[19] Mumet

1.4K 236 11
                                    

Beberapa hari berlalu..
Vantae keluar dari kampus setelah jam kuliahnya selesai. Ia berjalan menuju parkir motor berniat langsung pulang ke kosan. Beberapa hari bekerja membuatnya cukup lelah.

Dan hari ini ia tengah mendapatkan libur kerja, jadi dia berniat untuk mengistirahatkan dirinya. Dan untungnya sang kekasih juga sudah mengerti Vantae. Ia tidak mengajak Vantae keluar meski lelaki itu tengah libur bekerja.

Hingga deringan telpon terbunyi, membuat Vantae mengurungkan niatnya untuk memakai helmnya.

'Papa 📞

"Halo, iya pa?"

"..."

"Udah— jadi Vantae gak ada urusan lagi sama dia"

"..."

"Gak ada"

"..."

"Haa? Sama siapa?"

"..."

"Lho, Papa sejak kapan ada disini?"

"..."

"Tap—"

"..."

"Ck, ya"

Dan panggilan berakhir. Vantae mengela nafasnya berat setelah menerima telpon dari sang papa bahkan moodnya seketika hancur,. Hal yang tidak diinginkan Vantae pun terjadi.

Ia langsung mengegas motornya, dan mengendarinya dengan cepat. Namun sebelum itu ia masih mampir ke kos nya sendiri untuk mengganti pakaiannya.

Hanya butuh beberapa menit akhirnya Vantae sampai ditempat yang dituju. Dengan kemeja hitam panjang bermotif bunga yang dimasukkan kedalam membuat ketampanan Vantae bertambah.

Dan disinilah Vantae, terperangkap oleh satu wanita dan dua lelaki yang ternyata salah satunya adalah papanya sendiri. Sungguh, ia tidak suka dengan situasi begini. Rasanya ia ingin menyumpahi papanya sendiri. Untungnya ia masih ingat dosa.

"Jadi kalian sudah kenalan?" Ucap salah satu lelaki paruh baya yang berada didepan papa Vantae.

Vantae tersenyum paksa, begitupun dengan wanita yang ada didepan Vantae. "Iya yah, kita udah kenalan. Bahkan kak Vantae suka ngebantu aku kok"

Kalian tau siapa dia? Tentunya dia adalah Nana, anak dari teman kolega sang papa yang akan dikenalkan pada Vantae.

"Bagus.. berteman baik dulu biar bisa akrab satu sama lain. Gak usah buru-buru. Benar bukan pak Kim?"

Papa Vantae hanya mengangguk dan tersenyum. "Iya. Lagian mereka juga masih kuliah kok"

Nana melirik Vantae yang ada didepannya dengan senyum manis dibibirnya. Sedangkan Vantae rasanya sudah tak tahan ingin cepat pulang dari acara ini. Dan ia mencoba merelax kan diri, memasukkan makananya perlahan kedalam mulutnya.

"Tae, setelah ini baik-baik ya sama Nana. Ayahnya sama papa nitip dia ke kamu"

Vantae mendongakkan kepalanya menatap Nana didepan dengan mulut yang penuh makanan. Mereka pikir Vantae tempat penitipan anak? Ah, papanya benar-benar ribet dan menyebalkan.

Tapi Vantae masih tak menjawab, ia memilih menguyah makanannya terlebih dahulu.

"Iya nak Tae. Soalnya habis ini om langsung balik bandung karena ada urusan kerjaan. Dan Nana juga bakalan kuliah disini"

Vantae sedikit tercengang dengan ucapan papa Nana. Sepertinya hari-hari kedepannya dia akan sangan kesulitan.

"Ha?— oh iya, om. Tae akan berusaha jagain Nana"

How About Us? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang