu melebur dan akan ingat 7hari 7malam"

Rosé yang mendengar itupun mengeluarkan ekspresi pura-pura muntah. "Wekk, alay"

"Bukan alay, tapi fakta— ini bolanya adek kecil" ucap Taehyung sembari memberikan bola ke anak kecil yang meluncur kearahnya.

"Kok aku mau ya jadi pacarnya kakak yang alay"

"Uh, Sakit hati ni"

Keduanya pun terkekeh geli, lalu saling tatap. Sungguh Vantae akui mata hazel Rosé, dan bibir cherrynya membuat ia kecanduan dan tidak mau berpaling. "Aku penasaran deh, kenapa kamu kok mau sama aku?"

"Kakak kenapa kok mau pacaran sama aku?"

Mungkin memang sudah menjadi kebiasaan mereka berdua, belum menjawab malah balik bertanya. "Aku? Kamu jawab dulu. Kan aku duluan yang tanya"

"Kakak jawab, nanti baru aku"

"Ya gak bisa lah Rosié..."

"Bisa. Ayo jawab kak"

Vantae menghela nafasnya dan memilih mengalah pada Rosé. Sepertinya ia harus bersabar menghadapi sikap Rosé yang seperti ini. Tapi tak apa. "Karena aku suka kamu sejak awal aku ngeliat kamu. Klasik kan? Tapi emang gitu kenyataannya. Dan maaf, aku juga sudah diam-diam foto kamu"

"Wait, foto? Emang kakak awalnya ngeliat aku dimana?"

"Dipesta ulang tahunnya Sooya. Dia sepupu aku"

"Mbak sooya sepupu kakak? Kok aku baru tahu sih"

"Karna kamu gak nanyak, begok" ucapnya sambil menyentil kening Rosé dengan sang jari telunjuk.

"Ish, kasar. Eh, tapi kakak curang yaa diem-diem ngefoto aku"

"Gapapa, namanya juga usaha" lalu kedua mata Vantae beralih memandang dua anak kecil yang sedang asik bermain. Rosè hanya diam dan menatap Vantae. Sepertinya jawaban lelaki itu cukup tulus.

"Kakak masih butuh jawaban aku?" Tanya Rosé yang kini juga tengah menatap kedepan.

"Gak butuh"

Mendengar jawaban Vantae, lantas Rosé langsung menghadap lelaki itu membuat lelaki itu tersenyum. Dan sepertinya dibalik senyumnua ada sesuatu yang direncanakannya.

"Jawabannya boleh dituker sama pelukan gak?"

Rosé mendelik dan memukul bahu Vantae yang membuat lelaki itu meringis kesakitan. "Bukan pukul, tapi peluk"

How About Us? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang